TRIBUNHEALTH.COM - Masalah pada rongga gigi yang kerap dikeluhkan ialah abses.
Abses pada gigi sudah tidak bisa dilakukan pengobatan mandiri tetapi sudah harus dilakukan tindakan oleh dokter.
Apabila gigi mengalami gangguan dalam hal ini mengalami kavitas, maka pasien tidak bisa menyembuhkan sendiri kondisi tersebut.
Meskipun kondisi tersebut dalam grade yang paling dini, dalam hal ini misalkan kerusakan enamel gigi tetap membutuhkan tindakan dokter.
Terlebih apabila anomali atau kerusakan yang terjadi sudah mencapai area lapisan ketiga gigi atau area pulpa, dan apabila sudah tembus hingga ke jaringan sekitar gigi.
Baca juga: Mungkinkah Skizofrenia Bisa Diidap Sejak Lahir? Begini Tanggapan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi
drg. Anastasia menyampaikan bahwa makanan manis tidak menyebabkan abses.
Setelah konsumsi makanan manis dimana sang pemilik raga tidak segera membersihkan rongga mulut bisa memicu terjadinya karies gigi.
Karies gigi nantinya bisa memicu kejadian lanjut menjadi kronis, yang lalu memicu terjadinya abses.
Misalkan sang pemilik raga selesai makan dan tidak membersihkan giginya dengan tuntas, masih terdapat sisa makanan disela-sela gigi tentu saja makanan manis tersebut menjadi hal yang menhyenangkan bagi mikroorganisme.
Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Sebut Buah Pinang Bisa Dimanfaatkan untuk Menjaga Kesehatan Gigi
Karena sisa makanan yang disela-sela gigi menjadi intake makanan bagi mikroorganisme.
Itulah mengapa mikroorganisme berkembang lebih aktif dan memicu terjadinya kondisi peradangan pada gusi bahkan bisa juga memunculkan pernanahan pada area gigi.
drg. Anastasia menegaskan kembali bahwa gula tersebut tidak memicu secara langsung, tetapi secara tidak langsung bisa memicu kejadian abses.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)