Breaking News:

4 Tips untuk Kurangi Gejala Kecemasan, Termasuk Mengurangi Asupan Kafein

Penelitian telah menunjukkan kafein dapat menyebabkan atau memperburuk gangguan kecemasan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Pixabay
Ilustrasi minum kopi 

TRIBUNHEALTH.COM - Kecemasan adalah respons alami tubuh terhadap stres.

Peneliti meyakini faktor pemicu kecemasan berkisar antara faktor genetik, lingkungan, hingga kimiawi otak.

Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk meredakan kecemasan.

Cara tersebut tak harus menggunakan obat-obatan, melainkan bisa dengan cara alami, sebagaimana dilansir TribunHealth.com dari Healthline, Selasa (28/12/2021).

1. Tetap aktif

Ilustrasi berolahraga
Ilustrasi berolahraga (kompas.com)

Baca juga: Tingkatkan Kekebalan Tubuh Tak Cukup Konsumsi Buah dan Sayur, Perlu Diimbangi Olahraga

Baca juga: Jenis Olahraga untuk Penderita Disfungsi Ereksi, Salah Satunya Yoga

Olahraga teratur bukan hanya tentang kesehatan fisik, tapi juga bisa sangat membantu kesehatan mental.

Sebuah studi 2013 menemukan bahwa orang dengan gangguan kecemasan yang melaporkan aktivitas fisik tingkat tinggi lebih terlindungi dari gejala kecemasan yang berkembang.

Ini bisa karena berbagai alasan.

Olahraga dapat mengalihkan perhatiandari sesuatu yang membuat cemas.

Meningkatnya detak jantung juga mengubah kimia otak untuk menciptakan lebih banyak ruang bagi zat kimia saraf anti-kecemasan, seperti:

  • serotonin
  • asam gamma-aminobutirat (GABA)
  • faktor neurotropik yang diturunkan dari otak (BDNF)
  • endocannabinoids
2 dari 4 halaman

Menurut American Psychological Association (APA), olahraga teratur mengarah pada peningkatan konsentrasi dan kemauan, yang dapat membantu gejala kecemasan tertentu.

2. Hindari alkohol

Ilustrasi konsumsi alkohol
Ilustrasi konsumsi alkohol (Pixabay)

Baca juga: Alkohol Bisa Picu Tumbuhnya Sel Kanker, Risiko Jadi Berkali Lipat

Baca juga: Konsumsi Alkohol Bisa Sebabkan Penyakit Hati Berlemak dan Picu Kenaikan Kolesterol

Minum alkohol mungkin akan mengurangi efek kecemasan pada awalnya, karena ini adalah obat penenang alami.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecemasan dan konsumsi alkohol, dengan gangguan kecemasan dan gangguan penggunaan alkohol (AUD) yang terjadi bersamaan.

Sebuah tinjauan 2017 yang melihat 63 penelitian berbeda menunjukkan bahwa mengurangi asupan alkohol dapat memperbaiki kecemasan dan depresi.

Minum berlebihan dapat mengganggu keseimbangan neurotransmiter, yang bertanggung jawab untuk kesehatan mental yang positif.

Gangguan ini menciptakan ketidakseimbangan yang dapat menyebabkan gejala kecemasan tertentu.

Kecemasan sementara dapat meningkat pada tahap awal mengurangi alkohol tetapi dapat membaik dalam jangka panjang.

Alkohol juga telah terbukti mengganggu kemampuan alami tubuh untuk tidur dengan mengganggu homeostasis tidur.

3. Pertimbangkan untuk berhenti merokok

ilustrasi asap rokok
ilustrasi asap rokok (pixabay.com)

Baca juga: Lettu Kes drg. Ari Wd Astuti Benarkan Jika Kebiasaan Merokok Bisa Memicu Terjadinya Bau Mulut

3 dari 4 halaman

Seperti minum alkohol, mengisap rokok saat stres adalah solusi cepat yang dapat memperburuk kecemasan dari waktu ke waktu.

Penelitian telah menunjukkan bahwa semakin dini seseorang mulai merokok dalam hidup, semakin tinggi risiko terkena gangguan kecemasan di kemudian hari.

Penelitian juga menunjukkan nikotin dan bahan kimia lain dalam asap rokok mengubah jalur di otak yang terkait dengan kecemasan.

4. Batasi asupan kafein

Ilustrasi kopi hitam
Ilustrasi kopi hitam (manado.tribunnews.com)

Baca juga: Studi Ilmiah Sebut Minum Kopi sebelum Sarapan Bisa Rusak Metabolisme Tubuh

Baca juga: Psikolog Sampaikan Cara Mengelola Stress Akibat Hilangnya Pekerjaan

Jika tengah mengalami kecemasan kronis, kafein bukanlah pilihan yang baik.

Kafein dapat menyebabkan kegugupan dan kegelisahan, keduanya tidak baik ketika tengah cemas.

Penelitian telah menunjukkan kafein dapat menyebabkan atau memperburuk gangguan kecemasan.

Kafein juga dapat menyebabkan serangan panik pada orang dengan gangguan panik.

Pada beberapa orang, menghilangkan kafein dapat secara signifikan memperbaiki gejala kecemasan.

Mirip dengan alkohol, kafein dan kecemasan sering dikaitkan, karena kemampuan kafein untuk mengubah kimia otak.

4 dari 4 halaman

Misalnya, sebuah studi tahun 2008 menunjukkan bahwa kafein meningkatkan kewaspadaan dengan memblokir adenosin kimia otak, yang membuat seseorang merasa lelah, sementara pada saat yang sama memicu pelepasan adrenalin.

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comkecemasankafeinFaktor GenetikAlkoholdepresiMerokok Alprazolam
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved