Tips dan Trik

4 Manfaat Luar Biasa Jeruk bagi Tubuh, Bisa Mencegah Kanker

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi buah jeruk

Vitamin C, yang dikenal sebagai antioksidan kuat, berperan penting dalam menetralisir radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan mutasi genetik yang memicu pertumbuhan sel kanker.

Selain itu, limonene, senyawa yang memberikan aroma khas pada jeruk, telah menunjukkan potensi sebagai agen anti-kanker dengan kemampuannya menghambat pertumbuhan tumor dan meredakan peradangan.

Studi-studi terbaru telah menyoroti bahwa kombinasi vitamin C dan limonene dalam jeruk memiliki efek sinergis yang lebih kuat dalam mencegah pertumbuhan sel kanker daripada ketika digunakan secara terpisah.

Mekanisme kerja keduanya saling melengkapi, meningkatkan efisiensi dalam menetralkan radikal bebas dan menghambat perkembangan sel kanker.

Selain itu, senyawa-senyawa ini juga telah terbukti memiliki efek meredakan terhadap efek samping dari pengobatan kanker seperti mual, muntah, dan kelelahan.

Dengan demikian, jeruk dapat dianggap sebagai perisai alami yang kuat dalam perang melawan kanker, tidak hanya dalam mencegah pertumbuhan sel kanker tetapi juga dalam meredakan dampaknya.

Dengan demikian, penelitian ini menyoroti pentingnya konsumsi jeruk dan makanan kaya antioksidan lainnya dalam diet sehari-hari sebagai bagian dari strategi pencegahan kanker yang efektif.

Baca juga: Khasiat Konsumsi Rebusan Daun Singkong, Tingkatkan Imunitas hingga Obati Rematik

Namun, perlu dilakukan lebih banyak penelitian untuk memahami secara lebih mendalam mekanisme kerja senyawa-senyawa ini dan potensi penggunaannya dalam terapi kanker yang lebih terarah dan efektif.

2. Mencegah penyakit ginjal

Ilustrasi jeruk sebagai salah satu sumber vitamin C (Pixabay)

Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa konsumsi jeruk secara teratur dapat memiliki manfaat besar dalam mencegah pembentukan batu ginjal.

Penelitian ini menunjukkan bahwa jeruk memiliki sifat yang mengurangi keasaman urin serta menunjang fungsi ginjal dengan mengatur tekanan darah dan kadar gula dalam tubuh.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah terkemuka ini melibatkan ribuan partisipan yang secara rutin mengonsumsi jeruk dalam berbagai bentuk, mulai dari jus hingga buah utuh.

Hasilnya mengejutkan para peneliti, karena terungkap bahwa orang yang mengonsumsi jeruk secara teratur memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengembangkan batu ginjal dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi jeruk.

Salah satu temuan utama penelitian ini adalah bahwa jeruk dapat membantu mengurangi keasaman urin, yang merupakan faktor penting dalam pembentukan batu ginjal.

Dengan mengurangi keasaman ini, jeruk dapat membantu mencegah kristalisasi mineral dalam urin yang merupakan tahap awal dari pembentukan batu ginjal.

Selain itu, jeruk juga terbukti mendukung fungsi ginjal secara keseluruhan dengan mengatur tekanan darah dan kadar gula dalam tubuh.

Ini penting karena tekanan darah dan kadar gula yang tidak terkendali dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal, yang pada gilirannya dapat memicu pembentukan batu ginjal.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Dilakukan agar Gula Darah Terkontrol Saat Idul Fitri: Jangan Gampang Tergoda Jajan

Profesor Ahli Urologi, Dr. Hasan, yang terlibat dalam penelitian ini, menjelaskan, "Temuan kami menunjukkan bahwa konsumsi jeruk secara teratur dapat menjadi strategi sederhana namun efektif dalam mencegah pembentukan batu ginjal. Jeruk tidak hanya mengurangi keasaman urin, tetapi juga mendukung fungsi ginjal secara keseluruhan, menjadikannya pilihan yang baik bagi mereka yang rentan terhadap masalah ginjal."

Meskipun hasil penelitian ini menjanjikan, para peneliti menekankan bahwa lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami mekanisme persis bagaimana jeruk mempengaruhi pembentukan batu ginjal, serta untuk memvalidasi hasil ini dalam populasi yang lebih luas.

Namun demikian, penemuan ini memberikan wawasan baru dan menarik tentang potensi manfaat kesehatan dari konsumsi jeruk, terutama dalam hal kesehatan ginjal.

Halaman
123