Breaking News:

Tips Dokter Biar Perut Tak Begah Saat Buka Puasa Ramadhan, Jangan Langsung Makan Besar

Karena pencernaan 'istirahat' selama seharian, makanan sebaiknya dimulai dari takjil dulu

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ilustrasi kurma untuk buka puasa --- Pedagang sedang menata kurma yang berjualan di sekitar Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Pandemi Covid-19 yang melanda Jakarta membuat lesu penjualan kurma, keuntungan pedagang menurun hingga 80 persen lebih padahal pada tahun sebelumnya menjelang Ramadhan biasanya ramai pembeli. 

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter ahli gizi komunitas, dr Tan Shot Yen memberikan tips berbuka puasa agar perut tak menjadi begah.

Penjelasan itu ia sampaikan ketika membahas perut buncit, dalam wawancara dengan Tribunnews sebagaimana ditayangkan dalam kanal YouTube.

Menurutnya, perut yang buncit tak hanya disebabkan oleh lemak.

Bisa jadi hal itu terjadi karena perut kembung dan begah, hal yang lumrah terjadi ketika sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

"Misalnya buka puasa pakai kol goreng. Udah kol digoreng lagi."

"Barangkali karena makanan yang tidak tepat hemat saya."

Baca juga: Santan Kelapa Bisa Bikin Kolesterol Naik, Mitos atau Fakta? Simak Penjelasan Dokter Ini

Baca juga: Jangan Lebih, Ini Penjelasan Dokter Soal Batas Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak dalam Sehari

Ilustrasi perut buncit
Ilustrasi perut buncit (pixabay.com)

Salah satu pilihan yang bisa memicu gas adalah lalapan.

Dokter Tan menganjurkan untuk membiasakan makan makanan yang juga berkuah.

Jadi, lalapan bisa disandingkan dengan sayur lain.

"Makan lalap itu bagus, seger kan. Antioksidannya masih oke. Tetapi tolong barengin dengan sayur yang sudah dimasak," sarannya.

2 dari 3 halaman

Dengan demikian, senyawa yang bisa memicu gas bisa sedikit berkurang.

"Jadi ada senyawa dalam sayur yang menjadi luruh, karena sayurnya saya masak."

Namun perlu dicatat, apabila terlanjur makan banyak dan merasakan sakit di perut, berarti ada masalah lain.

Menurut dr Tan, hal itu gas yang ada tidak bisa keluar.

Tips Berbuka Puasa

Ilustrasi kurma untuk buka puasa --- Pedagang sedang menata kurma yang berjualan di sekitar Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Pandemi Covid-19 yang melanda Jakarta membuat lesu penjualan kurma, keuntungan pedagang menurun hingga 80 persen lebih padahal pada tahun sebelumnya menjelang Ramadhan biasanya ramai pembeli.
Ilustrasi kurma untuk buka puasa --- Pedagang sedang menata kurma yang berjualan di sekitar Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Pandemi Covid-19 yang melanda Jakarta membuat lesu penjualan kurma, keuntungan pedagang menurun hingga 80 persen lebih padahal pada tahun sebelumnya menjelang Ramadhan biasanya ramai pembeli. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Baca juga: Apakah Frozen Food Aman Dimakan Terus-terusan? Simak Penjelasan Dokter Ahli Gizi Berikut Ini

Baca juga: Apakah Frozen Food Aman Dimakan Terus-terusan? Simak Penjelasan Dokter Ahli Gizi Berikut Ini

dr Tan menyarankan untuk buka puasa dengan takjil terlebih dulu.

"Nabi itu mengajarkan takjil loh, bukan makan besar."

"Artinya apa? Takjil itu digunakan untuk membangunkan pencernaan yang tadinya istirahat."

"Jadi anda harus makan sesuatu yang membuat 'Eh bangun eh, udah buka nih'" penjelasan dr Tan sembari bercanda.

"Habis makan takjil apa? Salat magrib kan? Nah kalau orang salat kan ada rukuk ada sujud. Itu kan gerakan tubuh yang membuat pencernaan juga bergerak."

3 dari 3 halaman

Nah biasanya, kita akan mulai mudah bersendawa.

Hal itu adalah tanda bahwa gas yang ada di lambung mulai keluar.

"Abis salat magrib, makan malam. Enak deh, ngga sebah lagi perutnya."

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
dr Tan Shot YenPuasaRamadhanperut begah Haleem Pisang Asar Kue Cornflakes Sarang Laba-Laba Kolak Pisang Es Potong Es Cincau
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved