TRIBUNHEALTH.COM - Saraf Kejepit memiliki istilah lain bernama Hernia Nukleus Pulposus.
Kondisi ini menimbulkan rasa nyeri bahkan mati rasa pada area tubuh yang terkena.
Saraf kejepit umumnya mengenai pada area tulang belakang.
Baca juga: Berbagai Gangguan Kelainan Tulang Belakang pada Anak, Mulai dari Nyeri Hingga Kelumpuhan
Diketahui pasien yang datang ke rumah sakit banyak yang mengeluhkan tanda saraf kejepit pada daerah leher, punggung atas atau bawah.
Memang apa saja penyebab dari penyakit saraf kejepit ini?
Untuk mengetahuinya, simak penjelasan dari dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N.

Ermawati adalah seorang dokter spesialis neurologi (saraf).
Semenjak 2018 ia berpraktek di RS Hermina hingga saat ini.
Setelah sebelumnya, ia menjadi dokter jaga di sejumlah klinik dan IGD di wilayah kota Surakarta.
Baca juga: Profil Dokter Spesialis Saraf, dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N. yang Berpraktek di RS Hermina Solo
Ermawati mengawali kariernya sebagai Asisten Dosen Biologi Fakultas Kedokteran UNS pada 2006-2007.
Kini dirinya menjadi anggota IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan anggota PERDOSNI (Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia) cabang Surakarta.
Sebelum menjadi seorang dokter spesialis saraf, Ermawati telah menempuh sejumlah jenjang pendidikikan.

Ia menempuh pendidikan SMA di SMAN 4 Surakarta dan lulus pada 2005.
Selanjutnya, dirinya langsung memasuki jenjang pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran UNS Prodi Pendidikan Dokter (2005-2009).
Baca juga: Kenali Area Tubuh yang Mudah Alami Saraf Kejepit dari dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N
Tepat pada tahun yang sama, ia dinobatkan sebagai dokter Muda RSUD Dr. Moewardi Surakarta (2009-2011).
Tidak puas sampai disitu, Ermawati kembali menuntaskan pendidikannya di Fakultas Kedokteran UNS Prodi Dokter Spesialis Neurologi/Saraf (2014-2018).
Tanya:
Dokter biasanya Saraf kejepit disebabkan oleh apa?

Baca juga: dr. Debby: Untuk Mendeteksi Alzheimer Diperlukan Pemeriksaan Lebih Lanjut ke Dokter Saraf
Uma, Solo.
dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N Menjawab:
Saraf kejepit itu disebabkan oleh banyak hal.
Bila pada daerah tulang belakang, itu biasanya yang paling sering disebabkan oleh:
1. Trauma
Trauma ini bisa berupa:
- Kecelakaan

- Jatuh dengan posisi duduk
- Mengalami insiden terpukul di sekitar leher.
Baca juga: Dokter Tegaskan untuk Tidak Memberikan Apapun pada Mulut Seseorang yang Pingsan
2. Aktivitas sehari-hari yang salah
Aktivitas ini misalnya:
- Duduk terlalu lama
- Sering mengangkat beban

- Olahraga terlalu berat
- Bekerja sebagai supir (duduk terlalu lama dan disertai dengan adanya getaran)
Baca juga: Perbedaan Olahraga Aerobik dan Anaerobik, Keduanya Sama-sama Bermanfaat untuk Kesehatan
3. Olahraga yang tidak teratur
Jarang berolahraga namun sekali berolahraga dengan aktivitas yang berat.
Misalnya latihan berat dengan waktu yang lama.

Baca juga: Demensia Belum Ada Obatnya, Dapat Dicegah dengan Olahraga Rutin dan Sederet Hal Ini
4. Merokok dan minum alkohol
faktor penunjang ini bisa memicu terjadinya seseorang memiliki kemungkinan saraf kejepit.
Karena kalau kita merokok dan minum alkohol itu akan menganggu kemampuan dari diskus vertebra kita untuk menyerap nutrient dari dalam darah.

Sehingga mudah menyebabkan terjadinya pengapuran sehingga bisa terjadi saraf kejepit.
Baca juga: Konsumsi Alkohol Bisa Sebabkan Penyakit Hati Berlemak dan Picu Kenaikan Kolesterol
5. Penyakit yang menyerang tulang belakang
Misalnya penyakit Tumor atau infeksi yang bisa menganggu saraf.

Baca juga: Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS Sebut Sampai Saat Ini Penyebab Tumor Otak Belum Diketahui
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)