Breaking News:

Dokter Benarkan Jika Headgear dan Facemask Tidak Bisa Digunakan Bersamaan, Ketahui Alasannya

Menurut drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) pada puncak usia pertumbuhan sudah bisa menggunakan alat-alat ekstra oral, begini penjelasannya.

youtube.com
Ilustrasi pemasangan reverse pull headgear atau facemask, menurut drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) tidak bisa digunakan bersamaan dengan headgear 

TRIBUNHEALTH.COM –  Saat ini perawatan di bidang kedokteran gigi semakin berkembang yang tentunya digunakan sesuai dengan indikasi pasien.

Umumnya masalah gigi yang sering di jumpai adalah gigi berjejal, rahang bawah dan atas yang maju maupun mundur.

Untuk masalah rahang biasanya bisa dilakukan perawatan dengan menggunakan headgear dan facemask.

Headgear dan facemask merupakan alat ortodonti sebelum pemakaian kawat gigi.

Alat ini digunakan pada saat pertumbuhan pasien.

Headgear digunakan untuk memperbaiki kasus gigi atas yang maju dan digunakan selama 14-16 jam sehari.

Baca juga: Hindari Penggunaan Lensa Kontak dengan Cara Asal-asalan jika Tidak Ingin Terjadi Masalah

Ilustrasi penggunaan reverse pull headgear atau facemask, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) sebut bisa digunakan pada usia puncak pertumbuhan
Ilustrasi penggunaan reverse pull headgear atau facemask, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) sebut bisa digunakan pada usia puncak pertumbuhan (flickr.com)

Baca juga: Amankah Suntik Putih bagi Kesehatan Tubuh? Begini Kata dr. Azizah Amalia Bastian Sp.KK

Sementara facemask atau reverse pull headgear digunakan untuk memperbaiki kasus gigi dan rahang bawah yang maju dan digunakan selama 12-22 jam sehari.

Umumnya alat ini digunakan 12-18 bulan tergantung dengan tingkat kesulitannya.

Untuk membahas mengenai informasi perawatan kesehatan gigi dan mulut, kita bisa bertanya langsung dengan Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia yang sudah berkompeten seperti drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K).

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) merupakan Dosen di Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Hasanuddin.

2 dari 4 halaman

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) lahir di Maros, 19 Agustus 1979.

Ia adalah lulusan program sarjana di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan pada tahun 1997-2002.

Setelah menyelesaikan program sarjana ini melanjutkan program profesi di universitas yang sama hingga tahun 2005.

Tak henti sampai disini, pada tahun 2008 hingga 2014 drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) melanjutkan program Spesialis Orthodonsia di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat.

Selama kuliah ternyata drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) juga aktif mengikuti berbagai organisasi.

Di awal perkuliahan, ia dipercaya menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) sering diamanahi menjadi ketua di beberapa organisasi tingkat Universitas hingga Provinsi.

Ia juga pernah menjadi Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa Profesi Fakultas Kedokteran Gigi selama 1 periode.

Tak hanya itu, pada tahun 2016-2020 drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) menjadi Ketua Bidang Kesehatan KNPI Sulawesi Selatan.

Baca juga: Waspada Penyakit Difteri yang Tak Hanya Mengintai Anak-anak namun Juga Usia Dewasa

Profil drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K)
Profil drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) (Dok. Pribadi drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K))

Baca juga: Kebiasaan Merokok Rupanya Bisa Sebabkan Warna Gusi Berubah, Ini Kata drg. R. Ngt. Anastasia Ririen

Di tahun yang sama, ia menjadi Sekretaris Umum Ikatan Ortodontis Indonesia Komda Sulawesi Selatan dan Sekretaris Umum PDGI Pengurus Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat.

3 dari 4 halaman

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) akan menjawab seluruh pertanyaan Tribunners terkait kesehatan gigi dan mulut sebagai berikut.

Pertanyaan:

Dokter untuk perawatan rahang atas dan bawah tidak bisa dilakukan secara bersamaan ya dok?

Apa benar jika headgear dan facemask tidak bisa dilakukan bersamaan sehingga harus satu satu terlebih dahulu?

Bagaimana penjelasannya dok?

Terima kasih.

Supri, Tinggal di Surakarta.

Baca juga: Adanya Sariawan dalam Mulut Menandakan Permasalahan, Berikut Penjelasan drg. Erni Marliana

Ilustrasi penggunaan headgear, begini penjelasan drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K)
Ilustrasi penggunaan headgear, begini penjelasan drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) (hipwee.com)

Baca juga: Berikut Ini Dampak Buruk Kerja Berlebihan, Termasuk Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) Menjawab:

Iya pada intinya kita harus melihat kan.

Pada puncak pertumbuhan sudah bisa digunakan alat-alat ekstra oral.

4 dari 4 halaman

Kedua, kita juga pakai indikator foto cephalometri.

Foto cephalometri ini kan ada batas skeletal atas.

Nah kalau skeletal atas sudah melewati angka normal berarti kita harus tahan.

Kalau jauh dari angka normal berarti kita harus tarik ke depan supaya dia normal.

Nah disitu kita gunakannya terkait alat-alat ini.

Ada juga alat sebenarnya kalau untuk intraoral jadi hanya di dalam mulut bisa, tetapi untuk kasus-kasus yang parah tidak bisa menggunakan penjangkaran antara atas dan bawah.

Baca juga: drg. Erni Marliana Beberkan Cara Mengenali Masalah Rongga Mulut dalam Dunia Kedokteran

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comheadgearFacemaskPerawatan OrthodontiJenis headgeardrg. Ardiansyah S. Pawinru Sp.Ort(K) Kumawus Hariara Nabolon Biapong
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved