TRIBUNHEALTH.COM - Sesak napas adalah kondisi ketika seseorang merasakan kesulitan pada saat bernapas.
Bila mengalami tanda ini, harap segera waspada dan berkonsultasi dengan dokter.
Terlebih jika mengalami sesak napas pada saat beraktivitas.
Baca juga: Sama-sama Bisa Sebabkan Sesak Napas, Ini Beda Gejala Asam Lambung dan Gangguan Paru-paru
Pesan ini sesuai dengan anjuran dr. Renan Sukmawan, Sp. JP(K).
Menurutnya tanda sesak napas ini dicurigai bisa merujuk pada penyakit jantung.
"Jadi sebelumnya kuat ngapa-ngapain seperti main bola, kemudian saat ini mau lari saja sudah tidak enak. Jadi perlu dicari tahu."
"Bukan hanya karena jantung, bisa jadi karena paru. Tetapi jangan-jangan ada penyakit jantung," jelasnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
Pada usia muda, sesak napas bisa jadi mengarah pada kondisi Kardiomiopati.
Kondisi ini menunjukkan adanya gangguan protein pada pembentukan jantung yang sudah terganggu secara genetik.
Baca juga: PPOK pada Perokok Aktif Memiliki Dampak Rasa Sesak Terus Menerus
Sehingga secara pelan-pelan jantung melebar dan akan sulit memompa.
Lebih lanjut, sesak napas saat beraktivitas sangat identik dengan gagal jantung.
Beberapa keluhan tersebut dapat dicurigai timbul pada saat:
- Jika sebelumnya kuat jalan 100 meter, tiba-tiba jalan sedikit sesak napas
- Naik tangga sesak napas
- Lelah sedikit sesak napas
- Mandi sesak napas
Baca juga: Penderita Gangguan Kelenjar Getah Bening Bisa Alami Sesak Napas, Dokter Jelaskan Penanganannya
Jika sudah mencurigai tanda-tanda diatas pada diri Anda segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Bisa jadi jantung mengalami permasalahan.
Deteksi Masalah pada Jantung
Berdasarkan penjelasan Renan, berbagai cara dalam mendeteksi masalah jantung ialah:
1. Check up kesehatan
Pada saat pasien melakukan check up, maka akan nampak masalah pada jantung, seperti pembesaran jantung.
Kondisi ini tentu akan mendapatkan evalusi dari dokter.
Karena kondisi pembengkakan jantung tidak menimbulkan keluhan.
Biasanya keluhan baru timbul setelah pasien menderita gagal jantung.
"Kekuatan pompanya turun, mestinya memompa darah untuk keperluan badan jadi berkurang. Maka ketika itulah keluhan ada," jelas Renan.
2. Riwayat keluarga
Selanjutnya jika ditemukan ada riwayat penyakit dari kelurga.
Misalnya menderita Jantung bawaan, bisa juga jantung bocor.
Baca juga: Ilmuwan Kembangkan Tes Darah untuk Prediksi Stroke, Serangan Jantung, dan Gagal Jantung
Pada anak-anak juga bisa berpotensi mengalami jantung bengkak.
Maka untuk memastikan sekat jantung tertutup sempurna, perlu berkunjung ke dokter.
3. Riwayat jantung
Jika ada riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung, maka segera berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan.
"Kalau tampak dari rontgen ada tanda, maka dipastikan dengan ekokardiografi (seperti USG)."
"Sehingga kita bisa melakukan deteksi dini, banyak hal yang bisa kita lakukan."
"Maka kita dapat mencegah atau mengobati dari awal," papar Renan.
Pembesaran Jantung
Pembesaran jantung atau Kardiomegali adalah kondisi ketika jantung mengalami pembesaran.
Kardiomegali disebut sebagai suatu tanda atau gejala suatu penyakit.
Kendati begitu, keadaan ini sangat wajar dialami oleh para atlet.
Lantaran aktivitas olahraga yang tinggi pada atlet dan porsi darah yang dipompakan meningkat mengakibatkan terdapat ruangan yang membesar di jantung.
Baca juga: Penelitian Ungkap Insomnia Bisa Jadi Faktor Risiko Penyakit Jantung, Dialami oleh 50 Persen Pasien
"Itu tentu bukan kelainan," imbuh Renan.
Namun jika menelusuri kelainan pada jantung ini terdapat berbagai macam tipe dengan berbagai risiko.
Setidaknya ada 3 hal yang menyebabkan ruangan jantung menjadi membesar.
Baca juga: Penelitian Ilmiah: Konsumsi Dua atau Tiga Cangkir Kopi Sehari Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Di antaranya yaitu:
1. Cairan atau darah banyak
2. Tekanan yang dihadapi jantung tinggi
Baca juga: Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI Sebut Aritmia Jantung Bisa Dideteksi Sejak Dini
3. Dinding jantung terdapat penyakit. Seperti:
- Kardiomiopati (kerusakan otot jantung)
- Penyakit jantung koroner (serangan jantung).
"Saya kira itu yang harus dipahami dan diteksi sejak dini oleh masyarakat," sambung Renan.
Baca juga: Berikut Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Aritmia Jantung Menurut dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K),FIHA
Untuk mendeteksi gangguan pembengkakn jantung, cara mudah yang bisa dilakukan adalah melakukan Rontgen.
Kemudian untuk menentukan adanya penyakit pembengkakan jantung, pasien harus melakukan pemeriksaan Ekokardiografi.
Tanda Jantung Bengkak:
- Sesak napas
- Irama jantung tidak teratur
Baca juga: dr. Dwi Septiadi Sebut Penderita Vertigo Sering Merasa Makin Pusing saat Membuka Mata
- Pembengkakan di kaki akibat penumpukan cairan
- Kelelahan dan pusing
- Nyeri dada
Baca juga: Kenali Tanda-tanda Kebanyakan Minum Kopi, Rasakan Nyeri Dada hingga Lekas Marah
Penjelasan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Renan Sukmawan dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV, (5/3/2021)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)