TRIBUNHEALTH.COM – Masa pubertas merupakan masa dimana perilaku ingin mencoba hal-hal baru bahkan didorong oleh rangsangan seksual.
Pentingnya mengetahui perubahan fisik masing-masing remaja agar mereka tidak terjerumus dalam hubungan seks pranikah dengan segala akibatnya.
Perubahan fisik pada remaja terjadi karena pertumbuhan fisik termasuk pertumbuhan organ-organ reproduksi menuju kematangan.
Baca juga: dr. Hermawan Sebut Gejala Nyeri Dada Setiap Orang Berbeda, Tergantung dari Penyebabnya
Perubahan ini bisa dilihat dari tanda-tanda seks primer dan seks sekunder.
Dari sisi kesehatan reproduksi, perilaku ingin mencoba dalam bidang seks sangatlah rawan karena bisa mengakibatkan dampak buruk yang merugikan masa depan, terutama remaja wanita.

Akibatnya bagi remaja akan menambah risiko tertular penyakit menular seksual seperti sifilis, gonore, herpes simpleks, kondiloma akuminata, clamidia, hingga HIV AIDS.
Untuk membahas mengenai kesehatan seksual, kita bisa bertanya langsung dengan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS merupakan seorang Medical Sexologist.
Ia bekerja di klinik RMC Depok, MMAC Jakarta Selatan.
Baca juga: Pahami Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mampu Merusak Kondisi Skin Barrier
Selain itu, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS juga praktik di Renata Medical Clinic Bogor, Telp: 0813-8231-7586.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS seringkali menjadi narasumber program Edukasi Seksual yang tayang di kanal YouTube Tribunnews.
Hingga kini dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menjadi Medical Sexologist di beberapa klinik.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS akan menjawab segala pertanyaan terkait kesehatan seksual sebagai berikut.

Pertanyaan:
Apakah perubahan fisik saat pubertas bisa memengaruhi seseorang terutama pada organ reproduksinya dok?
Hal ini karena saat masa pubertas wanita mengalami menstruasi.
Selain itu, sebagian orang menganggap jika menstruasi merukan darah kotor.
Mita, Tinggal di Lamongan.
Baca juga: Kerap Diabaikan Kesehatannya, Skin Barrier Memiliki Fungsi Penting. Simak Penjelasan dr. Agung
Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS Menjawab:
Tanda awal pubertas pada seorang anak perempuan adalah adanya menstruasi.
Menstruasi ini merupakan tanda awal dari pubertas.
Menstruasi itu menandai bahwa sistem reproduksi seorang wanita mulai bekerja.
Artinya waktu dia menstruasi, telur itu mulai ada dimana indung telur mulai membuat ovum.
Selain itu menunjukkan bahwa dia bisa dihamili.
Apabila dia melakukan hubungan seksual, maka dia bisa hamil.
Rata-rata menstruasi pada usia 12 tahun atau 13 tahun dan ada juga yang 11 tahun.
Itu adalah tanda bahwa dia bisa hamil atau terjadilah kehamilan pada tubuhnya.

Hormon-hormon pun juga pasti berubah, baik hormone estrogen, hormone progesterone pasti mengalami peningkatan.
Sehingga terjadilah perubahan bentuk tubuh.
Kita harus tahu jika organ-organ reproduksi dari vagina, tuba falopi, rahim, ovarium akan berkembang.
Sehingga itu akan menimbulkan suatu kesiapan wanita untuk menerima proses pembuahan.
Dengan begitu bisa kita bayangkan bahwa kalau seorang anak perempuan dalam proses pertumbuhan organ reproduksinya tidak berkembang dengan baik atau tidak mengalami perkembangan signifikan maka bisa kita simpulkan nanti pada usia dewasa akan terganggu proses reproduksi dalam tubuhnya.
Baca juga: Tak Hanya Merapikan Saja, Kawat Gigi Berfungsi Mengikat Gigi Satu dengan yang Lain
Kita ketahui jika sistem reproduksi pada seorang wanita ataupun pria juga berkaitan dengan kesehatan seksual.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa sejak awal pubertas atau awal mulai menstruasi itu harus dijaga sampai nanti masuk kedalam lembaga pernikahan.
Karena itulah tanda bahwa dia siap.
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.