TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes, Indra Wijaya menjelaskan pentingnya melakukan medical check up secara rutin bagi penderita kolesterol.
Lantaran banyak kejadian penderita kolesterol sudah sembuh namun merasa kolesterol naik dan kembali minum obat tanpa mengetahui kondisi kesehatan secera sepenuhnya.
Padahal yang bisa menentukan perlu tidaknya seseorang mengonsumsi obak kolesterol hanyalah dokter.
Baca juga: Kebanyakan Kasus Kanker Prostat Tak Tunjukkan Gejala Awal, Kelompok Berisiko Perlu Konsultasi Dokter
Sehingga tidak semua obat kolesterol yang telah dikonsumsi harus dilanjutkan.
"Bisa jadi cuma pegal otot doang, padahal kolesterolnya sudah normal."
"Namun malah masi mengonsumsi obat padahal sudah normal," ucap Indra dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV.

Baca juga: Santan Kelapa Bisa Bikin Kolesterol Naik, Mitos atau Fakta? Simak Penjelasan Dokter Ini
Oleh karena itu dibutuhkan Medichal check up secara berkala.
Biasanya waktu Medichal check up yang dianjurkan oleh dokter adalah setiap 3 bulan.
Waspada Kolesterol Naik
Kolesterol naik seringkali dikeluhkan dengan berbagai gejala.
Namun sebenarnya adapula beberapa orang yang mengalami kenaikan kolesterol tanpa disertai dengan gejala.
Baca juga: Jika Dibiarkan Tanpa Perawatan, Kolesterol Tinggi Bisa Picu Komplikasi pada Sistem Kardiovaskuler
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes, Indra Wijaya menyebut kolesterol naik bisa datang sewaktu-waktu.
Bahkan bisa terjadi pada orang yang sehat alias tidak memiliki kolesterol sekalipun.

Kondisi ini dikaitakan dengan faktor makanan yang akan dikonsumsi.
"Hati memproduksi kolesterol yang dibutuhkan oleh tubuh sekitar 70 hingga 75 %."
"Sisanya, sekitar 25 % kolesterol didapat dari makanan yang dikonsumsi," jelas Indra.
Baca juga: Pentingnya Menjalankan Pola Hidup Sehat dan Olahraga Teratur untuk Mencegah Terjadinya Stroke
Maka dari itu, penting untuk menerapkan pola hidup sehat.
Salah satunya dengan menjaga makanan rendah lemak.
Makanan yang bisa meningkatkan kolesterol adalah yang mengandung tinggi lemak.

Beberapa jenis makanan yang mengandung tinggi lemak, ialah daging dan Ice cream.
Disamping makanan, penyakit dan konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa mencetuskan peningkatan kolesterol.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele Sesak Napas Bisa Jadi Tanda Penyakit Jantung, Dokter Imbau Segera Konsultasi
Maka dari itu saat mengonsumsi obat atau menderita penyakit tertentu, perlu mendapatkan evaluasi dari dokter yang menangani.
Selain itu pula, kolesterol tinggi juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik.
Kolesterol tinggi bisa dialami meskipun telah menjaga pola makan dan berolahraga.

"Tentunya tidak banyak. Tetapi ada dalam data penyakit kedokteran," jelas Indra.
Tanda Kolesterol Naik
Seringkali tanda kolesterol naik paling banyak dijumpai adalah merasakan berat pada area leher atau pundak.
Namun rupanya kenaikan kolesterol juga tidak selalu menunjukkan gejala.
Baca juga: Profesor Kedokteran Paru Jelaskan Mitos Seputar PPOK, Benarkah Sesak Napas Jadi Satu-satunya Gejala?
Sehingga terkadang sulit untuk dideteksi.
Walau begitu untuk mengantisipasinya, perlu melakukan cek laboratoroium.
Usia berapa saja bisa melakukan deteksi alami penyakit kolesterol hanya dengan pemeriksaan darah melalui laboratorium.

"Kebanyakan seperti itu (berat pada area leher atau pundak) untuk pasien-pasien yang memang merasakan kolesterol tinggi dari hasil lab darahnya."
"Tetapi tidak spesifik, ada yang tidak bergejala. Satu yang kita lihat adanya keluhan berat pada leher," jelas Indra.
Baca juga: 7 Makanan Terbaik untuk Penderita Tekanan Darah Tinggi
Beberapa gejala lain yang biasa muncul pada saat kolesterol naik ialah pusing dan mudah lelah.
Jangan Atasi secara Sembarangan
Lebih lanjut, saat alami kolesterol jangan mecoba melakukan pengobatan secara sembarangan.
Karena obat kolesterol memiliki berbagai tipe dan indikasi.

Baca juga: Jangan Salah Diagnosis, Hernia Tidak Sama dengan Turun Berok pada Perempuan, Ini Penjelasan Dokter
Ditambah setiap penyakit berbeda yang disesuaikan dengan jenis dan dosis.
"Jadi jangan coba-coba (beli obat bebas) karena bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Maka saran terbaik yang dianjurkan adalah datang kedokter untuk melalukan Medicha ckeck atau konsultasi dengan dokter.
Baca juga: Penjelasan Mengapa Kolesterol LDL Disebut Jahat dan HDL Disebut Baik
Mala dokter akan menganjurkan tes darah lalu dievalusi.
"Jadi apa yang boleh minum obat dan apa yang tidak boleh," ungkap Indra.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak semua penderita kolesterol bisa mengonsumsi obat.
Baca juga: Statin Dapat Turunkan Kolesterol, tapi Punya Sejumlah Efek Samping Berikut, Termasuk Radang Hati
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes, Indra Wijaya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV, (7/5/2022)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)