TRIBUNHEALTH.COM - Insomnia merupakan gangguan berupa kesulitan tidur.
Untuk mengatasi masalah ini, apakah boleh meminum obat tidur?
Terkait hal ini, Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, dr. Andreas Prasadja, angkat bicara.
dr. Andreas Prasadja tetap membolehkan untuk mengonsumsi obat tidur.
Kendati demikian, dia memberi catatan tegas.
Menurutnya obat tidur hanya boleh digunakan ketika insomnia berada dalam tahap parah.
Baca juga: Dokter Tegaskan Tidur Siang Tak Akan Picu Insomnia, Justru Bisa Tambah Produktivitas
Baca juga: Jika Sesekali Sulit Tidur, Apa Sudah Bisa Dikatakan sebagai Insomnia?

"Dalam tahap akut, artinya baru nggak bisa tidur, lagi parah-parahnya, bisa," katanya dikutip TribunHealth.com dari Ayo Sehat Kompas TV edisi Kamis (1/7/2021).
Itu pun, tidak diperkenankan untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang.
Dia menyebut, solusi untuk insomnia adalah cognitive behavioral therapy for insomnia.
Dalam terapi tersebut, dokter akan memantau dan mengevaluasi kebiasaan tidur pasien.
Baca juga: Dokter Sebut Insomnia Hanya Sebuah Gejala, Bukan Penyakit Akhir
Baca juga: Jangan Salah Kira, Ini Beda Insomnia dengan Susah Tidur Biasa
Sebagai informasi, berikut ini adalah sederet gejala insomnia.
- Sulit memulai tidur
- Mudah terbangun saat tidur dan sulit tidur kembali
- Mudah tidur tapi bangun terlalu dini
- Selalu bisa tidur namun tidak mencapai fase tidur dalam atau nyenyak

Baca juga: Penggunaan Lampu Saat Tidur dapat Mengganggu Irama Hormon, Dokter: Menambah Risiko Terjadinya Acne
Baca juga: Dok, Bagaimana Cara Mengatasi Kebiasaan Tidak Tidur di Malam Hari?
Akibatnya Saat bangun tidur penderita insomnia merasa lelah dan mengantuk.
Konsekuensinya, saat beraktivitas pagi hingga siang mudah mengantuk dan mudah marah.
Jika insomnia berlangsung dalam jangka panjang, maka rentan menimbulkan penyakit degeneratif seperti jantung dan stroke.
Orang dewasa membutuhkan waktu tidur minimal 7-9 jam setiap malamnya.
Kurangnya waktu tidur akan berdampak serius pada kesehatan kita, seperti:
- Sistem kekebalan tubuh yang melemah
- Meningkatkan berat badan
- Risiko diabetes meningkat
- Mempengaruhi kesehatan mental
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)