TRIBUNHEALTH.COM - Pada lebaran tahun ini, pemerintah memperkirakan sebanyak 85 juta orang akan melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman.
Mengantisipasi adanya pemudik yang sakit ataupun butuh pertolongan medis yang cepat dan memadai.
Dilansir Tribunhealth.com dari situs resmi sehatnegeriku.kemkes.go.id, fasilitas kesehatan tersebut terdiri dari:
Baca juga: Kemenkes Sebut Tidak Ada Perbedaan Gejala Khusus dari Covid Sub Varian XE, XD, dan XF
- 10.292 puskesmas
- 3.034 rumah sakit

- 251 Public Safety Center (PSC)
- 51 KKP dan 340 Pos Kesehatan.
Baca juga: Anak-anak di Bawah Usia 18 Tahun Bisa Mudik Tanpa Tes Antigen, PCR, dan Vaksinasi Booster
"Ada 13.968 fasilitas kesehatan di seluruh provinsi sudah kita siapkan untuk melayani masyarakat."
"Baik dalam perjalanan mudik maupun di daerah tujuan agar akses dan pelayanan kesehatan semakin kuat," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, Siti Nadia TarmizI.
Kemenkes menyediakan 340 pos kesehatan yang dilengkapi dengan ambulance roda dua dan roda empat yang ditempatkan di berbagai rest area di jalan toll, pintu exit toll, jalur toll, jalur jalan raya non toll, dan beberapa lokasi wisata.

"Adanya pos kesehatan ini diharapkan bisa meminimalisir risiko kesehatan selama perjalanan mudik, supaya mudik sehat, aman dan nyaman," imbuhnya.
Selain menyiapkan pos kesehatan di sepanjang jalur mudik, pada saat yang sama Kemenkes mendorong masyarakat yang akan mudik Lebaran untuk menyegerakan vaksinasi booster COVID-19.
Baca juga: Jangan Tunda Vaksinasi Booster, Antibodi Mulai Terbentuk 1 hingga 2 Minggu Pascavaksin
Karena dengan mobilitas masyarakat yang tinggi, risiko penularan COVID-19 juga akan meningkat.
Dibutuhkan perlindungan tambahan salah satunya dengan pemberian vaksinasi booster COVID-19.
Vaksinasi booster penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga perjalanan mudik jadi lebih aman, nyaman dan selamat sampai tujuan.

"Lewat vaksinasi kita bisa mencegah risiko terinfeksi COVID-19 maupun dirawat dengan gejala berat ataupun risiko kematian akibat COVID-19."
"Kami mengimbau masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi COVID-19 lengkap dua dosis yang dilanjutkan dengan booster," ungkap dr. Nadia.
Dikatakan dr. Nadia, sampai saat ini lebih dari 392 juta dosis vaksin COVID-19 telah diberikan kepada 60% total populasi di Indonesia.
Baca juga: Prof. Wiku Adisasmito Ungkap Peraturan Perjalanan Aman Covid-19 Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2022
Capaian sasaran untuk dosis pertama telah mencapai 73,36% dan dosis kedua mencapai 60,25% dari total populasi Indonesia.
Sementara itu, cakupan vaksinasi dosis ketiga (booster) masih relatif rendah.

Dilaporkan dari 34 provinsi di Indonesia, baru 9 provinsi yang sudah mencapai 30% cakupan vaksinasi booster, sementara sisanya masih dibawah 30%.
Perlu dilakukan percepatan agar cakupan vaksinasi booster meningkat termasuk optimalisasi vaksinasi menjelang mudik lebaran dengan menyediakan sentra vaksinasi di tempat umum maupun tempat ibadah.
Baca juga: G20 Dukung Indonesia Inisiasi Penyelarasan Standar Prokes dan Sertifikat Digital Vaksin Covid-19
dr. Nadia berharap mudik Lebaran 2022 bisa menjadi momentum bagi peningkatan cakupan vaksinasi booster COVID-19.
"Bagi yang akan mudik lebaran, segera lakukan vaksinasi booster. Siapkan diri kita semua dalam keadaan sehat, agar kita dapat melindungi diri kita dan keluarga kita saat melakukan perjalanan, saat tiba dan saat kembali dari kampung halaman," imbau dr. Nadia

Meski sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap dan booster, dr. Nadia meminta masyarakat untuk tetap waspada mengingat pandemi belum sepenuhnya selesai.
Potensi penularan COVID-19 masih ada di sekitar masyarakat.
Baca juga: Waspada, Virus Covid-19 Varian Omicron Memiliki Gejala yang Hampir Sama dengan Influenza
Perlu ada perlindungan yang optimal saat mudik lebaran dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Seperti memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan agar perjalanan mudik aman, sehat, dan nyaman terhindar dari penularan COVID-19.
(TRIBUNHEALTH)