TRIBUNHEALTH.COM - Hati-hati, urine berbusa, pembengkakan pada tubuh tanpa sebab yang jelas, hingga mudah terinfeksi bisa jadi tanda awal ginjal'>kerusakan ginjal.
Kemungkinan ini perlu dicurigai terutama jika gejala tersebut terjadi dalam jangka panjang.
Sebagai informasi, ginjal merupakan salah satu organ vital dalam tubuh.
Ginjal bekerja sepanjang waktu menyaring darah, menjaga keseimbangan cairan, dan membuang limbah tubuh.
Sayangnya, gangguan pada ginjal sering berkembang perlahan dan gejalanya begitu halus hingga sering luput dari perhatian.
Padahal, mengenali tanda-tanda awal sangat penting agar diagnosis dan perawatan bisa dilakukan lebih cepat.
Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini fakta kerusakan ginjal, mulai dari gejala dan tips mencegahnya.
Baca juga: Daftar Makanan Sehat untuk Menjaga Fungsi Ginjal Tetap Optimal
1. Bengkak tanpa sebab
Retensi cairan merupakan sinyal awal gangguan ginjal.
Ketika filtrasi tidak berjalan baik, cairan menumpuk di jaringan tubuh.
Bengkak dapat muncul di sekitar mata, tangan, pergelangan kaki, hingga kaki, sering kali tanpa pemicu lain yang jelas.
2. Berat badan naik karena retensi cairan
Ketika tubuh menahan banyak cairan, kenaikan berat badan bisa terjadi tiba-tiba.
Hal ini bukan karena pola makan berubah, tetapi akibat kemampuan ginjal menyaring cairan mulai menurun.
3. Urine berbusa
Salah satu tanda awal nefrosis adalah protein yang bocor ke urine.
Kondisi ini membuat urine tampak lebih berbusa dari biasanya.
Dalam keadaan normal, protein tidak ikut terbuang melalui ginjal.
Baca juga: Dokter, Gejala Awal Terjadinya Batu Ginjal Itu Seperti Apa?
4. Lelah terus-menerus
Penumpukan limbah dalam darah memengaruhi energi tubuh dan membuat seseorang mudah lelah.
Kondisi ini juga dapat berkaitan dengan anemia, karena tubuh tidak mampu memproduksi sel darah merah secara optimal.
5. Nafsu makan berubah
Ketika produk limbah menumpuk di dalam darah, tubuh dapat merespons dengan menurunkan selera makan.
Beberapa orang juga mengalami mual atau rasa aneh seperti logam di mulut.
6. Sering pipis pada malam hari
Kerusakan ginjal membuat organ ini tidak bisa lagi mengonsentrasikan urine dengan baik.
Akibatnya, keinginan buang air kecil meningkat, terutama pada malam hari.
Kondisi ini tetap dapat terjadi meskipun seseorang tidak minum banyak air sebelum tidur.
7. Mudah terinfeksi
Ketika fungsi ginjal menurun, keseimbangan sistem imun ikut terganggu.
Tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi yang datang berulang, misalnya infeksi saluran kemih atau gangguan pernapasan.
Kondisi tersebut biasanya lebih sulit pulih dibanding keadaan normal.
Baca juga: Mitos atau Fakta Terlalu Sering Minum Kopi Bisa Sebabkan Terjadinya Batu Ginjal?
8. Pola makan punya peran penting
Pola makan berpengaruh besar terhadap kesehatan ginjal.
Terlalu banyak garam atau makanan olahan dapat membebani organ ini.
Sebaliknya, memasukkan buah, sayuran, serta protein rendah lemak membantu menjaga fungsi ginjal.
Dalam pola makan ramah ginjal, mineral seperti natrium, kalium, dan fosfor biasanya perlu dikendalikan.
9. Deteksi dini sangat penting
Gejala ginjal'>kerusakan ginjal sering dianggap sepele karena muncul perlahan.
Padahal, intervensi sejak dini dapat memperlambat perkembangan penyakit.
Itulah sebabnya pembengkakan, perubahan urine, rasa lelah berkepanjangan, atau gangguan buang air kecil sebaiknya segera dijadikan alasan untuk memeriksakan diri.
Kesimpulan
Kerusakan ginjal merupakan kondisi yang sering berkembang diam-diam.
Berbagai tanda awal seperti pembengkakan, urine berbusa, nokturia, mual, dan kelelahan perlu diwaspadai.
Semakin cepat kondisi ini terdeteksi, semakin besar peluang untuk mencegah kerusakan permanen.
(TribunHealth.com)