TRIBUNHEALTH.COM - Berkunjung ke dokter gigi kerap diangap sebagai hal yang menakutkan bagi sebagian orang.
Dokter Gigi, drg. Ivanna Belopandung mengimbau agar tidak takut atau malu ketika hendak mengunjungi dokter gigi.
Menurutnya, pastinya dokter akan memberikan komunikasi yang baik seperti perawatan yang dibutuhkan oleh pasien.
Sebelum melakukan setiap perawatan, pasti dokter gigi akan menjelaskan prosedur dan perawatan yang dibutuhkan.
Perlu diingat jika kurangnya dalam memerhatikan kesehatan gigi dan mulut bisa menyebabkan gigi berlubang.
Dokter Gigi, drg. Ivanna Belopandung mengatakan jika penumpukkan plak maupun karang gigi pada bisa memicu terjadinya gigi berlubang yang tidak terlihat.
Baca juga: Jangan Asal Lakukan Deteksi Dini Demensia, dr. Ermawati Sudarsono Imbau Cari Bantuan Dokter Saraf
Baca juga: Atasi Gigi Impaksi dengan Teknik Odontektomi, Simak Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP
"Karena ditutupi plak kan. Kadang kita juga cuek terhadap karang gigi. Padahal karang gigi itu sebenarnya yang menyebabkan bau mulut," terang Dokter Gigi, drg. Ivanna Belopandung.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Gigi, drg. Ivanna Belopandung yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Manado Official program Tribun Kesehatan edisi 27 Mei 2022.
"Bahkan kalau tidak di bersihkan karang gigi itu, bisa menyebabkan giginya goyang," ucap Dokter Gigi, drg. Ivanna Belopandung.
Gigi yang goyang bisa menyebabkan gigi tercabut.
Pembersihan karang gigi sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan sekali.
"Karang gigi kalau tidak dibersihin akan menumpuk terus gusinya juga akan hilang dibagian situ, akhirnya tulang penyangganya juga reabsorpsi, hilang dan giginya goyang gampang tercabut," lanjut Dokter Gigi, drg. Ivanna Belopandung.
Teknik membersihkan gigi yang benar
Waktu melakukan pembersihan gigi dengan menyikat gigi adalah di pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
"Untuk teknik ini, sebenarnya penyikatan gigi itu tidak perlu terlalu lama," tuturnya.
Lama penyikatan gigi selama 2 menit sebenarnya sudah cukup asalkan tekniknya benar.
Baca juga: Ruben Onsu Didiagnosis Idap Penyakit Empty Sella Syndrome, Berikut Jenis & Penjelasannya
Baca juga: Penanganan Ulkus Kornea Bisa Beragam, Perlu Transplantasi jika Sudah Parah
"Terkadang kita sikat gigi dikerasin kan, digosok-gosok. Akhirnya apa, itu yang membuat gusi kita luka dibagian situ. Akhirnya sering berdarah," sambungnya.
"Giginya juga terkikis karena tekanan yang terlalu keras. Tapi tetap aja giginya lubang, gitu," ujar Dokter Gigi, drg. Ivanna Belopandung.
"Jadi itu yang tidak benar, gitu kan," tegasnya.
Tips pertama yang diberikan oleh Dokter Gigi, drg. Ivanna Belopandung adalah memilih sikat gigi yang baik.
Dokter Gigi, drg. Ivanna Belopandung sarankan untuk memilih sikat gigi dengan bulu yang lembut.
Hal ini bertujuan agar tidak melukai gusi.
"Biasa sih, soft atau medium.Tapi saya sih lebih ke soft atau lembut," ungkapnya.
"Ada juga orang suka yang keras gitu kan, dia merasa tidak bersih kalau tidak yang keras," kata Dokter Gigi, drg. Ivanna Belopandung.
"Tapi kembali lagi, yang soft aja sudah oke kok. Kita bisa sikat ke gigi kita ini yang benarnya itu jangan di tekan di kanan kiri kaya, di putar-putar aja," imbuhnya.
Baca juga: Keratitis Lebih Banyak Dialami Pengguna Lensa Kontak, Berikut Ini Tips untuk Mencegahnya
Baca juga: Berikut Ini Tanda Terjadinya Pubertas Dini, Benarkah Tak Perlu Perawatan Medis?
"Di dalamnya di putar-putar aja atas bawah. Kombinasi aja sih sebenarnya. Jadi tidak hanya pada satu gigi saja. Yang penting semuanya kena," tambahnya.
"Di dalam juga dikeluarin, tapi biasanya habis sikat gigi saya lihat lagi di kaca. Oh ini sudah bersih benar nggak sih atau biasa saya sentuh pakai lidah saya, yang masih kasar-kasar saya sikat lagi di bagian itu," pungkasnya.
"Yang penting benar dan tepat," tegas Dokter Gigi, drg. Ivanna Belopandung.
Baca juga: Remaja Alami Perubahan Fisik, Psikologis, dan Hormonal selama Masa Pubertas
Penjelasan Dokter Gigi, drg. Ivanna Belopandung dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Manado Official program Tribun Kesehatan edisi 27 Mei 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.