TRIBUNHEALTH.COM - Radang merupakan suatu penyakit yang kerap terjadi pada masyarakat.
Bahkan dianggap sebagai suatu penyakit yang sangat kuno.
Terdapat sebagian masyarakat menggap bahwa radang merupakan suatu kondisi berupa panas dalam atau masuk angin.
Namun apakah Anda mengetahui radang itu disebabkan oleh apa saja?
Baca juga: Kerap Bikin Orang Susah Tidur, Bagaimana Penjelasan Salah Bantal dari Sisi Medis?
Baca juga: Kaum Rebahan Harus Waspada, Kebanyakan Tidur Bisa Sebabkan Penyakit Diabetes hingga Depresi
Berdasarkan penjelasan dokter Tan Shot Yen, radang disebabkan oleh dua faktor.
Yaitu disebabkan dari faktor dalam tubuh atau faktor dari luar.
Sebagai contohnya yaitu, radang sendi dan radang akibat orangtua yang tidur lama sehingga membuat punggung sang penderita mengalami kemerahan, mengelupas, hingga bernanah.
Ciri-ciri Radang
Terdapat lima tanda radang yang baku. Yaitu:
1. Calor: Manifestasi panas. Bisa panas seluruh tubuh atau panas yang terlokalisir.
2. Rubor: Tanda kemerahan didaerah peradangan akibat pendarahan.
3. Tumor: Bengkak atau sembab yang terjadi didaerah peradangan sehingga terjadi proses pembesaran organ yang terkena.
4. Dolor: Rasa sakit didaerah peradangan.
Baca juga: Dokter Tegaskan Terlalu Kurus Juga Berbahaya, Bisa Jadi Tanda Cacingan hingga Penyakit Kanker
Baca juga: Obesitas dan Diabetes Menanti Orang yang Terus-terusan Begadang, Bisa Sebabkan Bipolar?
Baca juga: Ini Tips Memilih dan Menyikat Gigi dengan Benar, Jika Terlalu Keras Justru Bisa Bikin Gigi Terkikis
5. Fungsio laesa: Terdapat gangguan fungsi di daerah peradangan.
Radang itu biasanya disertai dengan suatu penyakit. Salah satu yang paling sering yaitu radang tenggorokan.
Radang tenggorokan it sebabnya macam-macam, ada virus atau bakteri, seperti virus covid-19.
"Itu merupakan suatu penyakit radang, radangnya akud."
"Tetapi juga bisa berasal dari koloni bakteri ygh ada di tenggorok," jelas Tan dikutip dari tayangan YouTube Tribunnews.com, Sabtu (27/3/2021).
Baca juga: Penderita Darah Tinggi Tak Harus Minum Obat Sepanjang Hidup, Kuncinya adalah Mengubah Gaya Hidup
Baca juga: Bukan Cuma Mitos, Dokter Sebut Sering Marah Benar-benar Bisa Picu Hipertensi, Simak Penjelasannya
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)