TRIBUNHEALTH.COM - Penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi kerap kali memerlukan pengobatan medis dalam jangka panjang.
Pengobatan ini akan membantu mengontrol tekanan darah agar semakin membaik.
Namun, ketika tekanan darah sudah terkontrol, bukan berarti penderita hipertensi bisa langsung memutus pengobatan.
Menghentikan pengobatan tanpa anjuran dokter justru bisa menimbulkan risiko baru.
Mengapa demikian?
Jurnalis TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUP Surakarta, dr. Marcellino Mettafortuna S, Sp.Pd, AIFO(K).
Baca juga: 5 Kebiasaan Pagi yang Dapat Membantu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi
Pertanyaan ini disampaikan ketika dr. Marcellino Mettafortuna S, Sp.Pd, AIFO(K) menjadi narasumber Healthy Talk “Bicara Hipertensi, si Pembunuh Diam-diam yang Sering Diabaikan,” yang tayang di YouTube Tribunnews dan TribunHealth.com pada Sabtu, 17 Mei 2025.
Berikut ini jawaban dr. Marcellino Mettafortuna S, Sp.Pd, AIFO(K) dalam kutipan langsung:
“Iya. Pertanyaannya bagus nih.
Baru saya tadi ketemu ee pasien seperti ini.
Jadi, ada pasien tadi kalau boleh cerita dikit ke poli saya ya, dia menghentikan obat tekanan darartingnya sudah sekitar 9 bulan karena dianggap sudah normal.
Datang kembali diantar anaknya dengan keluhan kaki bengkak. Nah, kaki bengkak.
Saat direning ternyata kadar ginjalnya naik.
Nah, pertanyaannya dulu enggak apa-apa, sekarang kok jadi gangguan ginjal?
Nah, pertanyaannya bagus sesuai dengan tadi, dihentikan sendiri mengakibatkan adanya kerusakan organ.
Jadi, saran saran saya pribadi jangan pernah hentikan obat hipertensi sendiri dan kalau sudah normal dikonsultasikan ke dokter.
Karena biasanya dokter hanya menurunkan dosis sampai dosis terkecil.
Lalu bahayanya seperti tadi, saat dirasa sudah normal dianggap biasa, saja ternyata dia sesuai temanya, silent killer diam-diam mematikan ya.
Jadi kadang enggak disadari, engak ada keluhan, dan sesudah ada keluhan biasanya sudah ada gangguan organ.
Nah kebetulan pasien tadi saya itu sudah ada gangguan ke ginjal karena kadar kreatinin atau kadar ginjalnya sudah naik.
Jadi teman-teman tadi perlu diingat jangan sampai obat hipertensi atau obat apapun ya terutama obat kronik dihentikan secara tiba-tiba dan sesuai kehendak sendiri.
Jadi harus konsultasikan ke dokter agar apabila benar-benar sudah terkontrol bisa dijaga terkontrol terus bukan jadi terkontrol sesaat, sementara.
Jadi sangat perlu dikonsultasikan ulang ke dokter Anda. Jadi supaya semuanya masih dalam koridor yang sehat dan baik.”
Simak penjelasan lengkap dr. Marcellino Mettafortuna S, Sp.Pd, AIFO(K) tentang hipertensi dalam Healthy Talk “Bicara Hipertensi, si Pembunuh Diam-diam yang Sering Diabaikan” lewat tayangan YouTube berikut:
(TribunHealth.com)