TRIBUNHEALTH,COM - Penyakit jantung dikenal sebagai suatu kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami kematian secara mendadak.
Kondisi demikian disebut juga sebagai Sudden Cardiac Death (SCD).
Karena sebab itu, penyakit jantung dikenal memiliki risiko kematian yang sangat tinggi.
Baca juga: 10 Masalah Kesehatan yang Akan Muncul Jika Terus-terusan Begadang, Obesitas hingga Masalah Jantung
Disebutkan hingga saat ini, penyebab dari Sudden Cardiac Death adalah infark miocard atau serangan jantung. Keadaan tersebut berbeda dengan penyakit gagal jantung.
Pernyataan ini diungkapkan oleh Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Nuka Meriedlona.
"Kalau serangan jantung itu penyakitnya pada arteri koroner," sambung Nuka dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.

Arteri koroner adalah suatu pembuluh darah yang berfungsi memberi makan pada otot jantung.
Sehingga bila ada serangan jantung, menandakan terdapat sumbatan total pada pembuluh darah koroner tersebut.
Baca juga: Waspada Tanda Gagal Jantung Akut yang Memiliki Risiko Kematian Sangat Tinggi
Akhirnya menyebabkan otot jantung berhenti mendadak, karena tidak ada aliran pada otot jantung.
Gagal Jantung
Telah diketahui bersama, bahwa jantung adalah organ yang satu-satunya organ tubuh yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
Tidak seperti tangan, paru, atau mata yang berpasangan, setiap orang hanya punya satu jantung.
Salah satu penyakit pada jantung adalah gagal jantung.

Gagal jantung tidak bisa diartikan bahwa jantung tidak bisa bergerak, melainkan masih bisa berfungsi semestinya hanya saja tidak bisa mencukupi kebutuhan manusia secara normal.
"Jadi darah yang dipompakan tidak optimal, sehingga tidak bisa mengalirkan darah ke seluruh tubuh secara normal. Intinya seperti itu," papar Nuka.
Tidak semua orang bisa begitu saja mengalami gagal jantung.
Baca juga: Kolesterol Tinggi Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Gejalanya Termasuk Nyeri Leher dan Punggung
Karena gagal jantung sendiri banyak penyebabnya.
Dari dalam jantung sendiri ada beberapa penyakit, seperti:
- Darah tinggi (Paling sering sebabkan gagal jantung)
- Diabetes

- Serangan jantung atau jantung koroner
- Jantung kongenital atau jantung bawaan yang diderita sejak lahir
- Jantung rematik (infeksi bakteri kronis pada katup jantung).
Baca juga: Hipertensi dan Diabetes Menjadi Penyumbang Terbesar Orang yang Menderita Penyakit Ginjal Kronik
Selain dari dalam, gagal jantung juga bisa disebabkan dari luar jantung, yakni:
- Hormonal (proses kehamilan)
- Gondok beracun (Hipertiroid)
- Gagal ginjal

- Autoimun (Lupus)
- dan sebagainya.
Untuk mencegah penyakit gagal jantung, Kementerian Kesehatan telah mencanangkan prinsip CERDIK, dengan penjabarannya yaitu:
Baca juga: Faktor Genetik Memengaruhi Munculnya Vitiligo, Dokter: Faktor Autoimun dan Eksternal Juga Pengaruhi
1. Cek Kesehatan secara teratur
2. Enyahkan asap rokok
3. Rutin kontrol

4. Diet seimbang
5, Istirahat cukup
6. Kurangi stres dan emosi
Pemeriksaan Deteksi Gagal Jantung
Pasien yang tersadar dengan keluhan Gagal jantung umumnya akan merasakan perbedaan dalam menjalankan aktivitas kesehariannya.
Lalu segera berinisiatif berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan.
Baca juga: Mengenal Sederet Penyebab Hipotensi, Termasuk Penggunaan Obat Penyakit Jantung
Nuka menyebut pemeriksaan yang biasanya segera dilakukan untuk mendeteksi penyakit gagal jantung adalah:
- Pemeriksaan fisik
- Elektrokardiograf atau rekam jantung

- Echocardiography.
Dua jenis gejala yang bisa dikenali dari penyakit Gagal jantung adalah tipikal (sesak napas) dan tidak tipikal.
Pada gejala bukan tipikal, salah satunya ditandai dengan batuk tidak sembuh-sembuh meskipun hasil pemeriksaan dahak dan rontgen tidak menunjukkan adanya infeksi.
Baca juga: Profesor Kedokteran Paru Jelaskan Mitos Seputar PPOK, Benarkah Sesak Napas Jadi Satu-satunya Gejala?
Penjelasan Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Nuka Meriedlona ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)