TRIBUNHEALTH.COM - Slimming treatment merupakan salah satu metode treatment yang memiliki fungsi untuk menurunkan berat badan dan untuk mengurangi centimeter lose.
Karena slimming treatment ini memiliki tujuan untuk menurunkan berat badan, dr. Meity Bachtiar menyarankan untuk mengatur pola makan dan mengkonsumsi makanan diet setelah melakukan slimming treatment ini.
Slimming treatment disarankan untuk orang dengan usia di atas 17 tahun dan anak-anak tidak disarankan melakukan treatment ini karena anak-anak masih dalam tahapan perkembangan.
Baca juga: dr. Meity Bachtiar Sarankan untuk Melakukan Pengulangan Slimming Treatment Agar Hasil Maksimal

Dilansir TribunHealth.com, Dokter Kecantikan, dr. Meity Bachtiar memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Tangerang program Sapa Dokter Kecantikan.
dr. Meity Bachtiar menyebutkan, jika slimming treatment ini tidak memiliki efek samping tertentu, namun ia menyarankan untuk menghindari minuman bersoda, kopi, teh, hingga makanan seafood satu hari sebelum treatment dan setelah treatment.
Setelah selesai melakukan treatment ini, dr. Meity menyarankan untuk mengkonsumsi banyak air putih kurang lebih 2 liter sehari.
Karena treatment ini bertujuan untuk menurunkan berat badan, beberapa orang yang memiliki obesitas mengkhawatirkan terjadi kulit keriput setelah mengalami penurunan berat badan.
Baca juga: Sebelum Melakukan Infus Slimming Pahami Prosedurnya Lebih Dulu, Berikut Ulasan dr. Meity Bachtiar

"Menurut saya, itu tidak ada kolerasinya ya antara penurunan berat badan dengan kulit keriput," tutur dr. Meity.
"Mungkin sebenarnya itu bukan kulit keriput, namun kulit kendor."
"Kalau terjadinya kulit kendor, iya pasti terjadi, karena kalau misalnya berat badan berlebih itu masuk ke dalam kategori obesitas."
"Saat orang mengalami obesitas, ia akan mengalami penumpukan lemak di beberapa area. Ketika sudah mulai terjadi penuruanan kilogram, otomatis centimeter juga akan berkurang."
"Dan tadinya area yang banyak penumpukan lemak, area tersebut juga sudah pasti akan berkurang lemaknya, jadi kesannya kulitnya kendor," lanjut dr. Meity.
Baca juga: dr. Meity Paparkan Berbagai Jenis Slimming Treatment, Perawatan untuk Mengurangi Berat Badan

Menurut dr. Meity, terjadinya kulit kendor ini dapat diatasi dengan melakukan olahraga yang rutin.
Tak hanya dengan olahraga saja, untuk mengatasi kulit kendor juga bisa dikombinasikan dengan beberapa treatment lain seperti treatment radio frekuensi (RF) ataupun Hifu.
"Karena hifu sendiri itu sifatnya untuk mengencangkan kulit ya," papar dr. Meity.
"Oleh sebab itu tidak perlu khawatir jika ingin melakukan slimming treatment dan terjadi pengendorkan kulit, karena kulit kendor pun dapat diatasi dengan olahraga dan treatment lainnya."
Baca juga: dr. Connie Calista Tham Tak Menyarankan Pasien yang Memiliki Alergi Melakukan Slimming Treatment

Slimming treatment tidak disarankan untuk ibu hamil dan menyusui
dr. Meity menuturkan seseorang dengan program kehamilan jika ingin melakukan slimming treatment sebaiknya dikonsultasikan lebih dulu, baik dengan dokter kecantikan atupun dokter obgynnya.
Dokter kecantikan harus tahu terlebih dahulu pasien tersebut mengkonsumsi obat apa saja, dan program kehamilan dari dokter obgyn seperti apa.
"Minimal pasien harus menginformasikan kondisinya kepada dokter obgyn jika ia sedang menjalankan slimming treatment dengan pemberian infus slimming," jelas dr. Meity.
"Dokter obgyn juga harus mengetahui kalau ia sedang menjalankan treatment tersebut."
"Jadi masing-masing dokter, baik dokter kecantikan dan dokter obgyn mendapatkan informasi treatment dan program kehamilan yang dilakukan oleh pasien."
Baca juga: Manfaat Slimming Treatment untuk Mendapatkan Berat Badan yang Ideal, Begini Ulasan dr. Connie

Tak hanya program hamil, ibu yang sedang menyusui juga tidak disarankan oleh dr. Meity untuk melakukan slimming treatment.
"Saat berstatus menyusui, segala sesuatu yang berstatus injek atau dimasukkan ke dalam tubuh harus di pending lebih dulu," tegas dr. Meity.
"Sampai anaknya kurang lebih 1 tahun atau sudah tidak menyusui eksklusif lagi, hal ini dikarenakan untuk satu tahun pertama anak masih membutuhkan banyak ASI dibandingkan MPASI."
"Nanti jika MPASI sudah lebih banyak dari ASInya, baru bisa ikut slimming treatment lagi. Jadi untuk ibu menyusui, sebaiknya ditunda dulu slimming treatmentnya."
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Kecantikan, dr. Meity Bachtiar dalam tayangan YouTube Tribun Tangerang program Sapa Dokter Kecantikan pada 26 Januari 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)