TRIBUNHEALTH.COM - Hormon kortisol berperan dalam memengaruhi respons tubuh terhadap stres, baik secara fisiologis ataupun psikologis.
Hormon ini dihasilkan secara alami oleh tubuh ketika menghadapi kondisi atau situasi tertentu, bahkan saat mengalami tekanan psikis.
Menjaga keseimbangan kortisol yang sehat sangat penting untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh, metabolisme, dan respons stres yang baik.
Baca juga: Punya Kebiasaan Minum Kopi? 5 Hal Penting Ini Harus Diperhatikan dan Dihentikan

Jika kortisol meningkat secara kronis, hal ini dapat berbahaya dan menyebabkan kondisi kesehatan seperti sindrom Cushing.
"Setiap pemicu stres pada seseorang, baik yang berasal dari pikiran seperti stres atau emosi yang tidak nyaman ataupun tubuh seperti penyakit, dapat menyebabkan kelenjar adrenal mengeluarkan kortisol," kata Dr. Joel Evans.
Hal Mengejutkan yang Dapat Meningkatkan Produksi Hormon Kortisol
Dilansir dari Health, berikut ini beberapa hal yang tidak disadari ternyata dapat meningkatkan produksi hormon kortisol.
1. Melewatkan sarapan dan berpuasa terlalu lama

Melewatkan sarapan dapat memberi tekanan pada tubuh dan memicu pelepasan kortisol.
Hal ini menyebabkan tubuh tetap waspada terhadap stresor yang dirasakan (sering disebut sebagai respons 'lawan atau lari').
Seiring berjalannya waktu, peningkatkan kortisol secara kronis dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Penelitian menemukan, puasa dalam jangka waktu lama, termasuk puasa intermiten dapat memberi tekanan pada tubuh dan meningkatkan kadar serta frekuensi sekresi kortisol.
"Kelenjar adrenal menyukai rutinitas, jadi waktu makan, waktu tidur, dan waktu bangun yang teratur itu penting," ujar Melissa Groves Azzaro, RDN, LD.
Berikut ini terdapat suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 7 Cara Efektif untuk Mengatasi Kebiasaan Makan Berlebihan
2. Pola makan terbatas

"Salah satu pemicu kortisol yang paling diabaikan adalah ketika orang menjadi terlalu kaku terhadap pola makan mereka dan mengejar kesehatan yang sempurna," kata Dina Aronson, MD, RDN.
"Perilaku membatasi makan, bahkan jika diniatkan untuk hal baik, sebenarnya bisa meningkatkan kortisol lebih dari sekedar memilih makan yang tidak sehat," lanjutnya.
Berbagai penelitian telah menemukan bahwa membatasi kalori dapat meningkatkan kadar kortisol.
Namun, perlu dicatat bahwa puasa yang berkepanjangan meningkatkan kortisol lebih signifikan dibandingkan diet rendah kalori yang kurang intens.
Baca juga: 6 Manfaat Makan Tomat Setiap Hari, Menurunkan Gula Darah hingga Meningkatkan Kesehatan Kulit
3. Olahraga berlebihan

Olahraga adalah salah satu kebiasaan gaya hidup paling sehat, tetapi jika dilakukan berlebihan dapat menyebabkan peningkatkan kortisol.
Sebaiknya hindari kardio berlebihan dan latihan berlebihan.
Namun, Anda tetap dapat melanjutkan latihan intensitas tinggi, asalkan mendapatkan bahan bakar yang cukup dan meluangkan waktu untuk istirahat dan memulihkan diri setelahnya.
"Orang-orang sering menghindari latihan intensitas tinggi karena takut lonjakan kortisol, tetapi ketakutan itu berlebihan," kata Aronson.
Penelitian menunjukkan, kelebihan kortisol hanya dilepaskan selama atau setelah latihan intens jika Anda melampaui ambang batas tertentu.
Meskipun demikian, ia mencatat bahwa itu adalah respons jangka pendek yang sebenarnya membantu meningkatkan energi dan pemulihan.
Baca juga: 9 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-diam Dapat Menyebabkan Hipertensi
4. Peradangan

Peradangan adalah pemicu tersembunyi dari tingginya kortisol.
Beberapa penyebab umum peradangan yang dapat menyebabkan peningkatkan kortisol antara lain adalah stres emosional dan konsumsi gula berlebih.
"Stres emosional berdampak langsung pada kelenjar adrenal untuk memproduksi kortisol, dan juga dapat menyebabkan peradangan, yang menyebabkan kelenjar adrenal mengeluarkan kortisol," jelas Evans.
Selain itu, makanan tinggi gula berkontribusi terhadap peradangan pada sel-sel yang memetabolisme gula dengan cepat.
Saat tubuh berusaha menangkal peradangan yang dihasilkan, hal ini menyebabkan peningkatkan kortisol, yang menyebabkan penyimpanan lemak lebih banyak.
Baca juga: 9 Alasan Matcha Bagus Dikonsumsi Tiap Hari, Kaya Antioksidan yang Bagus untuk Jantung hingga Kulit
5. Kecemasan

Disfungsi pada korteks prefrontal yang mengatur respons stres, dapat meningkatkan kortisol, yang dapat meningkatkan risiko timbulnya kondisi kesehatan mental seperti kecemasan.
Kecemasan menyebabkan kekhawatiran berlebihan, pikiran negatif, dan kekhawatiran tentang potensi ancaman.
Jika kecemasan menyebabkan gangguan atau tekanan dalam kehidupan sehari-hari, penting untuk mencari bantuan seperti profesional kesehatan mental.
6. Kebiasaan terlambat

Stresor yang dapat dihindari seperti tidak memberi diri cukup waktu untuk bersiap-siap di pagi hari atau selalu terlambat ke kantor dapat mengakibatkan mode fight-or-flight yang terus-menerus.
Hipotalamus (area otak yang melepaskan hormon kortisol) tidak dapat membedakan antara terlambat dan situasi yang benar-benar mengancam jiwa.
Untuk melawan stres yang dapat dihindari, penting untuk memperlambat, memberi diri waktu ekstra, dan mempersiapkan hari lebih awal.
Dengan demikian, produksi hormon kortisol tidak akan meningkat.
Untuk melawan penyebab tersembunyi lonjakan kortisol, penting untuk menjaga tubuh dan pikiran, dengan mengonsumsi makanan rendah gula dan seimbang, olahraga dalam jumlah yang cukup, dan mengambil langkah-langkah untuk mengelola stres emosional.
Jika Anda mengalami stres berkepanjangan, konsultasikan dengan profesional kesehatan mental.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 7 Manfaat Cokelat Hitam yang Mengejutkan untuk Kesehatan, Mengelola Gula Darah hingga Jantung
Berikut ini IPI vitamin D yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Vitamin IPI D3 1000 IU isi 75 Tablet (Isi 6 Botol)
Kegunaan :
Memenuhi kebutuhan vitamin D dengan cepat pada kondisi tertentu seperti lanjut usia, ibu hamil dan menyusui, risiko tinggi/penderita penyakit infeksi atau penderita penyakit autoimun.
IPI Vitamin C
Kegunaan:
Vitamin C yang berfungsi untuk membantu menjaga daya tahan tubuh, membantu memperkuat tulang gigi dan memperlancar peredaran darah.
Vitamin C berfungsi untuk membantu menjaga daya tahan tubuh.
Membantu memperkuat tulang gigi dan memperlancar peredaran darah.
Berikut ini IPI vitamin C yang berfungsi menjaga kekebalan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.