Breaking News:

Sederet Mitos dan Fakta Berjemur di Bawah Sinar Matahari, Tak Perlu Teralu Lama

Berjemur terlalu lama di bawah sinar matahari langsung justru bisa menimbulkan masalah

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
pixabay.com
Ilustrasi berjemur di bawa sinar matahari, bermanfaat untuk kesehatan 

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter spesialis kulit dan kelamin Dr dr Dhelya Widasmara SpKK(k) menjelaskan manfaat berjemur bagi kesehatan tubuh.

Menurutnya, berjemur di bawah sinar matahari memang memiliki manfaat.

"Jadi memang sekarang kan tren berjemur, akan menangkal Covid-19."

"Nah sekarang akan kita bahas cara berjemur yang baik," katanya dalam wawancara dengan Tribunnews.com, yang tayang di kanal YouTube pada 15 Januari 2021.

"Kemudian bagaimana untuk melindungi kulit agar imunitasnya terjaga terus."

"Agar kemudian bisa mendapatkan kulit yang sehat."

"Jadi ini ya, tentang vitamin D, paparan matahari dan imunitas."

Baca juga: Medical Sexologist Ungkap 70 Persen Wanita Indonesia Tak Pernah Capai Orgasme, Kuncinya Posisi Ini

Baca juga: Tak Cukup dengan Mengatur Pola Makan, Mengatasi Perut Buncit Harus Diimbangi dengan Olahraga

Ilustrasi berjemur di bawah sinar matahari
Ilustrasi berjemur di bawah sinar matahari (Kontributor Tribun Ambon / Helmy)

dr Dhelya membenarkan jika berjemur memang memiliki banyak manfaat untuk tubuh.

Akan tetapi, jika berlebihan tentu akan mengundang masalah baru, terutama masalah kulit.

Salah satu manfaat yang didapat tubuh melalui berjemur adalah meningkatnya kadar vitamin D.

2 dari 2 halaman

Vitamin D inilah yang nantinya akan meningkatkan imunitas tubuh.

Kendati demikian, masih banyak mitos seputar manfaat sinar matahari di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Tips Dokter Biar Perut Tak Begah Saat Buka Puasa Ramadhan, Jangan Langsung Makan Besar

Baca juga: Mengenal 4 Derajat Ereksi Pria dari Sudut Pandang Medis, Paling Top Seperti Mentimun

Ilustrasi berjemur sinar matahari
Ilustrasi berjemur sinar matahari (pixabay.com)

Satu di antaranya adalah sinar matahari yang disebut bisa mematikan Covid-19.

dr Dhelya tegas mengatakan belum ada penelitian yang mengungkap fakta tersebut.

Bahkan beberapa virus lain, seperti SARS dan flu burung, malah baru bisa mati jika terapapar suhu lebih dari 56 derajat celcius.

Mitos lain adalah soal durasi.

Ada anggapan semakin lama berjemur akan semakin baik.

Padahal tidak demikian, faktanya berjemur di bawah sinar matahari sebaiknya dilakukan cukup 5-15 menit.

Pasalnya apabila terlalu lama terpapar sinar matahari, risiko terjadinya masalah kulit justru semakin besar.

Baca juga: Siapa Sangka, di Balik Rasa yang Enak, Makanan Ultra Proses Ternyata Punya Sifat Adiktif

Baca juga: Mengenal Sederet Penyebab Hipotensi, Termasuk Penggunaan Obat Penyakit Jantung

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved