Breaking News:

Bahaya, Perempuan yang Gemuk di Bagian Pinggang Bisa Indikasikan Penyakit Ini

Dokter ahli gizi mengungkapkan berkumpulnya lemak di bagain pinggang lebih berbahaya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
pixabay.com
Ilustrasi perut buncit 

TRIBUNHEALTH.COM - Perempuan yang tampak gemuk di area lingkar perut disebut lebih berbahaya.

Hal itu disampaikan oleh dr Tan Shot Yen, filsuf dan ahli gizi komunitas.

Berkumpulnya lemak di area tersebut biasa disebut dengan central obesity.

Yang menakutkan, hal itu bisa menjadi indikator berbagai penyakit yang mungkin diderita.

"Dalam ilmu kesehatan itu lingkar perut itu lebih penting daripada berat badan total," kata dr Tan dalam wawancara dengan Tribunnews.com, yang ditayangkan di kanal YouTube.

"Anda kau enggak Nah kalau anda pengen lihat orang itu sehat atau tidak, punya risiko penyakit kardiovaskuler atau tidak. Kita justru akan melihat yang disebut dengan Central obesity."

Baca juga: Sederet Mitos dan Fakta Berjemur di Bawah Sinar Matahari, Tak Perlu Teralu Lama

Baca juga: Medical Sexologist Ungkap 70 Persen Wanita Indonesia Tak Pernah Capai Orgasme, Kuncinya Posisi Ini

Ilustrasi diet untuk mengurangi gemuk
Ilustrasi diet untuk mengurangi gemuk (pixabay.com)

"Buat saya saya lebih takut dengan orang yang pinggangnya lebar tinggalnya lebar."

"Jadi kelihatan gemuk atau buncit karena penumpukan lemak adipos feat disekitar Sentral perutnya dia jadi udel ke bawah, itu itu menjadi problem.

"Karena ini untuk menunjukkan tentang banyak hal."

"Nnah beda dengan misalnya perempuan yang dari panggul ke bawahnya justru aduhai... Model Kim Kardashian deh."

2 dari 3 halaman

"Buat saya itu masih lebih aman."

"Daripada apple shape itu betul-betul dia punya Central obesity."

"Karena ini adalah indikator dia punya masalah juga dengan metabolisme dan tentunya penyakit kardiovaskuler," tandasnya.

Harus Diimbangi Olahraga

Ilustrasi makan makanan sehat tak cukup untuk atasi perut buncit
Ilustrasi makan makanan sehat tak cukup untuk atasi perut buncit (pixabay.com)

Baca juga: Dokter Jelaskan Sederet Manfaat dan Bahaya Asam Folat, Jika Kelebihan Bisa Picu Penyakit

Baca juga: Suplemen Bukan Obat untuk Tingkatkan Imunitas, Dokter: Berbahaya Jika Kelebihan

Menurut dokter Tan, hidup sehat tidak bisa satu paket.

Maka ketika berbicara soal kesehatan, termasuk perut buncit, kita juga harus memperhatikan olahraga dan juga kebiasaan lainnya.

Menurutnya akan percuma jika mengatur pola makan tanpa diimbangi berolahraga.

"Ini yang repot apalagi kalau olahraganya cuma nonton di YouTube lagi. Nggak mau punya trainer, nggak mau punya orang yang betul-betul paham tentang bagaimana melakukan perbaikan otot. Jadi orang ini autodidak banget gitu loh."

Baca juga: Tips Dokter Biar Perut Tak Begah Saat Buka Puasa Ramadhan, Jangan Langsung Makan Besar

Baca juga: Ereksi yang Tidak Tahan Lama Ternyata Bisa Jadi Tanda Tubuh Pria Kurang Bugar

"Jadi akan ngeri," tandasnya.

Kendati demikian, dr Tan menegaskan mengatasi perut buncit tak hanya cukup dengan mengatur pola makan.

3 dari 3 halaman

"Tentu saja tidak. Itu hal yang sangat mustahil."

Menurutnya, yang terpenting dari memulai hidup sehat adalah memanajemen hidup.

Dua yang disorot dokter Tan adalah orang hari ini yang tidak punya waktu dan tidak memiliki keterampilan masak.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved