TRIBUNHEALTH.COM – Bipolar adalah salah satu masalah kesehatan mental.
Keterlambatan penegakkan diagnosis dan memulai pengobatan akan menyebabkan masalah personal, sosial, serta finansial.
Bahkan 30% penderita bipolar yang tidak segera diobati melakukan usaha untuk bunuh diri.
Oleh karena bahaya gangguan bipolar yang terlambat diobati, perlu dilakukan pendeteksian dini gangguan bipolar.
Pasalnya faktor risiko yang berhubungan dengan gangguan bipolar ialah adanya riwayat keluarga yang menderita gangguan bipolar dan gangguan kepribadian siklotimia.
Siklotimia merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan emosi naik dan turun.
Baca juga: Tips untuk Cegah dan Perlambat Keparahan Gagal Jantung, Olahraga hingga Kelola Faktor Risiko

Baca juga: Memasuki Masa Transisi Pandemi, Jubir Covid-19 Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada dan Siaga
Pasalnya pengidap bipolar yang terlambat diobati kemungkinan akan menyalahgunakan obat-obatan.
Untuk mengetahui solusi dan tips dalam menangani masalah psikologis, kita bisa bertanya langsung dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. memiliki sebuah yayasan bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasannya kini tersebar di berbagai wilayah.
Seperti Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Baca juga: Berbagai Masalah yang Rentan Terjadi pada Email Gigi, Simak Ulasan drg. R. Ngt. Anastasia

Baca juga: Slimming Treatment Tidak Disarankan untuk Ibu Hamil & Ibu Menyusui, Begini Ulasan dr. Meity Bachtiar
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. juga merupakan psikolog di www.praktekpsikolog.com
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. akan menjawab berbagai pertanyaan terkait masalah psikologis sebagai berikut.
Pertanyaan:
Mungkinkah jika penderita bipolar mengalami titik terbawah dalam hidupnya hingga memiliki niat untuk bunuh diri maupun mencelakai diri sendiri pak?
Susan, Tinggal di Lamongan.
Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Menjawab:
Situasi pikiran bunuh diri ini bisa saja muncul sejak kondisi depresi.
Ketika kondisinya depresi dan sedih, penderita bisa saja memiliki pikiran-pikiran seperti itu.'
Baca juga: Tak Hanya Melindungi Diri Sendiri, Melakukan Vaksinasi Covid-19 Juga Melindungi Orang Lain

Baca juga: Tak Hanya Melindungi Diri Sendiri, Melakukan Vaksinasi Covid-19 Juga Melindungi Orang Lain
Tapi kalau kondisinya sudah manik harusnya pikiran bunuh diri itu sudah tidak ada.
Karena dia merasa hebat dan merasa menjadi manusia pilihan.
Jadi seharusnya pikiran bunuh diri itu sudah hilang ketika dia mengalami kondisi manik dan bipolar.
Justru pikiran-pikiran bunuh diri itu muncul ketika dalam kondisi depresi mayor atau ketika dia mengalami kesedihan sebelum maniknya muncul.
Baca juga: Kenali 6 Karakteristik Email atau Enamel Gigi dari drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.