Breaking News:

Apa Penyebab Anak Lebih Suka Mengisap Jari? Ini Kata drg. Wiwik Elnangti Wijaya Sp.KGA

Kebiasaan anak menghisap jari tentu sudah tidak asing ditemui. Beberapa orangtua ada yang mengabaikan kebiasaan menghisap jari pada anak tersebut.

freepik.com
ilustrasi anak yang memiliki kebiasaan menghisap jari 

TRIBUNHEALTH.COM - Tentunya pernah melihat pada beberapa anak memiliki kebiasaan mengisap jari.

Sebagai orangtua, beberapa diantaranya ada yang berusaha menghentikan kebiasaan tersebut, namun ada juga yang tidak peduli dengan kebiasaan anak mengisap jari.

Beberapa orang menganggap kebiasaan anak mengisap jari karena pada usia tersebut seorang anak masih belajar mengenal rasa.

Apa yang menjad penyebab seorang anak lebih suka mengisap jari?

Begini penjelasan drg. Wiwik Elnangti Wijaya, Sp.KGA.

Ia merupakan seorang spesialis dokter gigi anak.

ilustrasi anak yang memiliki kebiasaan menghisap jari
ilustrasi anak yang memiliki kebiasaan menghisap jari (freepik.com)

Baca juga: Mengenal Faktor-faktor Masalah Kulit Akibat Paparan Sinar Matahari

Sejak 2014 hingga sekarang, Wiwik masih konsisten menjadi staf medis RSUD Salewangang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Sebelum bekerja di RSUD Salewangang, pada 2019 ia sempat berprofesi sebagai seorang dosen di Departemen Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.

Sembari mengajar, ia juga menjadi Staf Medis Rumah Sakit Gigi Universitas Hasanuddin.

Sebelum menjadi seorang dokter gigi, ia sempat mengenyam sejumlah pendidikan.

2 dari 4 halaman

Di antaranya:

- Jurusan Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjajaran, Bandung (2011-2014)

Baca juga: dr. Henry Jeriko Sampaikan Edukasi Penting untuk Remaja yang Baru Mulai Menstruasi

- Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hasanuddin Makassar (1999-2006)

- Sekolah Menengah Atas No. 1, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (1996-1999)

- Sekolah Menengah Pertama No. 1, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (1993-1996)

- Sekolah Dasar No. 3, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (1987-1993).

Kini ia bergabung dalam dua organisasi kesehatan. Yaitu:

1. Anggota Perhimpunan Dokter Gigi Anak Indonesia.

2. Anggota Ikatan Dokter Gigi Indonesia

Baca juga: Apakah Adanya Genetik Kanker Usus bisa Diturunkan Jadi Kanker Usus atau Kanker Lain?

Sejumlah peneltian pernah ia lakukan.

3 dari 4 halaman

Berikut ini beberapa penelitian dan artikel yang pernah ia buat.

Di antaranya:

1. Hubungan Gingivitis dengan Kebersihan Mulut di SDN Kurusumange Kabupaten Maros

2. Perbandingan Efek Inhibisi Aloe Vera dan NaF secara in vitro.

Profil lengkap drg. Wiwik Elnangti Wijaya Sp.KGA bisa dilihat disini.

Pertanyaan :

Apa yang menjad penyebab seorang anak lebih suka mengisap jari?

Anggra, Solo

Baca juga: Kolesterol Tinggi karena Sering Konsumsi Daging, Seafood dan Es Krim? Ini Kata dr. Indra Wijaya

drg. Wiwik Elnangti Wijaya Sp.KGA menjawab :

1. Faktor psikologi

4 dari 4 halaman

Disaat anak merasa lelah, takut, bingung, sakit atau sedang melakukan penyesuaian dengan lingkungannya ia akan mulai mengisap ibu jarinya.

Ini juga bisa menjadi kebiasaannya saat menjelang tidur atau saat anak mulai mengantuk.

- Etiologi kebiasaan mengisap jempol atau jari-jari dapat disebabkan balita atau anak-anak dalam kondisi kecemasan, kelaparan, rasa bosan, ketegangan, ketakutan, stress emosional ataupun adanya kinginan yang tidak terpenuhi.

Terkadang balita yang tidak puas mengisap ASI karena ibu terlalu sibuk bekerja, atau produksi ASI kurang menyebabkan bayi mengisap jari atau jempol sebagai pemuasan dan menciptakan perasaan nyaman.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Keputihan? Ini Penjelasan dr. Lusiyanti Sp. kK

Pada balita yang sering dilarang atau dimarahi orangtuanya ketika memasukkan jari maupun mainan ke dalam mulut, fase oralnya menjadi tidak maksimal dna beresiko mengakibatkan keterlambatan perkembangan dan kematangan daerah rongga mulut sehingga mengganggu kemampuan berbicara dan makan.

Contohnya, ada anak usia 2 tahun yang belum mampu mengunyah nasi dan harus terus makan bubur.

Pada studi kasus menyatakan anak-anak usia sekolah yang mempunyai kebiasaan buruk mengisap jari memiliki kecenderungann interkasi sosial dan tingkat intelegensia yang rendah.

2. Fase oral

Merupakan fase perkembangan psikologis manusia yang memperoleh kepuasan dengan mengisap jari tangannya.

Baca juga: Sering Konsumsi Makanan dan Minuman Manis Memicu Abses? Ini Kata drg. Anastasia

Fase dimana bayi merasa puas melakukan kegiatan dalam mulutnya, bisa dalam bentuk mengemut, mengulum, menggigit atau mengisap – isap benda tertentu.

Fase oral terjadi bertahap, mulai dari anak memasukkan benda yang di dekatkan padanya, misal payudara ibu, lalu berkembang dengan memasukkan anggota tubuhnya sendiri ke dalam mulutnya.

Selanjutnya berkembang memasukkan benda yang dipegang untuk mengeksplorasi benda tersebut.

- Fase yang wajar/ normal terjadi pada anak

Dalam fase oral, perlu dpastikan tangan anak dalam keadaan bersih dan kukunya tidak tajam, serta mengatur kedalamaan tangan saat masuk ke dalam mulut sehingga tidak muntah.

Rentang usia : 0 – 24 bulan (terutama 4 bulan).

Jika kebiasaan mengisap jari terus dilakukan sampai setelah rentang usai lebih dari 24 bulan, menunjukkan kebiasaan mulut yang buruk.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comMengisap JariWiwik Elnangti Wijayaanak Father Hunger
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved