TRIBUNHEALTH.COM - Menginginkan berat badan idal dengan menurunkan berat badan telah banyak dilakukan masyarakat.
Berbagai tips ditempuh untuk mendapatkan berat badan berkurang secara cepat.
Salah satu cara tersebut diketahui dengan mengonsumsi makanan dengan label rendah lemak.
Baca juga: Tips Turunkan Kadar Kolesterol: Rutin Olahraga hingga Batasi Asupan Lemak, Garam, dan Gula
Bagaimana pandangan dokter mengenai hal tersebut?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, dr. Syahidatul Wafa, Sp. PD. memberikan ulasannya.
Berdasarkan penjelasannya, makanan berlabel rendah lemak tidak dapat membuat berat badan turun (kurus) lebih cepat.

Ia menambahkan, daripada memperhatikan kandungan lemaknya, sebaiknya melihat jumlah kalorinya.
Baca juga: Puasa Bermanfaat untuk Kesehatan, Dapat Kontrol Gula Gula Darah dan Kurangi Resistensi Insulin
Karena bisa jadi label yang tertulis rendah lemak, namun memiliki kandungan gula yang tinggi.
"Kalori tidak hanya dari lemak, mungkin saja rendah lemak tetapi gulanya tinggi," papar Syahidatul.
Definisi Diet
Memiliki berat badan ideal adalah harapan hampir setiap orang.
Untuk mendapatkannya, tidak jarang seseorang akan melakukan diet secara ketat.

Dalam pengertian sebenarnya, diet adalah makan.
Sehingga jika menginginkan penurunan berat badan, diperlukan diet yang sehat.
Baca juga: Diet Berperan Penting dalam Kontrol Gula Darah, Berikut Makanan yang Baik dan Buruk untuk Diabetes
Diet tidak hanya semata-mata untuk mengurangi berat badan, namun juga menjaga kondisi metabolisme tubuh supaya tetap sehat.
"Jadi diet sehat untuk semua orang sebetulnya," imbuh Syahidatul.
Cara Mengetahui Metabolisme Tubuh
Untuk mengetahui metabolisme tubuh, terdapat cara mudah yang bisa dilakukan.
Yaitu cukup mengenali kondisi badan kita sendiri.

"Kita merasa fit tidak, mudah capek, atau mudah pusing, mudah pegal-pegal atau tidak," jelas Syahidatul.
Bila tanda-tanda diatas sudah dirasakan maka untuk pemeriksaan lebih lanjut bisa melakukan pemeriksaan tekanan darah.
Selain itu penting juga melakukan pengecekan pada kadar gula darah.
Baca juga: dr. Syahidatul Wafa Sebut Tingginya Gula Darah Dapat Memperburuk Kondisi Klinis Pasien COVID-19
"Jadi cek ke dokter untuk lengkapnya, namun sebelumnya bisa mengenali kondisi tubuh sendiri baik atau tidak," paparnya.
Mitos Air Putih Dingin Bikin Gemuk
Mengonsumsi air putih dingin bisa membuat tubuh terasa segar.
Terlebih jika diminum pada saat cuaca sedang panas atau setelah melakukan aktivitas yang menguras tenaga.

Namun dibalik manfaatnya tersebut, beberapa orang justru mengatakan bahwa konsumsi air putih dingin bisa membuat seseorang menjadi gemuk. Mitos atau Fakta?
Berdasarkan penjelasan Syahidatul, anggapan bahwa air putih dingin bisa membuat seseorang menjadi gemuk adalah mitos.
Baca juga: Benarkah Nyeri Pinggang Terjadi Akibat Kurang Konsumsi Air Putih? Begini Ulasan dr. Harmantya
Lantaran air putih tidak mengandung kalori.
Perlu diketahui, peningkatan berat badan terjadi jika ada penambahan kalori.

"Peningkatan berat badan itu tentu jika ada penambahan kalori."
"Jadi tidak masalah mau minum air putih dingin atau hangat, silahkan," tutue Syahidatul.
Makan Malam Bisa Naikkan Berat Badan
Makan pada malam hari sering dikaitkan pada kenaikan berat badan.
Menurut Syahidatul, anggapan tersebut adalah fakta namun dengan suatu catatan.
Baca juga: Cegah Busung Lapar atau Gizi Buruk, Dokter Imbau Orangtua Pantau Berat Badan Anak Sesuai Usia

Makan pada malam hari bisa meningkatkan berat badan asal setelah makan tidak ada aktivitas yang dikerjakan.
"Jadi tentu makan malam yang menyebabkan kenaikan berat badan kalau setelah makan malam tidak ada aktivitas untuk membakar kalori tersebut," sambungnya.
Baca juga: Ketahui Penyebab Berat Badan Susah Naik meski Banyak Makan dari Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Syahidatul Wafa, Sp. PD. dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV, (26/9/2021)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)