TRIBUNHEALTH.COM - Ada beberapa tanda yang patut diperhatikan ibu hamil terkait keselamatan janin dan dirinya.
Beberapa hal ini bisa menjadi tanda bahaya yang mengancam jika diabaikan atau dibiarkan begitu saja.
Misalnya demam tinggi, bengkak di beberapa bagian tubuh, hingga tidak ada gerakan janin.
Beberapa hal itu perlu dievaluasi untuk menentukan apa penyebabnya.
Tindakan yang terlambat bisa mengancam nyawa ibu dan janin.
Berikut ini penjelasan lengkap mengenai gejala bahaya kehamilan yang perlu diwaspadai, dilansir Tribunnews.com.
1. Demam

Demam pada ibu hamil tidak bisa disepelekan, terlebih lagi jika suhunya mencapai 38,5 derajat celcius dan lebih dari 24 jam.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal dan mengabaikannya bisa berdampak fatal.
Segera periksa ke dokter jika demam tinggi dan tak kunjung sembuh.
Baca juga: Bayi Alami Bruntusan? Begini Cara Mudah untuk Mengatasinya
2. Gejala preeklampsia seperti pusing dan pandangan kabur
Pusing dan pandangan kabur merupakan dua di antara gejala preeklampsia.
Kondisi yang dipicu tingginya tekanan darah ini merupakan kondisi bahaya dan perlu penanganan segera.
Segera ke rumah sakit jika mengalami gejala ini, apa lagi jika sebelumnya memang sudah diketahui mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi.

3. Bengkak
Bengkak pada ibu hamil juga bisa menjadi sesuatu yang perlu diwaspadai.
Hal ini terutama jika bengkak terjadi di seluruh tubuh atau banyak lokasi sekaligus.
4. Berdebar
Jantung berdebar, sesak napas, dan mudah lelah, juga perlu mendapatkan perhatian.
Apa lagi jika hal itu tetap terasa meski dalam keadaan istirahat.
Sederet gejala ini erat kaitannya dengan masalah jantung.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Stres yang Muncul Saat Menjalankan Program Hamil
5. Nyeri perut disertai pendarahan
Sakit pada area perut yang disertai pendarahan wajib segera mendapat penanganan dokter.
Meski bisa disebabkan oleh berbagai hal, segera memeriksakan diri ke dokter dapat mencegah kemungkinan terburuk seandainya kondisi ini terkait dengan kehamilan.
6. Hilangnya gerakan janin

Janin aktif bergerak sejak usia 16-25 minggu, meski pada dasarnya juga bisa terasa lebih cepat atau lebih lambat.
Kendati demikian, jika sebelumnya janin terasa aktif namun tiba-tiba tidak bergerak, hal ini perlu diwaspadai.
Coba stimulasi dengan mengajak mengobrol atau sedikit menggoyang perut.
Jika bayi tetap tidak merespons, sebaiknya segera ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan.
(TribunHealth.com)