TRIBUNHEALTH.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tak membenarkan pemberian booster vaksin Covid-19 untuk orang sehat.
Alih-alih membenarkan, WHO menyerukan negara-negara kaya untuk berhenti mendistribusikan dosis booster vaksin.
Mereka meminta negara kaya untuk memprioritaskan negara miskin agar mendapat dosis vaksin terlebih dulu.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan hal itu pada sebuah briefing pers, Selasa (14/9/2021).
Dilansir TribunHealth.com dari CNBC, WHO mendorong negara yang memiliki surplus dosis vaksin untuk mengarahkannya ke negara berpenghasilan rendah.
Baca juga: WHO Prediksi Penderita Demensia Capai 78 Juta pada 2030, Tak Hanya Terjadi pada Orang Tua
Baca juga: WHO Waspadai Virus Corona Varian Mu, Cara Hindari Kekebalan Tubuh Mirip Varian Beta

"Ada negara-negara dengan cakupan vaksinasi kurang dari 2%, kebanyakan dari mereka di Afrika, yang bahkan tidak mendapatkan dosis pertama dan kedua" kata Tedros.
"Dan mulai dengan booster, terutama memberikannya pada populasi yang sehat, sangat tidak benar."
Di Afrika, hanya di bawah 3,5% dari populasi yang memenuhi syarat sepenuhnya divaksinasi, kata para pejabat.
Peluncuran booster telah dimulai di seluruh Amerika Serikat, ketika CDC telah melaporkan hampir 54% dari populasi divaksinasi.
Lebih dari 1,8 juta booster sudah diberikan, kata CDC.
Baca juga: Setelah Terpapar Virus Covid-19, Bolehkah Melakukan Vaksinasi Tahap 2? Berikut Ulasan Dokter
Baca juga: Ilmuwan Oxford Gunakan Teknologi Vaksin AstraZeneca untuk Lawan Sel Kanker

Kalaupun WHO melarang booster, distribusi vaksin ke Afrika membutuhkan biaya yang tak murah.
Untuk distribusi, setiknya akan membutuhkan investasi sekitar $ 1 miliar per tahun, kata Benediktus Oramah, Presiden dan Ketua Dewan Direksi Ekspor-Impor Afrika.
Sementara itu, beberapa penelitian juga mencoba mengungkap manfaat booster vaksin bagi orang yang sehat.
Alih-alih menyarankan, penelitian mengungkap orang sehat tak perlu mendapatkan booster, karena sudah membentuk antibodi yang cukup meski hanya dua suntikan.
Baca juga: 2 Dosis Vaksin Covid-19 Sudah Berikan Perlindungan yang Cukup, Studi Terbaru Sebut Tak Perlu Booster
Baca juga: Tubuh Makin Kebal Covid-19 dengan Hybrid Immunity, Apa Itu?
Baca berita lain tentang Covid-19 dan vaksinasi di sini.
(TribunHealth.com/Nur)