Breaking News:

Demensia Belum Ada Obatnya, Dapat Dicegah dengan Olahraga Rutin dan Sederet Hal Ini

Berikut rekomendasi utama WHO untuk menghindari terjadinya demensia di masa tua

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ekarista Rahmawati
Freepik
Ilustrasi demensia alzheimer menyerang otak 

TRIBUNHEALTH.COM - Demensia merupakan kondisi yang bisa berpengaruh signifikan terhadap kehidupan sehari-hari seseorang.

Terlebih lagi, demensia juga tergolong sulit untuk disembuhkan.

Namun, kabar baiknya kondisi ini bisa diminimalisir.

Pedoman Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis pada tahun 2019 merekomendasikan intervensi untuk mengurangi risiko penurunan kognitif.

Dengan demikian, kehidupan sehari-hari di masa tua tidak akan mendapatkan gangguan yang berarti.

Baca juga: Orang Tua yang Aktif secara Fisik Bisa Hindari Risiko Terkena Demensia

Baca juga: Gejala Utama Demensia dan Bedanya dengan Penurunan Fungsi Otak Terkait Usia

Ilustrasi penderita demensia alzheimer
Ilustrasi penderita demensia alzheimer (Pexels.com)

Pedoman itu penting, mengingat badan kesehatan tersebut memperikirakan kasus demensia akan meningkat tiga kali lipat selama 30 tahun ke depan.

Diberitakan TribunHealth.com dari DW, rekomendasi utama WHO antara lain sebagai berikut.

  • Olahraga rutin
  • Menghindari rokok
  • Menghindari mengonsumsi alkohol
  • Mengendalikan berat badan
  • Menjaga tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah.

Meski tidak ada pengobatan untuk demensia, langkah tersebut diyakini bisa memperlambat timbulnya demensia.

Baca juga: Penelitian Ungkap Rutin Minum Teh dan Kopi Bisa Turunkan Risiko Stroke dan Demensia

Baca juga: 10 Gejala Umum Demensia Alzheimer, Simak Ulasan Direktur Alzheimer Indonesia

Ilustrasi demensia alzheimer menyerang otak
Ilustrasi demensia alzheimer menyerang otak (Freepik)

"Meskipun tidak ada pengobatan kuratif untuk demensia, manajemen proaktif dari faktor risiko yang dapat dimodifikasi dapat menunda atau memperlambat timbulnya atau perkembangan penyakit," tulis Asisten Direktur Jenderal WHO Ren Minghui dalam laporan tersebut

Dalam laporan itu disebutkan, penggunaan suplemen dan vitamin tak membantu.

2 dari 2 halaman

Justru bisa berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Demensia sendiri merupakan masalah degeneratif yang mempengaruhi memori, pemikiran, bahasa dan penilaian, hasil dari berbagai penyakit dan cedera yang mempengaruhi otak.

Faktor usia menjadi faktor terkuat yang menyebabkan penyakit ini.

Saat ini demensia diidap sekitar 50 juta orang di seluruh dunia dengan 10 juta kasus baru setiap tahun.

Dalam laporan itu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) PBB Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyoroti demensia sebagai satu di antara prioritas kesehatan global.

Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comDemensiaDemensia Alzheimerworld health organization (WHO) Kumawus Biapong Kue Bluder Kim Cua
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved