TRIBUNHEALTH.COM - Hipnoterapi adalah salah satu metode dalam mengendalikan keluhan pasien Bipolar.
Untuk melakukan Hipnoterapi terdapat berbagai prosedur yang harus dilakukan oleh pasien terlebih dahulu. Yakni pasien akan mendapakan anamnesis.
Dengan anamnesa, dokter akan mengetahui akar kejadian (penyebab masalah) yang dialami pasien.
Baca juga: Selain Merasa Senang atau Sedih yang Berlebihan, Mungkinkah Penderita Bipolar Mengalami Ketakutan?
"Misalnya datang dengan Bipolar, nah keluhan utama yang sangat menganggu apakah pada saat manik (kutup positif muncul hebat) atau depresif (kutup negatif muncul hebat)," ucap dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET.
Umumnya pada akhirnya pasien akan mengalami depresif yang ditandai dengan kesedihan luar biasa dan cenderung ingin menyakiti diri sendiri.
Dalam metodenya, dokter akan menyerahkan pilihan kepada pasien terkait tujuan utama dari Hipnoterapi tersebut.
Dengan begitu akan membentuk sikap kooperatif dari pasien untuk mampu menjalankan segala proses terapi dengan baik.
Baca juga: Kecemasan, Stres, dan Depresi Dapat Tingkatkan Risiko Seseorang Terkena Stroke
Mengingat proses Hipnoterapi ini menyentuh pikiran bawah sadar yang tidak bisa dilakukan sembarangan.
"Pada saat sugetinya bagus, maka proses terapi berjalan lancar namun jika sugesti tidak sesuai dengan tujuan klien, maka tidak akan dapat apa-apa," kata Yanne dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Prinsip Utama Hipnoterapi
Hipnoterapi merupakan suatu teknik yang dikendalikan oleh Hipnosis. prinsip utama Hipnoterapi.
Prinsip utama dalam Hipnoterapi, yaitu mendapatkan persetujuan dari pasien yang akan melakukan terapi alias penderita Bipolar tersebut.
Baca juga: dr. Febriyanto Kurniawan, Sp. B (K) Onk Tegaskan jika Tak Semua Kanker Payudara Harus di Kemoterapi
"Jadi proses Hipnosis ini terjadi jika orangnya mau dan kooperatif, maka bila orangnya tidak kooperatif proses Hipnoterapi ini tidak akan terjadi," papar Yanne.
Biasanya seseorang yang sudah terdiagnosa mengalami suatu kondisi gangguan mental dari dokter spesialis kesehatan jiwa akan dirujuk untuk melakukan Hipnoterapi klinis.
Dalam prakteknya, misalnya mengalami Bipolar dengan kondisi manik yang biasanya cenderung melakukan segala sesuatu dengan tenaga yang ekstra, maka Hipnoterapi ini akan diberikan.
Sehingga pasien menjadi lebih bisa mengontrol segala tindakan yang akan dilakukan.
Baca juga: Mengetahui Pengertian Bipolar Menurut Pemaparan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi
Tentunya proses ini akan berjalan lebih cepat jika pasien mengikuti segala arahan dan sadar akan tindakan penyembuhan yang akan dilakukan bermanfaat baik untuk keadaannya.
Hipnosis masuk pada pikiran bawah sadar seseorang untuk mengenali akar permasalahan dari kejadian di masa lalu.
"Misalnya faktor pemicunya adalah trauma di masa lalu yang belum terselesaikan dan stres berlebihan, melalui Hipnoterapi kita cari akar permasalahannya."
"Siapa saja penyebab trauma itu, dimana lokasi trauma itu, kapan terjadi trauma itu, dan kapan pertama kali munculnya," papar Yanne.
Baca juga: Psikolog Diah Ungkapkan Cara Mencegah Emosi hingga Mengatasi Trauma pada Anak Akibat Emosi Orangtua
Bila trauma itu telah ditelusuri, maka bisa segera dilakukan terapi. Terapi ini menggunakan teknik regresi (mundur di masa lalu).
Lalu masuk ke akar kejadiannya, dirubah feelnya dan kembali lagi ke masa sekarang.
Bukan Gangguan Kepribadian
Seringkali masyarakat menganggap, bahwa Bipolar masuk dalam kategori gangguan kepribadian.
Padahal anggapan tersebut tidak benar, melainkan Bipolar adalah suatu gangguan mental.
Baca juga: Tanda Instagram Mulai Berpengaruh Buruk pada Kesehatan Mental, Cemas hingga Tak Bisa Lepas dari HP
Bipolar memiliki dua fase perubahan gangguan suasana hati atau mood, yakni fase manik dan depresi.
Fase perubahan suasana hati ini, kata Yanne, tergolong sangat begitu cepat atau ekstrem.
"Jadi yang mulanya senang tiba-tiba jadi merasa sedih yang sangat dalam," ujar Yanne.
Pemicu Perubahan Suasana Hati Begitu Cepat
Perubahan suasana hati yang sangat begitu cepat, antara manik dan depresif disebabkan oleh suatu pemicu.
Berbagai faktor pemicu tersebut antara lain:
Baca juga: Tingginya Stressor Menjadi Pencetus Utama Alopecia atau Kebotakan pada Anak
- Stres yang sangat tinggi
- Trauma masa lalu yang belum terselesaikan
- Kelelahan yang luar biasa
- Lingkungan yang tidak mendukung
Baca juga: Kenali Perubahan Perilaku Penyakit Bipolar, Apakah Kamu Termasuk?
- Adanya riwayat keluarga yang mengalami Bipolar.
Meski telah disebutkan sejumlah faktor pencetus timbulnya tanda-tanda Bipolar, namun hingga kini penyebab Bipolar masih belum diketahui secara pasti.
Penjelasan Praktisi kesehatan mental dan titik meridian tubuh, dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET. ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)