TRIBUNHEALTH.COM - Nutrisi merupakan aspek yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Nutrisi optimal akan mendukung tumbuh kembang yang optimal.
Namun terdapat permasalahan yang dapat memicu anak mendapatkan nutrisi sedikit dari makanan yang dikonsumsi.
Salah satunya yaitu pemilihan jenis makanan.
Baca juga: Bahaya Terlalu Sering Konsumi Makanan yang Digoreng, Berisiko Terkena Hipertensi hingga Kanker
Baca juga: Tips Mudah Agar Anak Mau Fokus dan Duduk Tenang Saat Makan
Permasalahan pemilihan makanan untuk bayi dan anak, bukan hanya pada tempat bencana.
Melainkan berkaitan dengan pergeseran pemikiran pada masyarakat yang memberikan makanan pada anaknya karena terpikat oleh iklan di televisi.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Dokter Ratri S Survivalina.
Ratri menyebut, faktor tersebut disebabkan karena kesibukan yang dimiliki oleh sang ibu.
"Biasanya alasan ibu-ibu itu adalah karena sibuk."
"Sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk mengasuh anaknya," terangnya dikutip dari tayangan YouTube Tribunnews.com, 18 Desember 2020.
Baca juga: Ahli Gizi Bagikan Tips Menu Sehat untuk Anak Kost, Apa Saja?
Baca juga: Jika Menu Sarapan Sesuai Porsi Ini, Dijamin Sehat dan Tak Bakal Lapar hingga Makan Siang
Oleh sebab itu, kata Ratri, dinas kesehatan memiliki tugas penting untuk menyaingi produk-produk komersial yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi anak-anak.
"Sehingga dinas kesehatan memiliki tugas penting bagaimana mengembalikan atau menyaingi komersialisme dari produk-produk makanan yang diiklankan oleh media," jelasnya.
Kendati demikian, ia merasa hal ini bukan merupakan hal yang mudah.
Pasalnya, ia mengatakan mengembalikan pemikiran masyarakat butuh situasi tertentu yang memaksa untuk merubah cara berpikir dan cara pengasuhan.
"Situasi khusus yang tepat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat ya di zaman pandemi seperti ini."
"Banyak kampanye-kampanye kesehatan yang memang bermanfaat positif dan cukup sederhana dilakukan." tandasnya.
Baca juga: Pascapandemi Covid-19, Jumlah Anak Mengalami Risiko Obesitas Dapat Semakin Meningkat
Baca juga: Apakah Seorang Anak yang Menderita Dermatitis Atopik Perlu Tes Food?
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)