TRIBUNHEALTH.COM - Anemia adalah salah satu penyakit gangguan darah yang ditandai dengan kurangnya jumlah sel darah merah dalam tubuh manusia.
Apabila seseorang tidak memiliki sel darah merah dalam jumlah yang cukup untuk mengantarkan oksigen ke berbagai jaringan yang terdapat di dalam tubuh maka orang itu terkena anemia.
Biasanya kondisi ini disebut juga sebagai penyakit kurang darah.
Baca juga: Dokter Bantah Hipotensi Bisa Terjadi karena Faktor Genetik, Jelaskan Beberapa Penyebab Sebenarnya
Baca juga: Berbagai Macam Penyebab Gangguan Tidur, Apa Saja? Berikut Penjelasan Serta Solusinya
Sel darah merah mengandung hemoglobin. Yaitu suatu senyawa yang mampu mengikat oksigen, agar oksigen tersebut dapat beredar ke seluruh tubuh.
Karena tubuh kita membutuhkan oksigen.
"Jadi kalo sel tidak mendapatkan oksigen maka sel apapun jadinya akan mati. Minimal degenerasi, nah itu yang kita menakutkan," ujar dr filsuf dan ahli gizi komunitas, dr Tan Shot Yen dikutip dari tayangan kanal YouTube Tribunnews.com pada Sabtu (6/2/2021).
Anemia terjadi apabila seseorang tidak memiliki sel darah merah dalam jumlah yang cukup. Hal ini dapat terjadi apabila:
1. Tubuh tidak memproduksi sel darah merah dalam jumlah yang cukup.
Untuk memproduksi hemoglobin dan sel darah merah, tubuh membutuhkan zat besi, vitamin B12, asam folat, dan berbagai zat gizi lainnya dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
2. Pendarahan, yang menyebabkan seseorang untuk kehilangan sel darah merah lebih banyak.
Hal itu bisa disebabkan karena kondisi akud dan kronis.
A. Pendarahan yang bersifat akud
- Pasca kecelakaan.
- Kondisi pendarahan pasca persalinan.
B. Pendarahan yang bersifat kronis
- Cacingan
Terjadi pada saat anak-anak mengalami cacingan, hal ini disebakan karena cacing tersebut menyerap darah dalam usus.
- Menstruasi yang mengeluarkan darah terlalu banyak
- Cacat Hemoglobin.
Apabila hemoglobinnya cacat sel darah ini tidak berfungsi sehingga tidak bisa mengangkut oksigen seperti yang seharusnya.
Jadi setiap sel darah merah yang dibuat, dihancurkan di dalam limfa secara terus menerus. Sehingga pengeluarannya jadi besar.
Sebagai informasi, limfa merupakan tempat mengelola sel darah merah.
- Malaria
Pada sel darah merah terdapat parasit . Parasit ini dapat membuat sel darah merah tidak berfungsi.
Akhirnya sel darah merah menjadi pecah di dalam limfa.
Baca juga: Soal Diet Tanpa Sayur, Dokter Sebut Sensasi dan Bagikan Beragam Manfaat Sayur yang Perlu Diketahui
Baca juga: Dokter Jelaskan Sederet Manfaat dan Bahaya Asam Folat, Jika Kelebihan Bisa Picu Penyakit
Tan menambahkan, faktor penyebab paling banyak orang terkena Anemia karena kekurangan zat besi (Anemia defisiensi zat besi).
Di Indonesia, penyebab anemia yang paling banyak terjadi yaitu anemia defisiansi zat besi.
Selain zat besi, tubuh juga membutuhkan asam folat dan vitamin B12 untuk memproduksi sel darah merah yang sehat dalam jumlah cukup.
Asam folat dan vitamin b 12 banyak terkandung pada makanan dengan berbagai variasi.
Oleh sebab itu, Tan menganjurkan masyarakat untuk selalu sadar dengan asupan makanan yang masuk pada tubuh kita.
"Paling baik adalah sadar gizi, orang-orang yang memahami betul apa kebutuhan tubuhnya." ungkapnya.
Menurutnya, pengetahuan mengenai sadar gizi tersebut perlu dimasukkan pada kurikulum sekolah.
"Yang menjadi masalah, sadar gizi ini belum menjadi kurikulum di sekolah."
"Kurikulum di sekolah biasanya gizi seimbang, tapi tidak detail," sambung Tan.
Baca juga: Mengenal Cara Kerja Ritme Sikardian terhadap Siklus Tidur Manusia Serta Gangguan yang diakibatkan
Baca juga: Suplemen Bukan Obat untuk Tingkatkan Imunitas, Dokter: Berbahaya Jika Kelebihan
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)