Breaking News:

Memahami Mengapa Gula dan Garam Berefek Buruk untuk Kesehatan Jantung

Konsumsi gula dan garam dalam jangka panjang bisa menyebabkan sederet masalah berikut ini

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
lampung.tribunnews.com
ilustrasi gula dan garam 

TRIBUNHEALTH.COM - Gula dan garam merupakan bumbu yang tidak bisa lepas dari masakan sehari-hari.

Sayangnya, keduanya perlu sama-sama dibatasi.

Baik gula maupun garam dapat memicu berbagai masalah kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.

Gula dan garam dapat memengaruhi tekanan darah, peradangan, kesehatan arteri, dan risiko kardiovaskular jangka panjang.

Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini penjelasannya.

Efek gula pada jantung

ilustrasi macam-macam jenis gula alami
ilustrasi macam-macam jenis gula alami (freepik.com/stockking)

Asupan gula berlebih secara langsung memengaruhi kesehatan kardiovaskular melalui berbagai cara berikut.

Sebabkan sindrom metabolik

Asupan gula yang tinggi secara kronis meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit hati berlemak non-alkohol, dan sindrom metabolik.

Hal-hal ini, pada gilirannya, berkontribusi pada peningkatan trigliserida, penurunan kolesterol HDL, tekanan darah tinggi, dan peradangan sistemik

Semuanya merupakan pendorong utama penyakit arteri koroner dan serangan jantung.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan bahwa orang dewasa yang paling banyak mengonsumsi minuman manis memiliki kemungkinan lebih dari 12 persen lebih besar untuk mengalami hipertensi dan penyakit jantung dibandingkan dengan mereka yang paling sedikit mengonsumsinya.

Baca juga: 4 Infused Water untuk Stabilkan Gula Darah, Penderita Diabetes Perlu Coba

Membebani jantung

2 dari 3 halaman

Gula telah terbukti meningkatkan kebutuhan oksigen miokard, meningkatkan denyut jantung, dan mengintensifkan variabilitas tekanan darah.

Semua itu dapat membebani jantung dan sistem arteri.

Pengerasan arteri

Lebih lanjut, konsumsi gula berlebihan menyebabkan peradangan kronis tingkat rendah, yang dikenal sebagai jalur utama menuju aterosklerosis (pengerasan dan penyempitan arteri).

Pada akhirnya ini bisa meningkatkan risiko pecahnya plak dan serangan jantung.

Efek garam

ilustrasi gula dan garam
ilustrasi gula dan garam (lifestyle.kompas.com)

Garam juga tak kalah berbahaya.

Konsumsi garam dalam jumlah tinggi, dalam jangka panjang bisa memberikan efek berikut.

Meningkatkan tekanan darah

Meskipun penting untuk fungsi fisiologis, garam memberikan efek buruk pada tekanan darah.

Asupan natrium yang tinggi merupakan penyebab utama hipertensi, faktor risiko dominan untuk serangan jantung, stroke, dan gagal jantung di seluruh dunia.

Kelebihan natrium mendorong tubuh untuk menahan lebih banyak air, meningkatkan volume darah.

Dengan demikian, tekanan di dalam dinding arteri juga meningkat.

Mendorong pembentukan plak

3 dari 3 halaman

Jika konsumsi tinggi garam terjadi selama bertahun-tahun, pembuluh darah menjadi kaku.

Jantung kemudian akan membesar untuk mengimbanginya, dan lapisan arteri menjadi rentan terhadap cedera dan pembentukan plak.

Kesimpulan

Baik gula maupun garam berbahaya jika dikonsumsi dalam kadar tinggi.

Memantau asupan natrium dan gula tambahan, serta memprioritaskan makanan utuh yang padat nutrisi, dapat membantu menjaga kesehatan jantung jangka panjang.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
gulagaramJantung Chotpoti Milk Bun Sate Taichan Alkali Rebok
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved