5. Meningkatkan Kualitas Tidur
Berjalan kaki dapat membantu memperbaiki kualitas tidur, karena aktivitas fisik ini merangsang produksi hormon melatonin yang mengatur siklus tidur.
Seseorang yang rutin berjalan kaki seringkali lebih mudah tidur dan mendapatkan tidur yang lebih nyenyak dibandingkan dengan mereka yang kurang bergerak.
6. Meningkatkan Fungsi Pencernaan
Aktivitas fisik seperti berjalan kaki membantu merangsang proses pencernaan dan meningkatkan motilitas usus.
Berjalan setelah makan, misalnya, dapat membantu mempercepat pencernaan dan mencegah sembelit.
Baca juga: 5 Keunggulan Minum Kopi Saat Musim Hujan, Menghangatkan Tubuh dan Memperbaiki Mood
7. Meningkatkan Kesehatan Tulang dan Sendi
Berjalan kaki membantu memperkuat tulang dan meningkatkan kepadatan mineral tulang, yang penting untuk mencegah osteoporosis.
Aktivitas ini juga membantu menjaga fleksibilitas sendi, mengurangi risiko nyeri sendi atau penyakit seperti osteoarthritis, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.
8. Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2
Berjalan kaki secara teratur dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang berperan dalam mengatur kadar gula darah.
Hal ini sangat bermanfaat bagi pencegahan dan pengelolaan diabetes tipe 2.
Jika dilakukan setelah makan, berjalan kaki dapat membantu menurunkan lonjakan gula darah pasca-makan.
9. Meningkatkan Energi dan Produktivitas
Berjalan kaki memberikan dorongan energi dan membuat tubuh merasa lebih segar.
Berjalan kaki membantu meningkatkan produktivitas dan fokus dalam aktivitas sehari-hari.
Bagi mereka yang merasa lelah atau mengantuk, berjalan kaki dapat membantu menyegarkan tubuh dan meningkatkan kewaspadaan.
Baca juga: 5 Buah Kaya Kalium yang Cocok untuk Penderita Hipertensi, Bantu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
10. Meningkatkan Fungsi Kognitif
Aktivitas fisik, termasuk berjalan kaki, dapat merangsang otak dan meningkatkan fungsi kognitif.
Termasuk peningkatan daya ingat, kemampuan berpikir, dan konsentrasi.
Beberapa studi juga menunjukkan bahwa aktivitas fisik teratur dapat mengurangi risiko penurunan kognitif dan demensia pada usia lanjut.
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 6 Jenis Diet yang Cocok Diterapkan Penderita Diabetes, Bantu Kendalikan Kadar Gula Darah