Breaking News:

Terlalu Banyak Bekerja Berbahaya untuk Kesehatan, WHO Kaitkan dengan Penyakit Jantung Iskemik

Tiga perempat juta orang di seluruh dunia meninggal karena penyakit jantung iskemik dan stroke yang disebabkan oleh jam kerja yang panjang

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Pixabay
Ilustrasi pria yang terlalu banyak bekerja 

TRIBUNHEALTH.COM - Terlalu banyak bekerja bukan tanpa risiko.

Menurut sebuah makalah yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Buruh Internasional (ILO) pada tahun 2021, tiga perempat juta orang di seluruh dunia meninggal karena penyakit jantung iskemik dan stroke yang disebabkan oleh jam kerja yang panjang.

Jam kerja panjang disini didefinisikan sebagai kerja lebih dari 55 jam per minggu.

Channel News Asia (CNA) memberitakan, keluhan non-spesifik terkait kebanyakan bekerja bisa meliputi masalah lambung dan usus, nyeri otot dan sendi.

Hal itu disampaikan Konsultan Senior di Departemen Kedokteran Kerja dan Lingkungan Singapore General Hospital, Dr. Lim John Wah.

Baca juga: Pekerjaan Bikin Depresi? Coba Kurangi Gejalanya dengan Sederet Tips Berikut Ini

Baca juga: Pekerjaan Bikin Lelah Fisik dan Mental karena Burnout? Berikut Ini 4 Tips yang Bisa Dilakukan

Ilustrasi stres akibat pekerjaan
Ilustrasi stres akibat pekerjaan (Pixabay)

Senada, Dr. Shimona Khoo dari Raffles Medical telah memperhatikan peningkatan jumlah pasien dengan "gejala yang menunjukkan kelelahan".

“Keluhan dan tanda umum termasuk kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk, kelelahan, perasaan terkuras secara emosional, suasana hati yang buruk, dan peningkatan iritabilitas,” katanya, dilansir TribunHealth.com dari CNA.

“Ditambah dengan isolasi fisik, dengan sedikit atau tanpa interaksi dengan teman sebaya dan rekan kerja, tidak mengherankan bahwa kesehatan fisik dan mental seseorang dapat memburuk dari waktu ke waktu,” kata Dr Khoo.

Bisa dikacaukan dengan tanda penuaan

Ilustrasi pengecekan tekanan darah
Ilustrasi pengecekan tekanan darah (Kompas.com)

Baca juga: Penelitian Ungkap Asparagus Punya Khasiat Turunkan Tekanan Darah Tinggi

Baca juga: Sama seperti Alkohol, Konsumsi Kopi Berlebih Bisa Tingkatkan Tekanan Darah

Sayangnya tanda-tanda terlalu banyak bekerja kerap kali tumpang tindih dengan tanda penuaan.

2 dari 2 halaman

Sebut saja tekanan darah tinggi, peningkatan kadar kolesterol, dan penambahan berat badan.

Itu semua adalah bagian tak terpisahkan dari penurunan tingkat metabolisme yang disebabkan oleh bertambahnya usia.

“Sulit untuk membedakan apakah gejala yang dialami seseorang karena terlalu banyak bekerja atau merupakan bagian dari proses penuaan alami,” kata Dr. Shimona Khoo.

ilustrasi menimbang berat badan
ilustrasi menimbang berat badan (medan.tribunnews.com)

Baca juga: Ketahui Penyebab Berat Badan Susah Naik meski Banyak Makan dari Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz

Baca juga: Tak Hanya Baik untuk Kesehatan Mata, Wortel juga Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

“Misalnya, jam kerja yang lebih lama dapat menyebabkan kurang tidur, tidak cukup waktu untuk berolahraga, dan makan berlebihan, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah, kolesterol, dan penambahan berat badan.”

“Tidak mudah untuk membedakan keduanya, karena ada keterkaitan antara kerja berlebihan dan masalah kesehatan umum lainnya," kata Dr. Lim.

"(Namun) orang yang terlalu banyak bekerja secara kronis mungkin mengalami masalah kesehatan ini lebih awal dibandingkan dengan rekan-rekan mereka dari kelompok usia yang sama”, tambahnya.

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKesehatanWHOPenyakit JantungIskemikStrokeChannel News Asia Irdawati, S.Kep.,Ns.,M.Si.Med Bali Belly Fahmi Bo
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved