TRIBUNHEALTH.COM - Bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati begitu cepat.
Seperti perasaan yang sangat gembiar bisa tiba-tiba berubah menjadi sangat sedih.
Untuk mengendalikan perubahan suasana hati yang ekstrem ini, pasien dianjurkan melakukan pengobatan.
Baca juga: Apakah Pengidap Bipolar Bisa Mengontrol Kondisinya ketika Kambuh? Adib Setiawan, S.Psi Menjawab
Praktisi kesehatan mental dan titik meridian tubuh, dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET. menjabarkan 3 macam pengobatan yang bisa ditempuh oleh pasien Bipolar.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video, di antaranya:
1. Medikamentosa
Dalam penatalaksanaan Medikamentosa, resep obat hanya diberikan oleh Psikiater dan Dokter spesialis kesehatan jiwa.
Dalam pemberian obat ini juga tidak bisa dilakukan sembarangan, kata Yanne, harus disesuaikan dengan tipe yang dialami pasien.
Baca juga: Selain Merasa Senang atau Sedih yang Berlebihan, Mungkinkah Penderita Bipolar Mengalami Ketakutan?
Jika saat manik, maka akan diberikan obat untuk mengontrol manik. Sebaliknya, pada saat muncul keluhan depresi maka diberilah anti depresan.
Sama halnya jika manik dan depresan timbul bersamaan, maka akan diberikan Stabilizer.
Tentunya dalam aturan mengonsumsi obat ini tidak boleh berlebihan.
Untuk mengontrolnya, pasien diwajibkan untuk berkonsultasi dengan dokter secara rutin.
Bila sudah stabil, maka bisa dibantu dengan Psikoterapi (diajak berbicara).
2. Psikoterapi
Psikoterapi ini bisa diberikan pada pasien Bipolar dengan tipe ringan.
Baca juga: Olahraga Terlalu Banyak Dinilai Tak Baik untuk Kesehatan Mental, Psikoterapis Jelaskan Alasannya
Dalam prosesnya pasien akan banyak diajak berbicara untuk mengkapkan segala masalah yang dialami.
3. Hipnoterapi
Selanjutnya bila Psikoterapi telah dijalankan, maka pasien bisa melakukan Hipnoterapi.
Dalam penatalaksanaanya, pasien harus bisa mengendalikan dan mengenali gejala yang muncul dengan prinsip Hipnosis.
Jika sudah mengenali, maka pasien dirujuk untuk memikirkan apa yang perlu dilakukan.
Diharapkan pasien bisa melakukan sesuatu yang memberikan dampak positif dan tidak merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.
Baca juga: Psikolog Beri Tips agar Anak Mudah Mengikuti Saran Orangtua, Simak Sejumlah Hal Berikut
"Karena dimasukkan di pikiran bawah sadarnya, maka pada saat mengenali gejala-gejala itu pasien akan melakukan hal yang lebih positif dan tidak merugikan," kata Yanne.
Hipnosis masuk pada pikiran bawah sadar seseorang untuk mengenali akar permasalahan dari kejadian di masa lalu.
"Misalnya faktor pemicunya adalah trauma di masa lalu yang belum terselesaikan dan stres berlebihan, melalui Hipnoterapi kita cari akar permasalahannya."
"Siapa saja penyebab trauma itu, dimana lokasi trauma itu, kapan terjadi trauma itu, dan kapan pertama kali munculnya," papar Yanne.
Bila trauma itu telah ditelusuri, maka bisa segera dilakukan terapi. Terapi ini menggunakan teknik regresi (mundur di masa lalu).
Lalu masuk ke akar kejadiannya, dirubah feelnya dan kembali lagi ke masa sekarang.
Bimbingan Hipnoterapis Klinis
Dalam pelaksanaanya, pasien akan mendapatkan bimbingan dari Hipnoterapis klinis.
Oleh terapi Hipnoterapis klinis, pasien akan diberi sugesti pada alam bawah sadarnya.
Baca juga: Cara Atasi Perilaku Menyimpang pada Anak, Psikolog: Kunci Utama Ialah Ubah Gaya Pengasuhan Orangtua
Pelaksanaan terapi ini akan berlangsung selama 2-3 jam/terapi dengan ritme minimal 21 hari pertemuan.
Bila sudah 21 hari, Hipnoterapis akan memberikan resep yang berisi kata-kata sugesti yang perlu dilakukan.
Sugesti ini perlu dilakukan pasien pada saat menjelang tidur dan bangun tidur.
"Karena pada saat tidur dan bangun tidur, gelombang otak berada pada kondisi yang rileks," imbuh Yanne.
Selanjutnya, jika pasien sudah menerapkan resep tersebut maka dianjurkan kembali kontrol.
Baca juga: Jangan Salah Asumsi Menyebut Diri Sendiri Alami Bipolar, Dokter Sebut Tidak Mudah Didiagnosis
Agar Hipnoterapis bisa melihat perkembangan kondisi yang dialami pasien.
Hingga kemudian diharapkan pasien bisa bertahan seumur hidup dengan kondisi Bipolar yang dialami.
Persiapan Hipnoterapi
Untuk melakukan Hipnoterapi terdapat berbagai prosedur yang harus dilakukan oleh pasien terlebih dahulu. Yakni pasien akan mendapakan anamnesis.
Dengan anamnesa, dokter akan mengetahui akar kejadian (penyebab masalah) yang dialami pasien.
"Misalnya datang dengan Bipolar, nah keluhan utama yang sangat menganggu apakah pada saat manik (kutup positif muncul hebat) atau depresif (kutup negatif muncul hebat)," ucap Yanne.
Umumnya pada akhirnya pasien akan mengalami depresif yang ditandai dengan kesedihan luar biasa dan cenderung ingin menyakiti diri sendiri.
Dalam metodenya, dokter akan menyerahkan pilihan kepada pasien terkait tujuan utama dari Hipnoterapi tersebut.
Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi Mengatakan jika Pengidap Bipolar Juga Bisa Saja Mengidap Skizofrenia
Dengan begitu akan membentuk sikap kooperatif dari pasien untuk mampu menjalankan segala proses terapi dengan baik.
Mengingat proses Hipnoterapi ini menyentuh pikiran bawah sadar yang tidak bisa dilakukan sembarangan.
"Pada saat sugetinya bagus, maka proses terapi berjalan lancar namun jika sugesti tidak sesuai dengan tujuan klien, maka tidak akan dapat apa-apa," kata Yanne.
Baca juga: Bipolar Bukan Sekedar Masalah Psikologis, tapi Terjadi Gangguan Keseimbangan Neurotransmiter di Otak
Penjelasan Praktisi kesehatan mental dan titik meridian tubuh, dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET. ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)