Breaking News:

Tingginya Stressor Menjadi Pencetus Utama Alopecia atau Kebotakan pada Anak

Menurut dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK saat ini penyakit autoimun lebih banyak dialami seseorang dibandingkan dahulu,

health.kompas.com
Ilustrasi alopecia pada anak, menurut dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK akibat stressor yang tinggi 

TRIBUNHEALTH.COM – Banyak orang yang tahu jika kebotakan dan kerontokan rambut atau alopecia biasanya lebih sering dialami oleh orang dewasa atau yang sudah lanjut usia.

Alopecia merupakan masalah rambut yang menyebabkan penipisan hingga seseorang mengalami kebotakan.

Pasalnya penyakit ini tak hanya menyerang orang dewasa saja, akan tetapi bisa menyerang anak-anak.

Bahkan ada yang mengalami kebotakan pada bagian tertentu di kepala dan ada pula yang mengalami kebotakan secara keseluruhan.

Beberapa data menyatakan jika sebanyak 3% anak di Amerika Serikat mengalami alopecia.

Untuk membahas mengenai kesehatan dan perawatan kecantikan, kita bisa bertanya langsung dengan dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK.

Baca juga: Pentingnya Memperhatikan Masa Kadaluarsa Lensa Kontak untuk Mneghindari Hal yang Tidak Diinginkan

Ilustrasi alopecia pada anak, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK benarkan jika saat ini anak rentan mengalami autoimun
Ilustrasi alopecia pada anak, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK benarkan jika saat ini anak rentan mengalami autoimun (kompas.com)

Baca juga: Apakah Tumbuh Gigi pada Balita Menyebabkan Nyeri Gusi? Begini Ulasan drg. Eddy Heriyanto Sp.Ort(K)

dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK merupakan dokter spesialis kulit dan kelamin yang lahir di Solo, 11 November 1980.

Sejak lahir hingga sekarang dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK tinggal di Solo.

Ia memulai pendidikan kedokterannya sejak tahun 2001 hingga 2007 di Universitas Sebelas Maret.

Tak berselang lama, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK melanjutkan program Pendidikan Dokter Spesialis di Universitas Padjadjaran Bandung.

2 dari 3 halaman

Program pendidikannya ini ditempuh sejak tahun 2010 hingga tahun 2015.

Sejak tahun 2015 ia menjadi staff pendidik KSM Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK juga menjadi dokter di RSUD Dr. Moewardi sejak tahun 2015 hingga saat ini.

Selain itu, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK juga berpraktik di RS UNS Surakarta.

Ia menjadi staff dokter RS UNS  Poliklinik Kulit dan Kelamin.

Baca juga: Beda Behel Gigi dan Headgear, Ini Manfaat keduanya menurut drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K)

Profil dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK yang merupakan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
Profil dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK yang merupakan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Dok. Pribadi dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK)

Baca juga: Apakah Tanam Benang Dapat Meniruskan Pipi Chubby? Berikut Penjelasan dr. Pratidona Anasika

Tak hanya itu saja, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK juga menjadi staff dokter di MM Clinic Skin Center Aesthetic.

dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK akan menjawab pertanyaan Tribunners mengenai kesehatan dan perawatan kecantikan sebagai berikut ini.

Pertanyaan:

Benarkah anak-anak sekarang rentan mengalami alopecia dok?

Sendi, Tinggal di Pacitan.

3 dari 3 halaman

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK menjawab:

Kalau sekarang penyakit autoimun lebih banyak dibandingkan dahulu.

Jadi anak-anak itu sekarang mungkin stressornya tinggi, tuntutannya banyak, serta sosial media itu sangat berpengaruh.

Baca juga: Cegah Penularan Hepatitis Akut Misterius dengan Melakukan Hal Ini, Simak Ulasan dr. Ryan Bayusantika

ilustrasi seseorang yang mengalami kerontokan rambut parah, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK sebut penyebabnya
ilustrasi seseorang yang mengalami kerontokan rambut parah, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK sebut penyebabnya (health.kompas.com)

Baca juga: Sering Memicingkan Mata Rupanya Bisa Bikin Wajah Keriput, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Kulit

Sehingga menyebabkan orang-orang dengan bakat autoimun banyak tercetus karena memang stressor adalah salah satu pencetus utama dari autoimun.

Mangkanya anak-anak sekarang banyak yang mengalami autoimun karena sering bermain gadget dan sekolah susah.

Jadi kalau misalnya mereka menyadari kalau ada bakat autoimun harus dihadapi.

Baca juga: Penderita Kolesterol Harus Medical Check Up Berkala, Dokter Ungkap Alasan Penting di Baliknya

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
alopeciaJenis AlopeciaKebotakanstressorAutoimundr. Ammarilis Murastami Sp.KK
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved