TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Nuka Meriedlona menjelaskan kondisi gagal jantung akut.
Gagal jantung akut ini ditandai dengan penderita yang mengalami serangan jantung padahal kondisi jantung sebelumnya baik-baik saja.
Keadaan ini terjadi akibat adanya pelebaran pada ruang jantung dan terisi oleh volume darah yang sangat banyak.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele Sesak Napas Bisa Jadi Tanda Penyakit Jantung, Dokter Imbau Segera Konsultasi
Akhirnya jantung tidak bisa memuat darah lalu menyebabkan darah menuju paru-paru.
"Maka menyebabkan paru-paru seperti terendam cairan," jelas Nuka dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Manifestasi pasien yang menderita gagal jantung akut ini berupa:
- Sesak napas berat
- Pasien tidak bisa tidur terlentang (tidur harus duduk atau membungkuk)
- Frekuensi napas 30 sampai 40 kali per menit
- Timbul suara mengi
Baca juga: Reaksi Alergi Dapat Sebabkan Anafilaksis, Gejalanya Termasuk Kesulitan Bernapas
- Keluar keringat dingin
- Batuk tidak kunjung sembuh
Bila pasien sudah mengalami sejumlah gejala di atas lalu melakukan pemeriksaan di UGD, maka biasanya hasil pemeriksaan menunjukkan mengalami ancaman gagal napas.
Jika sudah mencapai keadaan demikian, pasien tentu membutuhkan bantuan napas, yakni selang oksigen.
Namun jika sudah memberat, maka dokter akan memberikan ventilator pada pasien.
Keadaan demikian telah menunjukkan kondisi paling parah dari penyakit gagal jantung.
Baca juga: Kenali 3 Penyebab Pembengkakan Jantung yang Harus Diwaspadai Menurut dr. Renan Sukmawan, Sp. JP(K)
"Kita sebut sebagai gagal jantung akut, ini sifatnya mendadak."
"Misalnya jam 5 sore masih kerja, tiba-tiba malamnya mengalami serangan gagal jantung akut," sambung Nuka.
Oleh karena itu, jika dirasa memiliki faktor risiko penyakit gagal jantung , seperti Hipertensi perlu waspada.
Kewaspadaan tersebut dapat dilakukan dengan cara rutin memeriksakan diri supaya tidak terjadi pembengakakan jantung, hingga akhirnya jatuh pada kondisi gagal jantung lalu menjadi gagal jantung akut.
Sebab risiko kematian pada penyakit gagal jantung akut ini terbilang tinggi.
"Pasien dengan gagal jantung akut jika tidak mendapatkan pertolongan segera memiliki risiko kematian yang sangat tinggi," ujar Nuka.
Definisi Gagal Jantung
Gagal jantung bukan berarti jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh.
Telah diketahui bersama, bahwa jantung adalah organ yang satu-satunya organ tubuh yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
Baca juga: Orang Dewasa Muda yang Mengidap Pradiabetes Lebih Berisiko Alami Serangan Jantung
Tidak seperti tangan, paru, atau mata yang berpasangan, setiap orang hanya punya satu jantung.
Gagal jantung tidak bisa diartikan bahwa jantung tidak bisa bergerak, melainkan masih bisa berfungsi semestinya hanya saja tidak bisa mencukupi kebutuhan manusia secara normal.
"Jadi darah yang dipompakan tidak optimal, sehingga tidak bisa mengalirkan darah ke seluruh tubuh secara normal. Intinya seperti itu," papar Nuka.
Tanda Gagal Jantung
Untuk mengetahui tanda gagal jantung bisa dilihat dari derajat keparahannya.
Pada derajat ringan penderita biasanya hanya mudah lelah saja.
Baca juga: Kolesterol Tinggi Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Gejalanya Termasuk Nyeri Leher dan Punggung
"Misalnya pasien ini seorang guru, biasanya dia bisa menajar dalam waktu 2 jam penuh.'
"Tetapi karena ada penurunan dari fungsi jantung, sehingga baru setengah jam atau 1 jam pasien sudah mulai lelah," ungkap Nuka.
Bila tidak tertangani dengan baik dan semakin berat penyakitnya maka gejala akan bertambah sesak napas.
Sesak napas ini bisa mulai dari derajat ringan sampai sesak napas berat. Biasa disebut sebagai gagal jantung akut.
Sesak napas ini bermula pada saat beraktivitas biasa, lalu semakin memberat pada saat melakukan aktivitas ringan.
Seperti pada saat berjalan menuju kamar mandi sudah merasa terengah-engah.
Baca juga: Faktor Pencetus Asma Adalah Alergi, Dokter Sebut 3 Penyakit yang Bisa Picu Sesak Napas pada Anak
Kemudian pada gejala paling berat, diikuti dengan gagal napas disertai bengkak pada kedua tungkai, bahkan sampai ke seluruh tubuh.
Pemeriksaan Deteksi Gagal Jantung
Pasien yang tersadar dengan keluhan Gagal jantung umumnya akan merasakan perbedaan dalam menjalankan aktivitas kesehariannya.
Lalu segera berinisiatif berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan.
Nuka menyebut pemeriksaan yang biasanya segera dilakukan untuk mendeteksi penyakit gagal jantung adalah:
- Pemeriksaan fisik
- Elektrokardiograf atau rekam jantung
- Echocardiography.
Baca juga: Kenali Sindroma Jantung pada Atlet, Ini Penjelasan dr. Renan Sukmawan, Sp. JP(K)
Dua jenis gejala yang bisa dikenali dari penyakit Gagal jantung adalah tipikal (sesak napas) dan tidak tipikal.
Pada gejala bukan tipikal, salah satunya ditandai dengan batuk tidak sembuh-sembuh meskipun hasil pemeriksaan dahak dan rontgen tidak menunjukkan adanya infeksi.
Penyebab Gagal Jantung
Tidak semua orang bisa begitu saja mengalami gagal jantung.
Karena gagal jantung sendiri banyak penyebabnya.
Dari dalam jantung sendiri ada beberapa penyakit, seperti:
- Darah tinggi (Paling sering sebabkan gagal jantung)
- Diabetes
- Serangan jantung atau jantung koroner
Baca juga: Kecemasan, Stres, dan Depresi Dapat Tingkatkan Risiko Seseorang Terkena Stroke
- Jantung kongenital atau jantung bawaan yang diderita sejak lahir
- Jantung rematik (infeksi bakteri kronis pada katup jantung).
Selain dari dalam, gagal jantung juga bisa disebabkan dari luar jantung, yakni:
- Hormonal (proses kehamilan)
- Gondok beracun (Hipertiroid)
- Gagal ginjal
- Autoimun (Lupus)
- dan sebagainya.
Baca juga: Mitos atau Fakta Jika Minum Air Akan Menghindarkan dari Penyakit Ginjal? Begini Tanggapan Dokter
Penjelasan Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Nuka Meriedlona ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)