TRIBUNHEALTH.COM - Tanda awal pubertas pada seorang wanita adalah adanya menstruasi.
Menstruasi menandakan bahwa sistem reproduksi pada wanita mulai bekerja.
Artinya pada saat menstruasi, indung telur sudah mulai ada dan membuat ovum.
Baca juga: dr. Ari Ayat Sp.OG: Nyeri Punggung Berlebih saat Menstruasi Merupakan Hal Tidak Wajar
Sehingga apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual, maka bisa hamil.
Umumnya menstruasi bisa terjadi pada usia 12 atau 13 tahun.
Saat terjadinya menstruasi, seluruh hormon bisa berubah.
Baik hormon ekstrogen atau progesteron akan mengalami peningkatan.
Sehingga terjadilah perubahan bentuk tubuh.
Baca juga: Apakah Menstruasi Dini Bisa Sebabkan Menopause Lebih Cepat? Ini Kata Dokter Spesialis Anak
"Kita harus tahu, organ-organ reproduksi mulai dari vagina, tuba falopi, rahim, ovarium akan berkembang."
"Sehingga itu akan menimbulkan kesiapan untuk menerima proses pembuahan atau kehamilan," sambung dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth.
Maka jika seorang wanita sistem reproduksi tidak berkembang dengan baik, maka dapat disimpulkan saat dewasa akan ada gangguan reproduksi.
Padahal reproduksi sangat berkaitan dengan kesehatan seksual.
Baca juga: Organ Reproduksi yang Tak Berkembang dengan Baik Bisa Mengganggu Proses Reproduksi Saat Dewasa
Sehingga sejak awal memasuki masa pubertas, organ reproduksi harus dijaga.
Usia yang Tepat Memberikan Edukasi Seksual dan Kesehatan Reproduksi
Lebih lanjut, Binsar menganjurkan menjaga kesehatan reproduksi perlu dilakukan sejak dini.
Yaitu sebelum memasuki masa menstruasi.
Dalam menjaga kesehatan reproduksi, bukan hanya diperhatikan pada aspek kebersihannya saja.
Melainkan juga menjaga organ reproduksi yang diperhatikan dari sisi hormonal dan dari suatu virus. Terutama virus HPV (Human papillomavirus).
Baca juga: dr. Muhammad Yusuf, Sp.OG: Awal Mula Terjadinya Infeksi HPV Biasanya Tidak Menimbulkan Gejala Apapun
Mengingat virus HPV paling banyak terjadi pada wanita.
"Kita tahu HPV itu adalah penyebab kanker serviks," sambung Binsar.
Dalam hal ini, orangtua memiliki peran penting terhadap kesehatan seksual dan reproduksi.
Orangtua harus memperhatikan dan membiasakan anak untuk peduli terhadap kesehatan reproduksinya sejak dini.
Lebih dari itu, orangtua juga harus memberikan edukasi kepada anak mengenai informasi tentang seksual.
Baca juga: Menjaga Kesehatan Seksual Wanita Penting Dilakukan untuk Kesejahteraan Wanita di Usia Dewasa
Karena berbicara tentang kesehatan reproduksi, sangat berkaitan dengan kesehatan seksual.
Namun tentunya, edukasi yang diberikan harus dengan cara yang benar.
"Jadi harus dari usia dini, tetapi tentunya dengan cara atau modul yang harus diperhatikan," pesan Binsar.
Waspada Pedofilia
Salah satu gangguan seksual yang harus diwaspadai oleh setiap orangtua dan anak adalah Pedofilia.
Anak dan orangtua tidak boleh lengah terhadap ancaman para predator pedofilia.
Baca juga: Apakah Artis yang Berperan sebagai Suami Seorang Remaja, Bisa Memicu Pedofilia? Ini Jawaban Psikolog
Orangtua harus memberikan informasi mengenai kondisi ini.
Agar anak bisa lebih waspada terhadap ancaman dari para predator pedofilia.
Tidak Perlu Tabu
Masyarakat acapkali menganggap informasi tentang kesehatan seksual dan reproduksi adalah suatu hal yang tabu.
Sehingga orangtua cenderung enggan untuk memberikan edukasi kepada anak sejak dini.
Baca juga: Menurut dr. Ni Komang Pemberian Edukasi Kesehatan Reproduksi Perlu Dilakukan Terutama oleh Orangtua
Padahal masalah kesehatan seksual dan reproduksi merupakan salah satu barometer dari kemajuan suatu negara.
"Sebab ini berbicara berkaitan tentang keturunan dan kesinambungan generasi pada suatu negara, jadi sangat penting sekali," ujar Binsar.
Dengan menjaga kesehatan seksual dan reproduksi, bisa menjamin kesejahteraan dan kesehatan jangka panjang pada seorang wanita dan keturunannya kelak.
Baca juga: Komplikasi Infeksi Menular Seksual dari Kemandulan Hingga Keguguran, Begini Ulasan dr. Bagus Rahmat
Penjelasan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth (24/2/2022)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)