TRIBUNHEALTH.COM - Demam pada anak kerap kali bukanlah sesuatu yang serius.
Demam justru merupakan tanda ketika sistem imun anak sedang bekerja melawan infeksi, baik yang disebabkan virus, bakteri, atau yang lainnya.
Selain itu, demam juga bisa dipicu paparan panas berlebihan, efek samping vaksinasi, efek obat tertentu, dan sebagainya.
Kendati demikian, demam pada anak tetap perlu pemantauan dari orang tua.
Jika muncul tanda bahaya, orang tua perlu segera membawa anak periksa ke dokter untuk mendapatkan perawatan segera.
Lantas kapan anak perlu ke dokter?

Dilansir Kompas.com dari laman resmi IDAI, berikut ini penjelasannya:
Sebagai pendahuluan, suhu normal anak berkisar antara 36,5-37 derajat celcius.
Anak perlu dibawa ke dokter jika:
- Usia anak kurang dari 3 bulan tanpa memandang keadaan anak secara umum
- Anak usia 3-36 bulan yang demam lebih dari 3 hari atau terdapat tanda bahaya
- Anak usia 3-36 bulan dengan suhu tubuh lebih dari 39 derajat celsius
- Semua anak yang suhunya melebihi 40 derajat celsius
- Anak semua usia yang demam berulang lebih dari 7 hari, walaupun demam hanya berlangsung beberapa jam saja
- Anak semua usia dengan penyakit kronik seperti penyakit jantung, kanker, lupus, penyakit ginjal Anak demam disertai muncul ruam.
Baca juga: Buku Kesehatan Ibu dan Anak atau KIA untuk Apa Saja? Ini Jawaban Bidan
Tanda bahaya
Jika anak demam disertai gejala berikut, segera bawa anak ke IGD untuk mendapatkan pertolongan pertama:
- Tidak merespons atau susah dibangunkan atau tidak bisa bergerak
- Kesulitan bernapas
- Bibir, lidah dan kuku nampak kebiruan
- Ubun-ubun terlihat membonjol atau cekung
- Ada kekakuan di leher
- Nyeri kepala hebat
- Nyeri perut hebat atau muntah-muntah
- Terdapat ruam atau bintik-bintik berwarna keunguan seperti memar
- Tidak mau makan atau minum dan terlihat terlalu lemah untuk minum
- Menangis terus menerus
- Anak gelisah
- Posisi tubuh condong ke depan dan tidak dapat mengontrol air liur
- Buang air kecil menjadi sedikit atau jarang.
Pertolongan yang bisa dilakukan orang tua jika anak hanya demam ringan tanpa tanda bahaya

Melansir Kompas.tv, berikut ini sejumlah tips yang dapat dilakukan untuk menurunkan demam secara alami.
1. Perbanyak cairan
Ketika demam, berikan cairan lebih banyak untuk anak.
Jika masih menyusu, ASI adalah pilihan terbaik.
Jika anak sudah besar dan tidak lagi menyusu, Mom bisa memberikan air putih atau jus buah alami.
2. Jaga suhu ruangan
Ruangan yang terlalu panas dan pengap bisa membuat suhu tubuh anak tinggi.
Anda bisa mengatur AC atau kipas angin agar suhu ruangan tetap sejuk.
Namun disarankan agar angin tidak mengarah langsung ke si kecil.
Baca juga: 4 Fungsi Vitamin C untuk Kesehatan Anak, Beserta Contoh Makanan yang Bisa Dipilih
3. Jauhkan dari orang lain
Jauhkan anak dari orang lain saat demam.
Ini berfungsi agar mereka tidak menularkan infeksi ke kelompok rentan, misalnya lansia atau anak lainnya.
Saat demam, kekebalan tubuh anak juga melemah.
Dengan demikian, menjaga jarak dari orang lain juga membantu mereka menghindari tertular infeksi tambahan dari orang lain.
4. Kompres
Kompres hangat menggunakan waslap juga bisa menjadi pilihan.
Pastikan suhunya tidak terlalu panas sehingga tidak berpotensi melukai anak.
Baca juga: 5 Fakta Aktivitas Fisik dan Olahraga Secara Rutin Dapat Memperlambat Penuaan
5. Ajak anak beraktivitas
Banyak orang tua menganjurkan anak untuk beristirahat ketika demam.
Padahal, anak tidak harus tiduran seharian saat demam.
Aktivitas ringan tetap boleh dilakukan.
Bahkan hal ini juga bermanfaat untuk menjaga kebugaran mereka.
Yang terpenting adalah keseimbangan, jaga agar anak cukup istirahat tetapi juga tetap beraktivitas.
(TribunHealth.com)