TRIBUNHEALTH.COM - Terbukanya lapisan kedua gigi akan tampak menjadi terbuka sehingga pasien merasakan keluhan hypersensitve dentint atau biasa disebut dengan gigi snesitif.
Setelah diketahui bahwa kondisi gigi sebatas terbukanya lapisan pertama gigi akibat kejadian-kejadian yang memicu, maka kondisi tersebut masuk dalam kategori sensitif dentint.
Tetapi, apabila kejadiannya sudah lebih lanjut atau lebih kronis hingga memicu kejadian gangguan pada lapisan berikutnya yaitu jaringan pulpa, berarti sudah berbeda masalah dan pasien sudah tidak bisa melakukan antisipasi apapun dan wajib dilakukan di dokter gigi.
Kondisi gigi yang sudah mengalami gangguan pada jaringan pulpa disebut dengan Pulpitis.

Baca juga: Pahami Faktor Risiko Terjadinya Kanker Usus yang Dipaparkan oleh dr. Kaka Renaldi Sp.PD-KGEH
Apabila pasien sudah tidak bisa melakukan antisipasi terhadap keluhan gigi, maka pasien kemungkinan mengalami kejadian pulpitis, periodontitis, ataupun periostitis.
drg. Anastasia menyampaikan, pasien perlu membedakan ciri khas kejadian tersebut sebatas gigi sensitif ringan atau bahkan sudah melibatkan lapisan yang lebih dalam.
Ciri khasnya adalah apabila baru sebatas terbukanya lapisan pertama gigi atau enamel, keluhan yang dialami oleh pasien adalah rasa ngilu saat menerima rangsangan.
Rangsangan tersebut baik berupa dingin yang bisa dari makanan atau minuman, suhu ruangan, termasuk juga hembusan angin.
Baca juga: One Health Berupaya Cegah Penyakit pada Hewan Berpindah ke Manusia, Wamenkes Serukan Implementasi
Selain itu, rangsangan tersebut bisa berupa perubahan tekanan misalnya ketika naik pesawat atau sedang berada di daerah dataran tinggi bisa memicu sensitif dentint.
Kronologisnya ialah, karena terbukanya lapisan kedua gigi atau dentint memicu kejadian gigi sensitif.
Dengan terbukanya area lapisan kedua gigi, apabila terjadi perubahan suhu atau perubahan tekanan maka cairan yang berada didalam tubudentinalis dipicu oleh kejadian perubahan suhu dingin juga tekanan akan mengalami pergerakan.
Pergerakan caoran tersebut memicu kejadian ngilu dikarenakan mendorong cairan tersebut hingga menstimulasi persyarafan pada area pulpa atau bagian terdalam gigi.
Ketika terbukanya dentint kita, maka bisa memicu kejadian mudah terstimulasinya persarafan yang terletak pada area perbatasan antara pulpa dengan dentint.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi. Jumat (18/6/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)