Breaking News:

Mom and Baby

Mengapa Wanita Rentan Mengalami Kecemasan Saat Hamil dan Setelah Melahirkan? Ini Jawaban Psikolog

Psikolog menjelaskan penyebab seorang ibu mudah mengalami kecemasan saat hamil

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
freepik/gratispik
ilustrasi seorang ibu yang mengalami baby blues setelah melahirkan 

TRIBUNHEALTH.COM - Masa kehamilan dan kelahiran menjadi salah satu momen penting dalam hidup seorang ibu.

Hal itu menandai bertambahnya perannya dalam hidup, yakni sebagai ibu.

Lantas, mengapa kehamilan dan kelahiran anak terkadang memberikan tekanan dan kecemasan pada ibu?

Misalnya pada kasus ibu yang mengalami baby blues.

Jurnalis TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada Psikolog Klinis Klinik Utama Kasih Ibu Sehati (KUKIS), Hafizh Mutiara Nisa, M.Psi, Psikolog, CHt ketika menjadi narasumber Momspiration.

Berikut ini jawaban Hafizh Mutiara Nisa, M.Psi, Psikolog, CHt dalam kutipan langsung:

ilustrasi ibu yang mengalami postpartum depression setelah melahirkan
ilustrasi ibu yang mengalami postpartum depression setelah melahirkan (freepik/gratispik)

“Jadi proses kehamilan itu kan panjang, ada tiga trimester.

Jadi, trimester pertama itu kan memang masih sangat rentan ya.

Jadi, ibu mengalami morning sickness, all-day sickness, ataupun dia mengalami mual, muntah, makanan pilih-pilih, dan lain sebagainya, merasakan ketidaknyamanan.

Mungkin itu juga memberikan pengaruh pada janin underway dan lain sebagainya.

2 dari 3 halaman

Pada saat ini memang masa-masa berat pertama itu, dan pada saat sisi psikologisnya, pada saat pertama tahu kalau hamil itu mungkin senang banget rasanya, "Oh iya," dan ada perasaan yang campur aduk, "Iya ya, aku sekarang sudah hamil."

Mungkin ada perasaan bersyukur juga. Di sisi yang lain, mungkin juga ada kesedihan karena, "Kenapa kondisiku menjadi seperti ini? Kok aku jadi mual, muntah, dan lain sebagainya."

Kemudian, ini sudah masa trimester pertama terlewati, biasanya sudah lebih kuat untuk masuk di trimester kedua.

Trimester kedua, secara fisik sudah lebih kuat dibandingkan trimester pertama.

Jadi, sudah mulai masa enak-enaknya nih, "Oh iya, makan sudah enak, tidur sudah nyenyak," dan lain sebagainya, mungkin seperti itu.

Nah, masuk ke trimester ketiga.

Trimester ketiga ini kan menjelang persalinan.

Ketika menjelang persalinan itu mulai ada gejolak sendiri, perasaan emosional, sedih, takut, karena kan menjalani persalinan yang mungkin… itu kan bertaruh antara hidup dan mati ya untuk persalinan ini, ada yang sesar, ada yang normal, dan lain sebagainya.

Itu menimbulkan keresahan dan khawatiran pada diri ibu sendiri.”

Simak penjelasan lengkap Hafizh Mutiara Nisa, M.Psi, Psikolog, CHt dalam Momspiration "Pandangan Psikolog Terkait Baby Blues pada Ibu Baru" lewat tayangan YouTube berikut:

3 dari 3 halaman

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
WanitamelahirkanBaby Blues Baby Blues Claudia Scheunemann Nifas
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved