Breaking News:

Mengingat Memori yang Bisa Picu Rasa Sedih Terus-Menerus Bisa Berisiko Depresi

Simak penjelasan dr Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET mengenai faktor penyebab depresi.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Ekarista Rahmawati
grid.id
ilustrasi alami tanda depresi 

TRIBUNHEALTH.COM - Setiap orang memiliki pengalaman hidup masing-masing.

Dalam setiap pengalaman yang telah dilewati seringkali akan menimbulkan memori, baik menyenangkan maupun menyedihkan.

Bila mengingat pengalaman yang indah, tentu akan membuat hati bahagia.

Baca juga: Kenali Tanda-tanda Penyakit Addison yang Gejalanya Mirip Depresi: Lelah dan Hilang Nafsu Makan

Namun jika menengok kembali mengenai pengalaman yang menyedihkan, tentu perasaan akan ikut terhanyut.

Bila demikian, apakah kebiasaan mengingat hal yang menyedihkan tersebut boleh dilakukan?

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video, dr Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET memberikan ulasannya.

Ilustrasi seseorang yang sedang murung
Ilustrasi seseorang yang sedang murung (freepik.com)

Berdasarkan penuturannya, bila merujuk pada orang yang baru saja kehilangan orang terkasih lalu diberi pertanyaan untuk mengorek masa lalu tidak bolehkah secara agama.

Karena pada saat takziah atau mengunjungi orang yang meninggal, buatlah mereka bergembira.

Sedangkan pada sisi kesehatan, jika mengorek memori negatif tentu akan membuat hati semakin terluka.

Baca juga: Memahami Gangguan Memori yang Dialami oleh Penderita Alzheimer, Simak Ulasan dr. Debby Amelia

"Jadi kita hanya perlu bilang 'kamu hebat, kamu kuat, ini adalah ijin Tuhan,' Itu aja," tegas Yanne.

2 dari 4 halaman

Kecuali jika orang tersebut meluapkan emosinya pada seseorang.

Namun demikian, perlu waspada jika terlalu banyak meluapkan emosi, bisa jadi berujung pada depresi.

Kehilangan Orang Disayang Bisa Picu Depresi

ilustrasi seseorang yang depresi akibat kehilangan
ilustrasi seseorang yang depresi akibat kehilangan (lifestyle.kompas.com)

Kehilangan seseorang yang disayangi tentu akan menimbulkan rasa kehilangan yang mendalam.

Terlebih jika ditinggal selama-lamanya oleh seseorang yang kita kasihi.

Tentu hal tersebut akan menimbulkan reaksi tubuh yang luar biasa, yaitu berupa rasa duka cita.

Baca juga: 5 Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Fisik dan Mental, Dapat Tingkatkan Mood dan Hindari Depresi

Duka cita adalah wujud sebuah ekspresi dari kesedihan, rasa kehilangan dan ketidakberdayaan.

Adanya perasaan diatas merupakan suatu reaksi yang wajar, asal menerimanya dengan nyaman dan tidak terjadi secara berkelanjutan.

Namun akan menjadi masalah, jika rasa duka cita tersebut terjadi terus-menerus, maka akan berakibat pada kesehatan mental.

ilustrasi seseorang yang berkonsultasi dengan dokter
ilustrasi seseorang yang berkonsultasi dengan dokter (pixabay.com)

Salah satu masalah kesehatah mental yang ditimbulkan adalah depresi.

3 dari 4 halaman

Depresi ini bisa mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh secara menyeluruh.

"Karena hormon stres terus meningkat, lalu mempengaruhi sistem imun, kestabilan jiwa," papar Yanne.

Mengontrol Rasa Sedih

Untuk mengantisipasi terjadi depresi saat mengalami kehilangan, Yanne memberikan tips yang bisa dilakukan.

1. Beri Waktu Diri Sendiri

Beri waktu untuk diri sendiri merenungan kejadian yang baru saja dialami.

ilustrasi seseorang yang mengalami stress
ilustrasi seseorang yang mengalami stress (pixabay.com)

Karena biasanya kehilangan seseorang itu memang terjadi secara tiba-tiba, membuat diri sendiri akan muncul banyak pertanyaan.

2. Luapkan Perasaan

Luapkan seluruh perasaan yang sedang dirasakan.

Karena selama ini, biasanya seseorang akan berusaha tegar atau menahan tangisan.

Baca juga: dr. Dwi Septiadi: Jangan Menghindari Stress Karena Manusia Membutuhkan Stresor dengan Kadar Tepat

4 dari 4 halaman

Padahal sikap di atas bisa membuat diri sendiri semakin terluka.

Luapkan perasaan dengan berbagai cara yang bisa membuat diri sendiri nyaman melakukannya.

3. Dekatkan Diri pada Agama

Apapun yang terjadi yakinlah bahwa segalanya atas izin dari Tuhan.

Ilustrasi konsultasi dengan dokter
Ilustrasi konsultasi dengan dokter (grid.id)

4. Terapi Pikiran

Setelah mendekatkan pada agama, baru lakukan terapi pikiran.

Baca juga: Berbagai Penyebab Depresi di Tempat Kerja, Lingkungan Toxic hingga Gaji yang Sedikit

Penjelasan Praktisi kesehatan mental dan titik meridian tubuh, dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET. ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdepresikesedihanrasa duka citaGejala Depresipenyebab depresidr. Yanne Cholida Museum PETA
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved