TRIBUNHEALTH.COM - dr Tan Shot Yen menjelaskan pentingnya sayur untuk tubuh.
Hal itu ia sampaikan dalam program Malam Minggu Sehat Tribunnews.
Pertama, dr Tan menjelaskan sayur memiliki dua jenis serat, yakni yang larut dan tidak larut.
Kedua serat tersebut memiliki sederet manfaat.
"Serat larut ini yang akan mengendalikan gula darah, lemak," papar dokter ahli gizi komunitas tersebut.
Sementara lemak yang tidak larut merupakan bahan baku prebiotik, untuk menghidupkan probiotik.
Probiotik merupakan kuman sehat yang ada dalam usus manusia.
Baca juga: Jangan Asal Diet Tanpa Sayur, Dokter Tegaskan Sayur Penting untuk Tubuh, Bahaya Jika Tak Dikonsumsi
Baca juga: Dok, Apa Benar Sayur Mengandung Selulosa yang Bisa Bikin Gemuk dan Menghambat Diet?
Ketika kuman tersebut tidak dalam jumlah yang cukup, maka akan didominasi kuman yang tidak baik.
"Itu sebabnya kalau orang kurang makan sayur, entah gampang diare, atau malah sembelit."
Selain itu, serat yang tinggi lebih lambat dicerna.
Karenanya sayur bisa menghambat rasa lapar.
"Jadi orang yang rajin makan sayur, biasanya bisa mengendalikan nafsu makannya lebih baik," tandas dr Tan.
Keempat, sayur memiliki polifenol, antioksidan, dan mineral.
Dengan demikian, tubuh tidak membutuhkan berbagai suplemen lain dari luar.
Baca juga: 96 Persen Orang Indonesia Kurang Konsumsi Buah dan Sayur, Tak Boleh Asal Ganti Suplemen
Baca juga: Simak Cara Konsumsi Sayur yang Tepat, Ada yang Dimasak dan Dimakan Mentah
Sayur disebut juga sebagai functional food, yang bisa mencegah penuaan dini, kanker, hingga penyakit degeneratif lain.
Yang tidak kalah, sayur memiliki vitamin A dan vitamin C.
Keduanya dibutuhkan untuk meningkatkan penyerapan vitamin C dan omega 3.
Zat tersebut dibutuhkan tubuh ketika tumbuh kembang hingga dewasa.
"Jadi kenapa Tuhan menciptakan sayur tentu ada maknanya, dan itu berharga banget bagi manusia. Baik yang dimasak, atau yang dijadikan lalap," dr Tan mengakhiri pembahasannya.
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)