TRIBUNHEALTH.COM - Nyeri kepala adalah keluhan yang cukup banyak terjadi di masyarakat.
Meski terlihat hal biasa, rupanya nyeri kepala bisa jadi tanda penyakit serius.
Hal ini ditandai dengan munculnya intensitas nyeri kepala yang begitu sering dengan derajat nyeri yang kian bertambah.
Baca juga: Pusing dan Sakit Kepala, Apakah Sama atau berbeda? Berikut Penjelasan Dokter
Bila gejala tersebut dirasa sangat menganggu, biasanya barulah masyarakat datang ke dokter.
Menurut dr. I Gde Anom A. Yudha, Sp. BS, FINO, FINSS, FICS, seringkali masyarakat baru datangke rumah sakit setelah memasuki kondisi yang memberat.
"Sampai sejauh ini kecenderungannya sampai seperti itu, jadi datang sudah dalam kondisi yang berat," katanya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Padahal seharusnya, masyarakat harus sudah datang memeriksakan diri lebih awal sebelum mengalami kondisi yang memberat.
Hal ini dapat dilakukan dengan rutin melakukan pemeriksaan MRI.
Baca juga: Jangan Sepelekan Masalah Kulit Kepala, Bisa Sebabkan Kebotakan Permanen jika Diabaikan
Contohnya seperti di negara Jepang yang telah banyak masyarakatnya di atas usia 30 tahun rutin melakukan pemeriksaan MRI.
Pemeriksaan MRI otak ini dilakukan untuk mendeteksi masalah yang terjadi pada otak.
"Jadi kalau ada kelainan yang kemungkinan akan muncul, udah ketahuan dari awal."
"Maka penanganannya akan jauh lebih baik dibandingkan yang sudah telat," ungkap Anom.
Tanda Tumor Otak
Keadaan nyeri kepala tanda tumor otak dalam bahasa medis disebut kronis progresif.
Baca juga: Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin: Angka Tertinggi Penderita Tumor Otak adalah Pada Masa Awal Kehidupan
"Jadi mengalami nyeri kepala yang tidak pernah hilang, sesekali waktu mungkin menghilang tetapi muncul lagi," ucap Anom.
Tanda nyeri kepala ini seiring berjalannya waktu akan semakin berat.
Misalnya jika diawalnya hanya merasakan skala 3 dari total skala 10, maka seiring waktu skala sakit yang dirasakan kian bertambah.
Selain adanya nyeri kepala, tanda lain juga bisa dicurigai adanya tumor pada otak.
Baca juga: Mengenal Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Kelumpuhan pada Wajah, Ada yang Bisa Sembuh Sendiri
Seperti adanya:
- Kelumpuhan
- Gangguan bicara
- Kejang
- Turun kesadaran.
Baca juga: Langkah-langkah Berikan Pertolongan Pertama pada Kejang Epilepsi, Jauhkan dari Kerumunan
Bila muncul sejumlah gejala penunjang di atas, sebaiknya segera diwaspadai karena pertanda nyeri kepala yang tidak biasa.
Tanda Pendarahan Selaput Otak
Tiba-tiba merasakan serangan nyeri kepala yang luar biasa.
Kondisi ini bisa jadi tanda pendarahan di otak. Biasanya merupakan pendarahan pada selaput otak.
Tak hanya di atas, mengalami nyeri kepala disertai gejala lain, seperti adanya kelemahan di separuh tubuh.
Seperti:
- Kejang
- Kelemahan di separuh gerak
Baca juga: dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu Sp. A: Riwayat Kejang Mampu Mempengaruhi Komplikasi Tipes
- Bicara pelo
- Jalan terganggu.
Adanya tanda-tanda diatas bisa jadi mengindikasikan mengalami penyakit stroke.
Aspek yang Perlu Diperhatikan saat Sakit Kepala
3 aspek yang perlu menjadi perhatian saat sering mengalami sakit kepala yakni:
- Tensi
Baca juga: Kenali Resistensi Kafein yang Buat Orang Tak Alami Efek Minum Kopi, Ini Kata dr. Mega Febrianora
- Gula darah
- Kolesterol.
Tiga hal diatas harus mendapatkan screening.
"Ada perlunya untuk discreening (cari tahu), jika semuanya bagus maka artinya nyeri kepala biasa saja," terang Anom.
Baca juga: Selain Olahraga dan Peregangan Otot, Adakah Kebiasaan yang Memicu Terbentuknya Stretchmark?
Hingga kemudian pastikan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti berolahraga.
Penjelasan dr. I Gde Anom A. Yudha, Sp. BS, FINO, FINSS, FICS ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)