TRIBUNHEALTH.COM - dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap kemunculan varian rekombinan Covid-19 di beberapa negara seperti Afrika Selatan dan Inggris.
Jika dilihat dari hasil pemeriksaan, diketahui saat ini secara global sudah menemukan sub varian baru yang mungkin dikenal sebagai varian XE, XD, dan XF.
Namun sampai saat ini baik XE, XD, maupun XF ini belum ditemukan di Indonesia.
Berdasarkan penuturan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, hingga saat ini tidak ada perbedaan gejala khusus dari pada sub varian XE, XD, dan XF.
"Jadi sebenarnya sub varian ini masih merupakan satu jenis yang sama dengan varian Omicron tetapi kemudian kalau kita lihat kemungkinan seseorang terinfeksi dengan jenis dua varian, yaitu varian Delta dan varian Omicron yang kemudian membentuk sub varian ini," ucap dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid saat konferensi pers (12/04/2022).
Baca juga: Menurut drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K), Terjadinya Gigi Gingsul Perlu Dilakukan Perawatan
Baca juga: Dokter Sebut Setelah Melakukan Infus Whitening, Pasien Tetap Boleh Melakukan Perawatan Tubuh Lainnya
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Program Vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI edisi 12 April 2022.
Jika dilihat ditengah menurunnya kasus konfirmasi positif, tentunya kita harus tetap mempertahankan aktivitas untuk testing dan pelacakan.
Ini sebagai langkah untuk mengendalikan kasus Covid-19 dan upaya kita untuk menekan terus laju penularan.
"Kalau kita melihat di sini, proporsi tes antigen maupun PCR harian ini relatif stabil pada proporsi sekitar 30-70% meskipun kalau kita melihat dari jumlah terjadi penurunan jumlah tes yang kita lihat pada saat ini," sambungnya.
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengimbau jika masyarakat mengalami perubahan gejala yang lebih ringan untuk tetap melakukan testing agar kita bisa segera membatasi atau melokalisir kalau terjadi penularan.
Terutama adanya kemungkinan sub varian yang bisa terdiri dari dua varian, yaitu Omicron dan Delta.
Di mana kedua varian ini bisa menyebabkan seseorang menjadi tertular atau terinfeksi.
Baca juga: Pertolongan Pertama Mengatasi Efek Samping Penggunaan Headset, Simak Anjuran Dokter THT-KL
Baca juga: Risiko jika Penderita Asam Lambung Nekat Puasa, Ahli Gizi Sebut Bisa Picu Pendarahan Saluran Cerna
Untuk mengantisipasi lonjakan mudik tahun 2022, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengimbau seluruh masyarakat untuk melengkapi vaksinasi dosis lengkap, bahkan juga untuk meningkatkan kembali proteksi kita dengan mendapatkan vaksinasi booster atau vaksinasi dosis ketiga yang tentunya sudah sesuai dengan jadwalnya.
Pemerintah berharap dengan upaya percepatan terutama mengantisipasi mudik dan pasca mudik untuk memberikan perlindungan yang lebih untuk seluruh masyarakat terutama yang hendak melakukan mudik, maka program vaksinasi dilakukan percepatan.
Diketahui jika perlindungan vaksinasi akan memberikan dampak terhadap tingkat keparahan maupun kematian akibat Covid-19.
"Kita tahu bahwa dari kondisi-kondisi sebelumnya, kasus kematian yang paling tinggi adalah pada orang yang tidak atau belum mendapatkan vaksinasi sama sekali," pungkasnya.
Baca juga: drg. Anastasia: Orangtua Tidak Perlu Khawatir, Tumbuh Gigi pada Bayi Baru Lahir Jarang Terjadi
Baca juga: Anak-anak di Bawah Usia 18 Tahun Bisa Mudik Tanpa Tes Antigen, PCR, dan Vaksinasi Booster
Penjelasan Juru Bicara Pemerintah untuk Program Vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI edisi 12 April 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.