TRIBUNHEALTH.COM – Gangguan bipolar atau dikenal dengan sebutan bipolar disorder merupakan kondisi mental yang menyebabkan terjadinya perubahan mood yang ekstrem pada seseorang.
Kondisi ini membuat orang dengan gangguan bipolar memiliki episode mood yang mania atau sangat bahagia dan depresi atau sangat sedih yang fluktuatif.
Saat seseorang mengalami gangguan bipolar, ia akan mengalami perasaan emosional yang hebat dan terjadi pada suatu periode tertentu atau dikenal dengan episode mood.
Setiap episode mood menunjukkan perubahan drastis dari mood dan perilaku normal orang tersebut.
Baca juga: Sumbatan pada Pori-pori Menjadi Penyebab Paling Sering Terbentuknya Jerawat

Baca juga: Dr. dr. Tofan Widya Utami, Sp.OG(K) Paparkan Kondisi Anak yang Tidak Dilakukan Vaksinasi HPV
Untuk mengetahui solusi dan tips dalam menangani masalah psikologis, kita bisa bertanya langsung dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. memiliki sebuah yayasan bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasannya kini tersebar di berbagai wilayah.
Seperti Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. juga merupakan psikolog di www.praktekpsikolog.com
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. akan menjawab berbagai pertanyaan terkait masalah psikologis sebagai berikut.
Baca juga: Berapa Lama Masa Pemulihan Pasien Stroke? Berikut Penjelasan dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K

Baca juga: Ragam Kejadian Pemicu Gigi Sensitif yang Perlu Disadari, Berikut Penjelasan drg. Anastasia
Pertanyaan:
Saya ingin bertanya nih pak.
Sebenarnya bagaimana sih cara untuk mendiagnosis atau mengetahui seseorang sedang menderita bipolar?
Maya, Tinggal di Surabaya.
Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Menjawab:
Sebaiknya memang ke psikolog atau psikiater.
Cuman kan kadangkala orang baru sedih sedikit tidak punya ide, tidak punya gagasan merasa mengidap bipolar, padahal belum tentu juga.
Biasanya bipolar disertai dengan ide-ide atau gagasan.
Merasa energinya lebih dan lain-lain.
Baca juga: Beberapa Kelainan Rahang Bisa Diatasi dengan Operasi Rekonstruksi, Ini Penjelasan drg. Andi Tajrin

Baca juga: One Health Berupaya Cegah Penyakit pada Hewan Berpindah ke Manusia, Wamenkes Serukan Implementasi
Tapi sejauh ini kalau bisa normal-normal saja lebih baik, artinya kalau kondisinya depresi sedih diobati menjadi normal kembali.
Sebenarnya tidak terlalu penting juga saya ini bipolar atau tidak kecuali memang mengganggu penyesuaian diri dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh, penyesuaian dirinya menjadi kurang dan menjadi malas kerja hingga menjadi tidak produktif yang mana keluarga bisa terganggu.
Apabila mengalami kondisi ini, sebaiknya segera menemui psikolog supaya mendapatkan pengobatan dan bisa kembali produktif.
Baca juga: Bisakah Mencerahkan Gusi secara Alami? Begini Jawaban drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.