TRIBUNHEALTH.COM - Stroke merupakan kondisi kesehatan serius yang bisa menyerang siapa saja.
Yang perlu menjadi perhatian, rupanya depresi, stres, dan kecemasan turut menjadi faktor risiko terjadinya stroke.
Hal itu disampaikan oleh National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), dilansir Express.co.uk.
"Bekerja berjam-jam dan tidak banyak berhubungan dengan teman, keluarga, atau orang lain di luar rumah juga dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih tinggi,” kata badan kesehatan tersebut.
Ada juga sejumlah faktor risiko, termasuk kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, seperti makan makanan yang tidak sehat, tidak melakukan aktivitas fisik secara teratur, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan terlarang seperti kokain.
Penyebab

Baca juga: Tingginya Stressor Menjadi Pencetus Utama Alopecia atau Kebotakan pada Anak
Baca juga: dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK Mengatakan jika Transplantasi Rambut ialah Cara Cepat Atasi Kebotakan
Stroke terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan berdarah, atau ketika ada penyumbatan suplai darah ke otak.
Pecahnya atau penyumbatan mencegah darah dan oksigen mencapai jaringan otak.
Tanpa oksigen, sel-sel otak dan jaringan menjadi rusak dan mulai mati dalam beberapa menit, dilansir Healthline.
Tentunya hal ini berakibat fatal dan bisa mengancam jiwa.
Express.co.uk memberitakan akronim FAST dapat digunakan untuk mengenali tanda-tanda stroke dengan akronim FAST.
- Face – wajah mungkin jatuh di satu sisi, orang tersebut mungkin tidak dapat tersenyum, atau mulut atau matanya mungkin terkulai.
- Arm – orang tersebut mungkin tidak dapat mengangkat kedua lengan dan menahannya di sana karena kelemahan atau mati rasa pada satu lengan.
- Speech – ucapan mereka mungkin tidak jelas atau kacau, atau orang tersebut mungkin tidak dapat berbicara sama sekali meskipun tampak terjaga; mereka mungkin juga kesulitan memahami apa yang Anda katakan kepada mereka.
- Time – saatnya untuk segera menghubungi ambulan/fasilitas kesehatan jika melihat salah satu dari tanda atau gejala ini.

Baca juga: Aneurisma Otak Bisa Sebabkan Stroke, Penting untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi
Baca juga: dr. Felix Adrian, Sp.N Paparkan Faktor Resiko Stroke
Indikasi lain yang mungkin dari stroke mungkin termasuk:
- Kebingungan
- Pusing
- Kelumpuhan total pada satu sisi tubuh
- Kesulitan menelan.
Mengurangi risiko stroke dengan melakukan perubahan gaya hidup
Mayo Clinic mengatakan, "mengetahui faktor risiko stroke Anda, mengikuti rekomendasi dokter Anda, dan menerapkan gaya hidup sehat" adalah langkah terbaik yang dapat diambil untuk mencegah stroke.
Baca juga: Peneliti Sebut Orang dengan Fibrilasi Atrium Lebih Berisiko Terkena Stroke
Baca juga: Meski Bisa Sebabkan Kematian, Tak Semua Stroke Berakibat Fatal, Deteksi Dini adalah Kuncinya

Situs kesehatan itu menambahkan, jika seseorang pernah mengalami stroke atau serangan iskemik sementara, ada beberapa tindakan yang dapat membantu mencegah stroke lain.
“Perawatan lanjutan yang Anda terima di rumah sakit dan sesudahnya juga mungkin berperan,” catatnya.
Secara umum, rekomendasi gaya hidup sehat termasuk mengendalikan tekanan darah tinggi, dan perubahan gaya hidup sehat.
Terkadang juga perlu obat-obatan untuk mengobati tekanan darah tinggi.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)