Breaking News:

Dokter Bantah Hipotensi Bisa Terjadi karena Faktor Genetik, Jelaskan Beberapa Penyebab Sebenarnya

Berikut ini sederet penyebab penyakit tekanan darah rendah, tak termasuk genetik

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
pixabay.com
ILUSTRASI Tekanan darah rendah 

TRIBUNHEALTH.COM - Apakah tekanan darah rendah hipotensi bisa terjadi karena faktor genetik?

dr Tan Shot Yen tegas menjawab umumnya hipotensi tidak terjadi karena genetik.

"Biasanya tidak ya. Jadi hipotensi itu tidak terjadi karena masalah genetik."

"Biasanya itu ada beberapa hal yang kita dapatkan karena masalah bawaan dari orang, tapi bukan berarti genetik."

"Jadi misalnya bapaknya hipotensi, (maka) anaknya hipotensi, cucunya hipotensi, tidak. Tidak demikian," tegasnya.

Lalu apa itu tekanan darah rendah?

Diberitakan TribunHealth.com sebelumnya, tekanan darah rendah dikenal juga dengan sebutan hipotensi, yakni ketika tekanan sistolik kurang dari 90 mmHg atau diastolik kurang dari 60 mmHg.

"Nah, hipotensi itu ada klasifikasinya, ada empat."

Yang pertama adalah hipotensi postural atau ortostatik.

Baca juga: Sudah Diberikan MPASI, Sampai Usia Berapa Bayi Masih Perlu ASI? Simak Jawaban Dokter Berikut Ini

Baca juga: Mengenal Cara Kerja Ritme Sikardian terhadap Siklus Tidur Manusia Serta Gangguan yang diakibatkan

ILUSTRASI Tekanan darah rendah
ILUSTRASI Tekanan darah rendah (pixabay.com)

Salah satu yang menjadi tandanya adalah rasa pusing ketika berubah posisi dari tiduran ke duduk.

2 dari 4 halaman

"Biasanya ketika orang tidur mau duduk, nggliyeng, karena tiba-tiba ada perubahan postur" contoh dr Tan.

Yang kedua adalah post prandial.

"Hipotensi (post prandial) terjadi ketika orang habis makan."

"Jadi memang tekanan darah kita sedikit agak menurun ketika habis makan."

Baca juga: Benarkah Terlalu Lama Berjemur Bisa Sebabkan Kanker Kulit? Simak Penjelasan Dokter Berikut Ini

Ketika adalah gangguan sinyal otak.

Dokter Tan menjelaskan tekanan darah diatur oleh banyak hal, salah satunya hormon-hormon kelenjar tiroid.

Yang terakhir, hipotensi juga bisa disebabkan karena kerusakan sitem syaraf.

"Keempat adalah akibat kerusakan syaraf. Jadi kalau syarafnya rusak, maka sinyal dari otaknya terganggu, di situ kita mengalami gangguan."

Lalu apa saja penyebab hipotensi?

ILUSTRASI Tekanan darah rendah
ILUSTRASI Tekanan darah rendah (pixabay.com)

Baca juga: Masih Percaya Ada Makanan yang Bikin Darah Rendah? Dokter Ahli Gizi Jelaskan Itu Hanya Mitos

Baca juga: Mengenal 4 Derajat Ereksi Pria dari Sudut Pandang Medis, Paling Top Seperti Mentimun

Dokter Tan menyebut salah satu penyebab adalah dehidrasi.

3 dari 4 halaman

"Itu sebabnya mengapa kalau kita kurang cairan bisa pingsan," jelas dr Tan.

"Misalnya kalau kita lagi sai dan tawaf tu, itu kan panas sekali di tanah Arab. Misal lagi main kasti, ngga cukup minum, lagi bulan puasa, tiba-tiba tung (pingsan). Ya kan?"

"Tentu saja pendarahan. Dengan pendarahan itu keluarnya darah dari pembuluh darah menyebabkan tekanan di dalam darah menjadi menurun," ungkapnya.

"Lalu kekurangan nutrisi juga bisa. Biasanya karena defisiensi viramin B12, asalm folat, zat besi. Karena apa? Karena zat besi ini juga dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah."

Kemudian, hipotensi juga terjadi pada ibu hamil.

Baca juga: Viral Diet Tanpa Konsumsi Sayur, Apakah Berbahaya? Ini Penjelasan Ahli Gizi

Baca juga: Mengenal 4 Derajat Ereksi Pria dari Sudut Pandang Medis, Paling Top Seperti Mentimun

"Lalu pada kehamilan juga. Nah, itu sebabnya kenapa banyak ibu-ibu yang sednag hamil itu tiba-tiba suka nggliyeng, suka pusing tahu-tahu lemas sendiri."

"Nah masalah katup. Katup jantung, serangan jantung, gagal jantung, itu sudah pasti. Jadi gangguan pada jantunya sendiri," kata dr Tan.

"Lalu sekali lagi yang saya katakan tadi, masalah hormonal, terutama hormon tiroid."

"Kalau kekurangan hormon kelenajr gondok tentu risikonya tekanan darah kita akan turun."

Baca juga: Medical Sexologist Ungkap 70 Persen Wanita Indonesia Tak Pernah Capai Orgasme, Kuncinya Posisi Ini

Baca juga: Bicara Soal Pria Bertubuh Atletis tapi Tak Bugar di Ranjang, Medical Sexologist: Masalahnya Satu

"Lalu penggunaan obat-obatan, termasuk misalnya menggunakan diuretik. Lalu ada beberapa obat jantung, alfa blocker, beta blocker, obat parkinson, antidepresan."

4 dari 4 halaman

"...Dan nah ini juga. Obat buat disfungsi ereksi. Nah jadi jangan main-main kalau yang punya masalah yang satu itu."

"Yang terakhir adalah infeksi dan syok anafilaktik. Kita tahu pada orang-orang yang syok karena alergi, kacang, asma, atau alergi yang sifatnya sangat-sangat berat. Maka itu kita sebut sebagai anafilaktik," pungkasnya.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
hipotensiTekanan Darah RendahObat Penyakit Jantungdr Tan Shot Yen
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved