TRIBUNHEALTH.COM - Anemia merupakan kondisi di mana seseorang tidak memiliki sel darah merah dalam jumlah yang cukup untuk mengantarkan oksigen ke berbagai jaringan yang terdapat di dalam tubuh.
Mengalami anemia dapat membuat seseorang merasa lelah, letih, lesu dan lemas.
Namun bagi sebagian orang yang terkena anemia sejak kecil, biasanya tidak menyadari bahwa dirinya terkena anemia.
Salah satu gejala yang paling sering ditemukan pada orang yang terkena anemia yaitu, kemampuan berpikirnya menjadi rendah.
Baca juga: Asupan Gizi Ternyata Berpengaruh dengan Anemia, Bagaimana Bisa? Berikut Penjelasan oleh Dokter
Baca juga: Dokter Bantah Hipotensi Bisa Terjadi karena Faktor Genetik, Jelaskan Beberapa Penyebab Sebenarnya
"Itu sebabnya kita takut banget kalau ibu mengandung dan dia menderita anemia."
"Karena resiko bisa menyebabkan janin tidak berkembang dengan sempurna, karena asupan oksigennya menjadi rendah," ungkap dr filsuf dan ahli gizi komunitas, dr Tan Shot Yen dikutip dari tayangan kanal YouTube Tribunnews.com pada Sabtu (6/2/2021).
Selain itu, Tan menjelaskan, bila seorang ibu yang terkena anemia berhasil melahirkan, maka dapat terkena resiko pendarahan pasca persalinan.
Tidak hanya itu, berat badan bayi juga beresiko akan rendah.
Baca juga: Mengenal Anemia dan Penyebabnya, Berikut Hal yang Perlu Diketahui
Baca juga: Setiap Bayi Punya Kebutuhan MPASI Berbeda, Dokter Tekankan Pentingnya Konsultasi dengan Profesional
Lebih lanjut, kata Tan, seorang bayi dapat terkena anemia.
"Bayi itu beresiko anemia, apalagi dengan tidak mendapatkan air susu ibu (ASI) secara eksklusif."
"Akhirnya bayi ini cuma mendapatkan suplementasi zat besi," sambungnya.
Suplementasi zat besi biasanya diberikan dalam bentuk oral drops, formula kaya zat besi, susu kaya zat besi, makanan atau daging.
Peberian sumplementasi zat besi dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada bayi dan mencegah anemia pada bayi tersebut.
Tan mengungkapkan, orang yang terkena anemia, cenderung sensitif dan menjadi depresi.
"Mudah sensitif, marah dan bisa juga menjadi depresi," ujarnya.
Selain itu, tangan dan kakinya mudah dingin.
"Tangan dan kaki gampang dingin, lalu denyut jantungnya menjadi tidak beraturan karena membutuhkan oksigen disemua sel."
"Karena kalau hemoglobinnya semakin dikit, jadi jantungnya harus beredebar semakin cepat.
supaya kebutuha tiap sel terpenuhi," imbuhnya.
Tan menambahkan, anemia bisa dideteksi secara dini.
"Sebelum bertanda dan bergejala yuk kita periksa dan kita tanggulangi dengan makan yang benar," tandasnya.
Terdapat gejala kronik yang bisa ditemui pada orang yang terkena anemia. Yaitu:
- Mudah mengantuk
- Mudah pusing
- Mudah pingsan
- Performa olahraga tidak baik
Baca juga: Jam Berapa Sih Waktu yang Tepat untuk Tidur Malam? Ini Penjelasan Dokter
Baca juga: Apa Itu Diet? Inilah Penjelasan Sebenarnya Serta Pandangan Dokter Mengenai Diet Tanpa Sayur
Rokok Mudah Menyebabkan Anemia
Banyaknya masyarakat Indonesia yang merokok ternyata perlu diwaspadai.
Pasalnya, terdapat kandungan pada rokok, yaitu karbon monoksida yang mudah mengikat hemoglobin hingga 240 kali lipat.
"Padahal kita tidak butuh karbon monoksida, karena itu mematikan."
"Jadi orang-orang yang merokok resiko anemianya tinggi banget. Terutama kalo istri sedang hamil dan anak masih pada tahapan usia tumbuh kembang, istri dan anaknya akan mengalami resiko terkena anemia," sambung Tan.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)
Baca selengkapnya soal anemia di sini