TRIBUNHEALTH.COM - Stroke adalah penyakit yang menyerang otak.
Selain dialami oleh usia tua, penyakit stroke juga bisa terjadi pada usia muda.
dr. Lilir Amalini, Sp.S. mengatakan, bahwa meski usia muda bisa mengalami stroke namun penyebabnya berbeda dengan usia tua.
Baca juga: Bagaimana Perawatan Pasien Pasca Stroke di Rumah? Begini Kata dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K
"Jadi penyebabnya untuk usia muda itu khusus dibandingkan pada stroke usia tua," ungkapnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
Pada usia muda, stroke lebih banyak terjadi disebabkan oleh penyakit jantung.
Kondisi ini merujuk pada Pantent Foramen Ovale (PFO), artinya ada lubang kecil di sekitar jantung.

Lalu timbul gumpalan darah di sekitar otak yang menyebabkan stroke.
Penyebab lain disebabkan oleh kelainan pembuluh darah, yakni AVM (ateriovenous malformation).
Kondisi tersebut merujuk pada kelainan di sambungan pembuluh darah hingga menyebabkan pembuluh darah pecah lalu menjadi stroke pendarahan.
Baca juga: Apakah Kebiasaan Minum Kopi Baik untuk Kesehatan Jantung? Begini Ulasan dr. Mega Febrianora
Keadaan diatas bisa terjadi karena bawaan sejak lahir.
Selain jantung dan kelainan pembulun darah, stroke usia muda juga disebabkan oleh autoimun.
Seperti lupus dan sindrom antifosfolipid (hamil sering keguguran).

Lalu juga ada penyakit genetik yang ditandai dengan kekurangan vitamin c, vitamin s, dan adetromin 3.
Lebih lanjut, Lilir mengatakan stroke juga bisa disebabkan oleh masalah hormonal.
Baca juga: Ahli Gizi Sebut Kebutuhan Gizi Lansia Berbeda, Vitamin dan Mineral Lebih Banyak Dibutuhkan
Keadaan tersebut biasanya terjadi pada wanita yang mengonsumsi pil KB dan sering migrain.
Gejala Stroke
Untuk mudahnya mendeteksi penyakit ini, terdapat singakatan yang mudah dikenali. yaitu FAST:
1. Face drop

Bila tersenyum, bibir mencong bisa diindikasikan mengalami stroke.
2. Arm weakness
Kelemahan tubuh satu sisi (tangan dan kaki).
Baca juga: Berikut Ini Penanganan untuk Kelumpuhan Wajah, Berbeda-beda Bergantung dari Penyebabnya
3. Speech difficulty
Kesulitan untuk berbicara, bisa pelo dan tiba-tiba tidak bisa berbicara.
4. Time

Bila sudah mengalami gejala stroke, segera bawa ke rumah sakit karena bila terlambat maka bisa menyebabkan masalah semakin serius.
Stroke adalah penyakit serius yang menyerang area pembuluh darah otak.
Penyakit ini sudah banyak dialami pada pria maupun wanita.
Baca juga: Gaya Hidup Pemicu Penyakit Stroke, Ini Penjelasan Dokter
Stroke bisa menyerang secara tiba-tiba dan tak jarang pasien sudah terdiagnosa mengalami mini stroke.
Mini stroke ditandai dengan kelemahan bagian tubuh tertentu yang hanya terjadi sementara waktu.
Karena tanda tersebut, banyak orang menganggap bahwa mini stroke bukanlah suatu penyakit serius.

Sehingga pasien tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Padahal Lilir mengatakan, bila sudah mengalami mini stroke perlu segera melakukan pemeriksaan dengan doktee untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K. Paparkan Terapi yang Perlu Dilakukan Pasien Stroke
Dengan demikian mengantisipasi terjadinya stroke yang lebih berat.
"Jangan entar-entar, itu tidak boleh. Harus segera dibawa ke dokter," papar Lilir.
Stroke Bisa Sembuh
Tanda utama dari stroke adalah kelemahan pada bagian anggota gerak.
Hal ini biasanya membuat penderita harus terbaring lemas di atas tempat tidur dan terbatas melakukan berbagai aktivitas.

Alhasil membuat masyarakat dan para pasien beranggapan bahwa stroke tidak dapat disembuhkan.
Padahal kenyataannya, stroke dapat disembuhkan.
"Jangan salah kaprah, stroke itu bisa loh disembuhin," ucap Lilir.
Bahkan ditemukan, 1/3 pasien stroke itu bisa sembuh tanpa cacat.
Baca juga: Tidak Selalu Diartikan Cacat, Berikut Berbagai Penyebab Disabilitas yang Perlu Diketahui
Sementara 1/3 lainnya sembuh dengan kecacatan, dan 1/3 lainnya tidak tertangani atau meninggal.
Lebih lanjut, tentu untuk memperoleh keberhasilan sembuh tidak bisa didapat begitu saja.
Ada syarat yang harus dilalui oleh setiap pasien, yakni pasien mendapatkan penanganan dalam waktu dan cara yang tepat.

Mengingat stroke memikiki golden pheriod yang hanya berkisar 4,5 jam.
"Jadi dalam waktu 4,5 jam harus mendapatkan pertolongan yang cepat dan tepat," ujar Lilir.
Deteksi Stroke Usia Muda
Stroke adalah penyakit yang datang secara tiba-tiba.
Meski demikian, terdapat sekitar 15 sampai 25 persen penderita stroke merasakan gejalanya 7 hari sampai 1 bulan sebelumnya.
Baca juga: Selain Ingatan Memudar, Pengidap Demensia Alzheimer Kesulitan Mengikuti Percakapan dengan Orang Lain
Kondisi di atas dinamakan dengan TIA (Transient Ischemic Attack), yakni semacam mini stroke.
Gejala TIA ini mirip sekali dengan stroke, seperti:
- Mulut mencong

- Anggota gerak lemah sebelah
- Susah bicara
- Linglung
Baca juga: Apakah Gigi Ompong dapat Mempengaruhi Bentuk Wajah dan Nada Bicara? Ini Kata drg. Munawir
- Kesemutan.
Perbedaan TIA dengan stroke yakni terletak pada durasi munculnya gejala.
Pada TIA, gejala di atas biasanya akan muncul beberapa menit saja.

Artinya dalam kurung waktu kurang dari 24 jam gejala sudah hilamg.
Seringkali orang akan menganggap tanda tersebut adalah hal yang biasa tidak menandakan suatu masalah kesehatan.
Baca juga: Adakah Posisi Tidur yang Baik untuk Pasien Stroke? Begini Kata dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K
Seharusnya apabila sudah mengalami TIA, pasien harus segera mencari tahu penyebabnya.
Bila sudah ditemukan penyebab TIA, diharapkan tidak bisa berkembang menjadi Stroke.
Penjelasan Dokter Spesialis Saraf, Lilir Amalini ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)