lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Medical sexologist dr Binsar Martin Sinaga menjawab pertanyaan seputar pria bertubuh atletis, tapi tak bugar dalam berhubungan seksual.
Hal itu ia sampaikan dalam program Edukasi Seksual, yang ditayangkan di YouTube Tribunnews pada 18 Februari 2021.
Awalnya, ada Tribunners yang menanyakan soal kehidupan seksual rumah tangganya.
Dia memiliki suami seorang instruktur gym, bertubuh bagus, namun sudah tiga bulan memiliki masalah terkait hubungan seksual.
Ketika akan berhubungan, si suami selalu tampak seperti kelelahan.
Menjawab pertanyaan, dr Binsar langsung menanyakan soal kadar hormon testosteronnya.
"Nah ada istilah saya, don't judge the book by its cover, jangan lihat sesuatu dari yang tampak luar," katanya.
Baca juga: Meski Sanggup Orgasme 3 Kali, Kebanyakan Wanita Tak Puas Berhubungan Suami Istri, Salah Posisi?
Baca juga: Mengenal 4 Derajat Ereksi Pria dari Sudut Pandang Medis, Paling Top Seperti Mentimun
"Bisa saja dia instruktur gym, dia terlatih. Tapi yang perlu dicek adalah bagaimana kadar testosteronnya?"
"Hari ini saya dapati banyak kasus bentuk badannya bagus, fit, atletis, tapi punya gangguan kehidupan seksual. Dan waktu kita periksa, masalahnya cuma satu, testosteronnya drop," tandasnya.
Jadi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengecek kadar testosteron dalam tubuh.
Jika kurang dari 400 nanogram/desiliter, maka perlu ditambahkan agar tubuh menjadi bugar.
Pasalnya berkurangnya kadar hormon testosteron pasti akan berpengaruh terhadap kebugaran fisik.
"Apa lagi dia juga latihan (gym) pasti terpakai lah tenaganya. Jangan-jangan di situ problemnya."
Ereksi tak tahan lama tanda tubuh tak bugar
Baca juga: Medical Sexologist Ungkap 70 Persen Wanita Indonesia Tak Pernah Capai Orgasme, Kuncinya Posisi Ini
Baca juga: Jam Berapa Sih Waktu yang Tepat untuk Tidur Malam? Ini Penjelasan Dokter
Sebelumnya, TribunHealth.com juga sempat menyorot soal kebugaran pria.
Rupanya ereksi yang tidak tahan lama rupanya bisa menjadi tanda tidak bugarnya keadaan tubuh seorang pria.
Hal itu disampaikan oleh dr Binsar dalam program yang sama.
dr Binsar memulai penjelasannya mulai dari patofisiologinya.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang bisa membuat ereksi tidak bisa bertahan lama.
"Jadi patofisiologi itu perjalanan mengapa ereksinya kok ga bisa bertahan lama," jelasnya.
"Kita tahu pembuluh darah dalam penis itu arteri. Pembuluh darah itu mengisi 100 persen rongga di dalam organ reproduksi pria."
"Lalu, pada saat muncul yang namanya libido atau dorongan seksual, maka darah itu didorong masuk ke dalam penis."
"Dorongan ini didorong oleh yang namanya libido. Libido diatur oleh hormon testosteron," katanya.
Nah, ketika hormon testosteron berkurang otomatis aliran darah ke penis menjadi tidak sempurna.
Inilah yang kemudian memicu berbagai masalah kehidupan seksual.
Baca juga: Soal Diet Tanpa Sayur, Dokter Sebut Sensasi dan Bagikan Beragam Manfaat Sayur yang Perlu Diketahui
Baca juga: Bahaya, Perempuan yang Gemuk di Bagian Pinggang Bisa Indikasikan Penyakit Ini
"Pada waktu hormon testosteron ini drop, kita bisa bayangkan seberapa banyak darah yang mengalir ke penis akan berkurang."
"Itu baru libidonya. Belum lagi nanti bicara pembuluh darah yang sudah rusak."
"Karena diabetes, kolestrol, atau yang namanya hipertensi."
"Nah kita baru bicara dorongan darah, belum bicara kerusakan pembuluh darahnya. Jadi complicated sebenarnya"
"Jadi saya katakan ereksi yang tak bertahan lama, akan membuktikan bahwa tubuh seorang pria sudah tidak lagi bugar."
(TribunHealth.com)
