TRIBUNHEALTH.COM - Pigmentasi gingiva atau gusi merupakan kondisi gusi yang mengalami perubahan warna menjadi keunguan yang melebar atau sebagai bercak coklat tidak beraturan dan berwarna coklat muda atau hitam, striae atau untaian.
Pigmentasi gingiva atau gusi yang menghitam cenderung terjadi pada gusi bagian depan dan lebih banyak dialami oleh wanita.
Faktor-faktor yang memengaruhi kejadian pigmentasi
1. Tebalnya epitel
Jadi epitel terluar dari pembentuk gusi akan memengaruhi pigmentasi.
2. Intensitas melanogenesis
Diketahui jika melanin itu dibentuk oleh melanosid cell di dalam melanosum.
drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati mengatakan jika proses tersebut berpengaruh terhadap kondisi hiperpigmentasi.
Baca juga: Berikut Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Depresi Menurut Mayor Kes dr. Hary Purwono, Sp.KJ

Hal ini disampaikan oleh Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter edisi 10 Juni 2022.
Baca juga: Kondisi Depresi Ditandai dengan Perubahan Suasana Hati yang Cenderung Didominasi Perasaan Sedih
3. Kedalaman epitel kornifikasi
"Jadi kita bisa ketahui hal ini dari dokter. Sebagai orang awam tidak bisa mengetahui kondisi ini," kata drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati.
4. Keratosis dari epitel
5. Pengaturan vaskularisasi atau perdarahan pada area gingiva
Variasi-variasi warna dalam kondisi hiperpigmentasi ada yang hanya satu sisi yang biasa disebut sebagai unilateral atau bisa juga dua sisi atau bilateral.
drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati menambahkan jika bisa berupa bintik-bintik, kemudian makula atau bisa juga terlihat seperti noda.
"Dan ada yang hanya pada area papila gingiva, jadi pada papila gingiva saja, ada juga yang meluas pada gusi secara menyeluruh," terangnya.
Baca juga: dr. Citra Anggraeny, M. Biomed (AAM) Imbau untuk Menggunakan Skin Care Berlabel Non Comedogenic

Baca juga: Siapa Saja yang Beresiko Terkena Kanker Payudara? Simak Penjelasan dr. Agus Sutarman, Sp.B.Onk
"Nah, warnanya ada yang tampak keunguan, diffuse atau menyebar begitu, kemudian ada yang berwarna coklat tidak beraturan, ada berwarna coklat muda, hitam, termasuk bentuk-bentuk seperti helai-helai gitu," tambahnya.
"Etiologinya ada yang endogen, ada juga yang eksogen," ujar drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati dalam tayangan Sapa Dokter (10/06/2022).
Endogen disebabkan atau dipicu oleh melanin, bilirubin dan aeren, dimana peningkatan melanin dipicu oleh kejadian penyakit addison oleh karena kondisi disfungsi adrenal.
"Artinya sifatnya sistemik ya, penyakit umum," tambahnya.
Terjadinya pigmentasi dipicu oleh ras termasuk fisiologis.
"Itu terdiri atas beberapa macam pemicu, ada di antaranya beberapa kondisi-kondisi gangguan penyakit sistemik atau umum," sambungnya.
Sementara eksogen diantaranya adalah heavy metal pigmentation, seperti metal dan batu bara.
Baca juga: Gangguan Skizofrenia yang Tak Segera Ditangani Akan Menyebabkan Seseorang Menjadi Gila

Baca juga: Apakah Gangguan Skizofrenia dan Psikosis Sama? Begini Penjelasan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi
"Dimana penderita tinggal di area-area pabrik atau batu bara itu juga bisa memicu kejadian hiperpigmentasi akibat kondisi setempat sehari-hari yang dihadapi oleh sang pemilik raga," pungkasnya.
"Kemudian ada lagi ketonasol, profacimin itu bisa memicu kejadian pigmentasi," ucap drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati.
Baca juga: Berapa Lama Penggunaan Facemask yang Disarankan? drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) Menjawab
Penjelasan Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter edisi 10 Juni 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.